Mengenal PCOS

4 comments
Saya tidak pernah mengerti benar apa yang saya alami saat remaja. Saya hanya tahu kalau siklus menstruasi saya tidak teratur. Kadang sebulan sekali kadang malah jeda dari bulan sebelumnya sampai kembali menstruasi bisa 2-3 bulan kemudian bahkan saat pertama kali saya menstruasi, jeda menstruasi pertama dan kedua hampir enam bulan. Waw !

Sebagai remaja yang cuek, saya pikir ini biasa, nanti juga datang lagi kok. Kejadian yang semakin sering saya alami ini menjadi biasa bagi saya. Saya tidak pernah tahu persis kapan selanjutnya saya akan menstruasi. Padahal siklus menstruasi wanita normal hanya 27-28 hari dihitung dari hari pertama menstruasi. Tapi bagi saya, tidak ada angka pasti.

Tahun 2012 lalu saya sudah merencanakan pernikahan dengan pacar saya (yang sekarang sudah menjadi suami saya). Rencana kami, di tahun 2013 kami menikah. Kami sudah mulai merencanakan detil akad nikah hingga resepsi tapi tiba-tiba suatu hari entah karena apa, saya teringat siklus menstruasi saya tidak stabil. Saya sangat takut penyakit 'entah apa itu' membuat saya lama punya anak. Akhirnya bulan Maret 2012 saya memberanikan diri mendatangi dokter kebidanan.

Saya memeriksakan diri ke RS Mitra Keluarga Bekasi, dokter yang saya pilih yaitu dr Herman Trisdiantono, SpOg. Saya telah mencatat siklus menstruasi saya dari enam bulan sebelum saya menemui dokter. Jadi ketika saya sudah diruangan si dokter, saya hanya menjelaskan mengenai siklus tersebut, yang memang kebetulan siklus yang saya catat sedang berantakan. 

Dokter Herman belum bisa banyak prediksi, ia hanya memeriksa saya lewat USG 2D dari atas perut untuk memastikan tidak ada kista di rahim saya. Setelah dicek memang rahim saya bersih dari kista. Kemudian dokter menyuruh saya cek darah. Cek darah yang dibutuhkan adalah mengecek kadar FSH dan LH, yaitu kadar hormon wanita dan pria dalam tubuh saya. Kemudian saya disuruh kembali datang minggu depan dengan hasil laboratorium tersebut.

Minggu depannya, saya sudah mengantongi hasil lab. Setelah dibaca oleh dokter, hasil lab saya menunjukkan bahwa hormon laki-laki dalam tubuh saya lebih besar daripada hormon wanita. Itulah yang menyebabkan siklus saya terganggu. Kalau nggak salah, FSH (hormon wanita) sebesar 5,00 dan LH (hormon laki-laki) 15,00. Sangat beda jauh.

Dokter menjelaskan bahwa saya mengalami PCOS (Polycystic Ovary Syndrome). Dimana satu indung telur memiliki banyak folikel-folikel kecil atau bisa disebut bakal sel telur. Kalau digambarkan, keadaan rahim saya ada 'bakal' sel telur kecil-kecil dalam jumlah banyak yang tidak berhasil berkembang, seharusnya bakal sel telur itu akan membesar dan matang, yang kemudian dapat dibuahi oleh sperma. Jika tidak dibuahi sperma maka akan keluar lewat vagina yang kemudian disebut menstruasi.

Akibat dari kelebihan hormon LH ini saya mengalami Amenorhea atau keadaan dimana saya tidak menstruasi dalam jangka waktu yang panjang. Bakal sel telur saya tidak berkembang dan tentu saja apabila saya diamkan akan berakibat sulit mendapat keturunan.

Sebelum hasil lab itu keluar, dokter juga sempat mendeteksi kelebihan hormon LH ini dari fisik saya. Katanya, kalau hormon LH tinggi, biasanya wanita tersebut memiliki bulu-bulu halus diatas bibir, lengan dan kaki, layaknya seorang pria. Karena memang bulu halus saya tumbuh agak banyak dan terlihat.

Fyi, dokter Herman menjelaskan biasanya penderita PCOS ini disebabkan bukan hanya karena hormon LH yang tinggi saja. Kebanyakan yang datang dengan masalah yang sama ke dia selalu memiliki postur tubuh gemuk. Penyebab lain karena pola makan yang kurang sehat, diabetes, kista dan obesitas. 

Penanganan yang saya dapatkan setelah itu adalah saya diharuskan mengkonsumi Diane 35 dan Profertil. Diane 35 berbentuk Pil dan Profertil tablet biasa. Kalau kata dokter Herman, obat itu dipakai sebagai Pil KB karena berfungsi menyeimbangkan hormon dan melancarkan siklus menstruasi. Karena hormon LH saya yang berlebihan ini tidak mungkin dikurangi, maka obat tersebut diharapkan dapat menaikkan hormon FSH, sehingga menjadi seimbang. Tapi saya sih terserah mau dikasih apa, yang jelas saya mau sembuh.

Dosis dua obat tersebut saya minum sehari sekali selama 14 hari, setelah itu berhenti. Dokter bilang setelah beberapa hari berhenti dari obat, saya akan menstruasi lagi. Di hari ketiga atau keempat menstruasi diharapkan kembali lagi periksa. 

Baiklah!

