Bagi ibu-ibu yang pernah hamil pasti sudah paham betul arti ngidam. Perasaan yang tidak bisa ditahan-tahan untuk makan sesuatu saat hamil. Bagaikan sebuah cobaan ya, sepertinya ada aja keinginan makan sesuatu yang sampai kebawa-bawa mimpi. Malah kadang bangun tengah malam untuk minta ke suami beliin ini itu. Kadang pula ada permintaan yang aneh-aneh bukan hanya sekedar makanan. Sebenarnya ngidam itu apa sih ?

Ngidam merupakan tanda bahwa tubuh butuh sesuatu. Ketika hamil, tubuh memang butuh banyak asupan. Nah, ngidam ini adalah alarm dari dalam tubuh kita untuk segera mengonsumsi makanan tersebut. Tapi, ngidam hal-hal aneh bukan termasuk tubuh butuh sesuatu loh. Ngidam aneh malahan harus diwaspadai. Misalnya, ngidam ingin nyium bau bensin, ngidam nyium cairan pembersih lantai atau bahkan ngidam nyium ketek suami. Heemmm aneh ya kan hihihi. Kalau posisi ibu sudah ngidam aneh ini namanya bukan ngidam lagi, namanya Pica. Pica harus segera dihentikan, jika tidak akan berakibat buruk untuk janin. Jika butuh pertolongan pun, buibu harus segera konsultasi ke dokter.

Tapi nggak semua ngidam harus dituruti karena biasanya ngidam pun beraneka ragam, termasuk makan makanan yang nggak sehat. Untuk ibu hamil, harus ingat batasan-batasan apa yang boleh dan tidak boleh dimakan. 

Saya sempat konsultasi waktu hamil dulu, kalau makanannya masih normal dan masih dalam batas konsumsi yang sedikit masih dibolehkan. Misalnya saya ingin mie instan, sekali saja cukup dalam waktu beberapa bulan ke depan, baru boleh makan lagi.
Dari hasil tanya-tanya ke buibu muda (berjumlah delapan orang) setuju bahwa mereka semua mengalami ngidam saat hamil. Hanya satu dari delapan orang yang pernah ngidam makanan yang dilarang. Tapi, delapan orang tersebut mengatakan bahwa ngidam bisa dialihkan menjadi makanan lain jika ngidam yang mereka inginkan tidak terpenuhi. 

Biasanya orang hamil akan minta sesuatu yang sedang mereka pikirkan. Jadi, salah satu solusi jika ngidam buibu tak tersalurkan adalah cari makanan yang mendekati. 

Read More

Halo buibu semua !
Beberapa hari lalu saya dan Maliq main ke Summarecon Mall Bekasi. Mall yang terbilang agak lumayan sering kami datangi ini sebenarnya sangat children friendly karena di setiap lobby kalau sedang tidak ada acara, selalu menyediakan Playground gratis. Kalau ada acara, playground ini kadang tidak disediakan.

Maliq pun sangat puas main di playground gratis ini, apalagi kalau datang di hari kerja. Playground gratisan pun sepi. Maliq bisa sepuasnya bulak balik sampai bosan. Naik turun perosotan berkali-kali tanpa takut. 

Menurut saya, sebagai ibu yang senang mengajak anak main ke playground. Playground gratisan ini menjadi daya tarik tersendiri untuk sebuah mall. Memang sih perlu pengawasan extra ketat dibanding playground berbayar. Selain keamanan yang kurang, playground gratisan juga tidak terlalu aman karena hanya beralaskan lantai bukan matras. Selain itu, kalau weekend menjadi ramai sekali, harus antri untuk sekedar merosot. Kekurangan lainnya, dari kebersihan yang memang kurang terjaga. Namanya juga gratisan ya buibu, nggak ada jaminan bersih karena memang nggak ada staff khusus kebersihan. Misalnya, ada anak yang makan lalu makanannya jatuh-jatuh di dalam mainan, makanan yang berjatuhan pun akan lama dibersihkan jika nggak ada petugas yang dipanggil untuk membersihkan. Berbeda dengan playgroun bayar, yang mungkin biasanya ada pembersihan berkala. Selain itu, mainananya hanya ada perosotan saja, tapi balik lagi sih ke anak kita, kalau dia senang ya berarti semuanya nggak masalah.
Read More

Hai hai !

Dua minggu lalu saya dan teman-teman saya mengadakan bachelor party. Acara kumpul-kumpul yang selalu kami lakukan jika salah satu dari kami akan menikah. Kami biasanya hanya janjian kumpul, ngobrol ngalor ngidul, ngerjain si bride-to-be, foto-foto lalu pulang. Tidak se-fabulous cewe-cewe party yang makan di restoran mewah, ada rundown, menu enak-enak, foto-foto fabulous ala wanita metropolis, dan lainnya. Yang terpenting adalah kami bisa kumpul dan bergosip. Maklum, wanita.

