Perjalanan Lahir Baby L

2 comments
Hola !
Been a long time since the last post, finally I have time to write the journey of maternity. The begining. Yes, awal dari kesempurnaan hidup. Tsah!

Saya akhirnya sudah melahirkan anak ganteng. Percampuran dari banyak suku, suami saya Padang Jawa dan saya sendiri Arab Betawi. Jadilah anak saya yang alhamdulillah ganteng. Ibu mana sih yang ga bilang anaknya sendiri ganteng hihihihi

Saya melahirkan dengan proses C - Sectio a.k.a Cesar. Kenapa ?

Jadi begini..
Beberapa hari menjelang HPL, saya belum merasakan tanda-tanda akan melahirkan. Keputusan sebenarnya ada dua: induksi atau operasi. Saya lalu memilih operasi. Harusnya memang tunggu beberapa minggu lagi, karena ada yang lebih dari 40 minggu, bahkan sampai 42 minggu. Tapi saya lebih sayang dengan anak yang sudah saya kandung lama. Kalau induksi berhasil ya selamat, tapi kalau tidak, tetap saya harus operasi kan ?

How cute he is *smooch*

Setelah lama mikir (pake nangis dulu). Akhirnya saya memutuskan langsung operasi saja. Balik lagi sih sama keputusan bersama suami, cara mana yang menurut kami aman.

Masuk bulan ke 9, sekitar minggu ke 36. Bayi saya terlilit tali pusat. Hanya satu lilitan sih, yang mana katanya masih aman kalau mau lahiran normal. Karena sebenarnya bayi masih bernafas dengan tali pusat, Sampai dia lahir baru bernafas dengan paru-paru. Tapi ternyata bayi saya belum turun panggul hingga menjelang hari prediksi. Mungkin karena tali pusat pendek. Panjang pedek tali tidak dapat dideteksi mesin USG, saya hanya disuruh menunggu saja kalau memang mau lahiran normal.

Semakin mendekati prediksi, saya semakin tertekan karena bayi belum menunjukkan tanda akan lahir. Lalu dengan berat juga, akhirnya saya memutuskan operasi.

Memang mungkin sudah jalannya lahir dengan operasi. Selain karena kami memang ingin cepat ketemu bayinya, saya juga takut dengan proses induksi. Semoga anak berikutnya normal, aamiin.

Tanggal 14 Oktober 2014 tepat jam 7 pagi, saya dan suami saya sudah berada di RS Hermina Depok. Setelah registrasi dan mengurus lainnya, saya kemudian dibawa ke ruang pemulihan. Lalu suster mengecek jantung bayi saya. Semua alhamdulillah normal.

Karena jadwal operasi saya jam 3 sore, saya disuruh menunggu di kamar pasien. Saya juga diharuskan puasa makan mulai dari jam 7 pagi - 12 siang. Hanya boleh air putih. Lalu jam 12 siang sampai operasi tiba tidak boleh makan ataupun minum.

Proses operasi berjalan begitu cepat. Jam 3 saya sudah di kamar operasi, bertemu dengan dokter anastesi, diberi suntik dibagian ruas tulang belakang kemudian saya ngefly. Hanya bagian perut sampai kaki yang kebal.

Selama operasi berjalan, saya diharapkan tidak tidur. Antara sadar dan nggak sadar, saya masih bisa diajak ngobrol, saya bahkan masih bisa muntah, tapi mata berat banget banget banget.

Pukul 15.17 bayi saya akhirnya lahir dengan berat 3.2 kg dan panjang 48 cm. Diberi nama Lazar Maliq Cominac. Kami memangilnya Maliq.

Lengkap sudah keluarga kecil kami. Alhamdulillah berjalan dengan lancar hingga kami pulang. Asi saya keluar dengan deras sejak hari pertama melahirkan. Jadi Maliq selalu puas kalau lagi mimik.



Cheers,
L
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

2 komentar

  1. waaaah,alhamdulillah ya mbak. Semakin banyak saya membaca kisah melahirkan dari orang - orang jadii excited jugaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya alhamdulillah..
      Bagaimanapun cara melahirkannya, yg penting ibunya cepat sembuh dan anaknya sehat sempurna.
      Semoga cepat menyusul ya :)

      Hapus

Shout your comment here and thanks for dropping by :)