Diane 35


Bulan depan saya menstruasi, sesuai janji, saya kemudian datang kembali ke dokter Herman. Dokter tidak mengecek lagi darah dan rahim saya, tapi hanya bertanya tanggal berapa saya minum dan berhenti minum obat serta tanggal saya menstruasi hari pertama. Setelah mengobrol seputar PCOS tersebut, saya kembali diresepkan Diane 35 tapi kali ini bukan 2 minggu melainkan 21 hari (satu strip sebanyak 21 buah). Profertil yang awalnya diresepkan sekarang tidak lagi.

Bulan berikutnya dia tidak menyarankan saya kembali, saya hanya cukup mengkonsumsi satu strip Diane 35 selama 7 bulan kedepan. Diminum di hari ke-3 menstruasi sampai habis sebanyak 21 buah (untuk 21 hari), begitu seterusnya dibulan berikutnya. Saat itu bulan April 2013, saya disarankan mengkonsumsi sampai bulan Oktober 2013.

Karena saya berencana menikah di bulan Desember 2013. Dokter menyuruh saya berhenti minum obat sebelum saya menikah. Diharapkan beberapa bulan setelah itu siklus saya normal dan saya bisa langsung punya anak setelah menikah. Dokter hanya pesan, kalau ada masalah susah punya keturunan baru kembali lagi. Selama belum menikah, saya hanya disarankan hidup sehat dan olahraga. Dua hal yang sangat SULIT.

Desember pun tiba. Siklus saya di bulan November masih teratur 28 hari. Bulan Desember ternyata maju jadi 16 hari. Bulan Januari lebih parah, mundur menjadi 36 hari, dan bulan Februari.. 
TARAAAAAAA.. ternyata saya positif hamil.

Alhamdulillah, saya nggak harus menunggu tahunan untuk punya anak. Saya pikir bulan Februari itu sama seperti bulan sebelumnya yang mundur, jadi saya nggak kepedean, apalagi mikir positif hamil. Tapi sudah lebih dari 40 hari bahkan hampir 50 hari saya tak kunjung menstruasi. 

Waktu itu saya sempat kepikiran untuk berobat lagi. Tapi suami saya melarang, dia malah menyuruh saya beli test pack. Antara penasaran dan takut, akhirnya saya beli. Pas dicoba eeehhh ko garisnya dua, saya langsung gemeteran, nggak tahu harus gimana. Karena saya nggak percaya, beberapa hari kemudian saya beli test pack lagi 2 buah dengan merk yang berbeda. Setelah takut-takut lihat hasilnya, dua-duanya positif. Subhanallah!

Hari itu juga saya ke dokter. 
Sayangnya dokter yang saya datangi bukan Dokter Herman lagi. Padahal untuk konsultasi kehamilan dan PCOS ini, menurut saya, dokter Herman ini termasuk recommended. Tapi karena saya sudah tinggal di Depok, saya harus ganti dokter. Saya konsultasi ke RS Pondok Indah dengan dr Fx A. Bhimantoro. So far, saya suka dengan dokter Bhim karena selalu memberikan support positif untuk saya, maklum hamil pertama jadi khawatir berlebihan, mengingat riwayat kesehatan saya yang menakutkan.

Postingan berikutnya akan saya bahas lebih banyak lagi ya tentang dokter Bhim ^^
Semoga postingan tentang PCOS ini bermanfaat. 
Bagi wanita yang sedang mengalami masalah seperti saya diatas, kuncinya harus hidup sehat dan olahraga. Jika dirasa sudah parah, coba dikonsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Jangan malu untuk konsultasi. Menderita PCOS bukan berarti tidak bisa punya anak :)

Jadwal Praktek dr Herman Trisdiantono SpOg
di RS Mitra Keluarga Bekasi:
Selasa & Jumat : 09.00 - 14.00
Selasa, Kamis, Jumat & Sabtu : 17.00 - 21.00
Minggu : 17.00 - 20.00

Cheers,
L






Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

4 komentar

  1. Terima kasih atas tulisan mbak Luna yang memberkati dan memotivasi saya, bahwa penyandang PCOS tetap bisa hamil.
    Nothing is impossible...

    BalasHapus
  2. Iya mba.. Semuanya bisa saja terjadi :)

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum mba luna
    Salam kenal yaa,
    Subhanallah sangat mengonspirasi sekali, seneng banget baca tulisan mba luna
    Sy jg sedang ikhtiar pake diane mudah2 segera bisa menyusul sprt mba luna,
    Sy blm cek dokter apakah sy pco atau tdk tapi smpet ke dokter katanya baik2 aja, haid sy teratur setiap bln hanya sy banyak bgt bulu di tangan dn di kaki, jd sy ikhtiar dl sendiri mba,
    Ditunggu sharing berikutnya ya mba maaf kepanjangan hhe

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum Mb Luna,,

    ahh seneng banget baca ini ..
    sy juga PCO, konsul ke dktr disarankan untuk turunin BB.

    sy juga dikasih diane35 mb ,, tp kmrn ga saya minum ,, sy takut , ko mau hamil malah dikasih pil KB. tp dr cerita mb ini sy jd minum dehh diane nya ..

    semoga bulan berikutnya udah dpt kabar bahagia dehh sm ky mb.. amin

    BalasHapus

Shout your comment here and thanks for dropping by :)