Momen seperti itulah yang kami manfaatkan untuk mengenang kembali masa-masa indah saat satu kantor dulu. Masa-masa dimana ngobrol, makan siang dan tea time lebih banyak dibanding kerja. Diusahakan agar waktu kerja nggak mengganggu waktu main. Setiap hari selalu punya cerita, nggak pernah bosen walaupun memang kadang ngeluh soal kerjaan tapi pertemanan tidak. 

Saat kumpul kemarin, salah satu teman saya nyeletuk gini, "dulu waktu kita masih kerja di --- (maaf sensor) gaji kecil tapi tuh kita setiap hari bisa nongkrong ngopi-ngopi, nyicil ini itu, akhir bulan pasti main ke Sency, karaokean, rajin ke midnite sale, kok sekarang setelah di kantor baru, gaji gede tapi gue ngerasa kere."

Upsss! 
Read More

Hai hai !
Kali ini saya akan review produk pembasmi jerawat. Postingan ini adalah postingan pertama saya membahas produk kecantikan, karena sebelumnya memang saya tidak pernah coba produk macam-macam. Apalagi kulit saya termasuk jarang mengalami masalah seperti jerawat. Alhamdulillah ya. 

Tapi semuanya berubah sejak saya melahirkan anak pertama saya. Mungkin perubahan hormon inilah yang menyebabkan saya mengalami jerawat parah. Saya sempat tanya-tanya ke beberapa teman yang ternyata mengalami jerawatan juga setelah melahirkan. Kondisinya sama, rata-rata muncul jerawat bukan hanya satu dua tapi sekampung. Muka jadi terlihat kusam, jerawatan dan sepertinya tak sekenyal waktu single. Sedih :( 

Bagi saya, ini jerawat terparah yang pernah saya alami. Kulit saya memang berminyak didaerah T, yaitu kening dan hidung. Tapi, jerawat tidak terlalu sering muncul. Saya hanya merawat wajah dengan mencuci muka saat mandi dengan sabun pembersih wajah biasa yang banyak dijual dipasaran tanpa tambahan apapun seperti pelembab atau cream malam. 
Read More


Hi Buibu !!!
Setelah sekian lama nggak posting tentang playground, akhirnya Kamis kemarin, saya dan Maliq nggak sengaja nemu Playground lagi. Ya walaupun di mall-mall juga ujung-ujungnya tapi kan bisa jadi referensi saat buibu mungkin harus ketemu dengan orang tapi anaknya bingung mau diajak main kemana. 

Awalnya saya ada janji dengan teman-teman saya di fX Sudirman sekitar jam 7 malam. Saya datang sore karena memang takut hujan lebat di daerah rumah saya, takut akses ke Sudirman macet parah. Niat saya sih nunggu sambil muter-muter aja di fX. Setelah muter satu dua lantai, lalu nggak sengaja saya melihat papan bertuliskan Giggle Playground di f5. Saya pikir itu tulisan playground yang sudah tutup karena setahu saya memang ada playground yang sudah tutup disana. Tapi coba dulu lah siapa tau beneran ada. Lalu saya naik lah ke lantai f5. Berjalan kearah Kids Station dan ternyata benar ada playground. Hurraaaaayyyy !!! Beruntungnya playground di fX ini sekarang gratis. Yeeeaaayyy ibuk senang :))


Namanya juga gratis ya. Jadi jangan terlalu berharap banyak mainan macem-macem seperti playground pada umumnya. Luas playgroundnya pun kecil, mainan hanya ada dua, satu besar sekali bentuknya seperti bangunan dengan 4 perosotan kanan kiri dan ujungnya tangga-tangga. Satu lagi lebih kecil dengan satu perosotan beserta ayunan. Selain itu ada sekitar 6 buah sepedah diantaranya ada 2 sepedah besi ukuran sedang, 2 sepeda besi ukuran kecil dan 2 sepeda plastik tanpa pedal. Mainan terakhir, satu buah bouncing Dino (entah apa namanya, bentuknya Dinosaurus bisa ditunggangi dan bisa enjot-enjotan hihihi).
Read More


Bagi buibu yang sudah memiliki anak MPASI biasanya sudah tahu arti dari BLW. Apalagi buibu muda jaman sekarang, seiring berkembangnya tekhnologi, pasti sudah paham betul apa arti BLW bahkan sebelum bayinya mengenal MPASI.

Kok bisa ? Yaiyalah, secara sebelum menginjak 6 bulan, biasanya sudah dibelikan baby chair. Padahal, sepengalaman saya, baby chair benar-benar digunakan ketika anak belajar makan sendiri. Nah, proses belajar makan sendiri inilah yang kita kenal dengan BLW.

Bagi yang belum tahu, BLW kependekan dari Baby Led Weaning. Artinya, proses memasukkan makanan yang dilakukan oleh bayi sendiri ke mulutnya. Atau kita kenal dengan keadaan dimana bayi sudah ditahap belajar makan sendiri dengan tangannya.

Biasanya, sudah mulai terlihat sejak usia 6 bulan, ketika sudah mengenal makan dengan baik. Bayi akan otomatis memasukkan makanan ke mulutnya sendiri. Seiring bertambahnya usia, bayi akan semakin sering memasukkan apa saja ke dalam mulut. Nah, kebiasaan ini coba buibu salurkan dengan mengajarkan metode BLW dengan memberikan finger food, seperti buah, sayuran kukus atau biskuit.

Read More

Seperti rakyat-rakyat Jakarta lainnya, saya penasaran ingin menggunakan Uber Taxi. Order Uber taxi menurut saya lebih praktis karena tidak menggunakan uang cash, karena seperti yang kita tahu, pembayaran dilakukan dengan kartu kredit. Terlebih dahulu kita harus mendaftarkan nomor kartu kredit dan data lainnya, bukan dengan cara menggesek kartu tapi memasukkan data saat sign up. Otomatis payment orderan kamu akan ditagihkan ke kartu kredit terdaftar. 

Kartu yang didaftarkan bisa lebih dari satu, jadi jangan khawatir kalau ternyata kamu punya lebih dari satu dan ingin digunakan bergantian, kamu bisa sesuaikan mau pakai yang mana saat akan memesan orderan. Oiya, jika pada saat order sudah mendapatkan mobil lalu kalian cancel setelah 5 menit kemudian sebelum / saat driver datang, maka akan dikenakan charge sebesar Rp. 30.000 (kalau saya tidak lupa sih segitu ya hehe). 

Aplikasi Uber, menurut saya, kurang friendly dibanding Grab Car. Menurut saya loh ya, agak membingungkan dan maaf.. sepertinya berat. Entah hp saya yang keberatan atau memang aplikasinya berat. Jadi, ketika saya ketik lokasi atau mau buka menu, perlu beberapa detik untuk membuka. Trus karena panik saya juga pernah asal pencet malah jadi order. Harus benar-benar meluangkan waktu sekitar 15 menit untuk hanya mengorder jika kamu baru pertama kali pakai aplikasi ini menurut saya. Agar tidak bingung dan salah pencet.
Read More

Ada yang kurang rasanya jika tidak mencoba order Uber Taxi. Sebenarnya ini kali kedua saya naik Uber. Tapi sepertinya saya termasuk yang agak kurang beruntung. Kenapa ? Karena ternyata saya mengalami kendala payment. 

Begini kejadiannya ;

Kemarin Senin tanggal 25 Januari 2016, saya dan anak saya hendak menuju kantor suami saya dari Gandaria City Mall menuju kawasan Palmerah. Saya order Uber seperti biasa dan beberapa menit kemudian mobilnya pun datang. Drivernya masih muda sekali tapi rapih dan sopan. Kami diantar sampai ke tempat tujuan dengan selamat. Seperti yang sudah-sudah, biasanya saya langsung menerima e-receipt yang bertuliskan orderan saya serta total tarif perjalanan. Namun, selang setengah jam berlalu, tidak kunjung dikirim. Saya masih acuh dan tidak terlalu peduli, toh saat pertama kali order pun baik-baik saja.

Satu setengah jam kemudian saya juga belum menerima e-receipt yang biasanya dikirim ke email. Lalu saya mengecek history perjalanan yang seharusnya terekam di aplikasi beserta total tarif perjalanan, tetapi tidak ada. History perjalanan saya terakhir bulan Desember 2015. 

Setelah bingung harus bagaimana, saya kemudian bertanya pada teman yang tiap harinya naik Uber, saya disarankan telepon segera si driver untuk tanya, apakah order saya sudah di end trip atau belum. Karena takut driver yang saya naiki termasuk curang. 

Teman saya menjelaskan, ada beberapa driver yang kadang nakal, sengaja tidak menyudahi orderan padahal penumpang sudah turun. Jika itu terjadi, maka imbasnya adalah tagihan tarif yang ditagihkan ke kartu kredit penumpang menjadi besar. 

Read More