Melihat Monyet Liar di Monkey Forest Ubud Bali

2 comments



Hai hai buibu !
Saya termasuk tipe orang yang suka googling dulu kalau butuh info suatu tempat atau butuh apapun. Maklum ya tekhnologi sudah semakin maju dan hampir semua info bisa di googling. Supaya saya ada gambaran juga sih tentang tempat yang akan kita tuju. Nah, sebelum saya ke Bali kemarin, ada beberapa tempat yang memang infonya sedikit sekali. Terutama review dari blogger-blogger yang biasanya mudah saya temukan. Termasuk Monkey Forest di Ubud. Saya hanya menemukan website-website paket tour dan situs resmi. I need more info than just a price sebenarnya. 

Hari kedua kami di Bali, kami mulai keluar dari Hotel jam 10. Memang liburan kami tidak ingin jadwal padat atau terlalu pagi dan pulang terlalu malam. Namanya juga bawa bayi ya kan. Kami pun menyesuaikan kondisi. 

Dengan bantuan Google maps akhirnya kami sampai di Ubud yang berjarak lebih dari 20km dari Kuta tanpa tanya sana-sini. Saya memang sering mengandalkan maps kemana pun. Suami saya tugasnya menyetir, sedangkan saya tugasnya baca maps, dan Maliq tugasnya bobo, kalau nggak bobo pasti repot rebutan hp.

Ternyata di Bali pun maps berguna dan alhamdulillah jalanan yang tertera sangat update. Kami nggak nyasar sama sekali. Selalu tepat sampai tujuan malah kadang lebih cepat dari perkiraan karena biasanya nemu jalan pintas.

Seperti jalur ke Monkey Forest ini. Sebenarnya jalur yang kami lalui adalah jalan umum biasa tapi mungkin karena belok-belokannya banyak, kami pun nggak sadar masuk melalui Gate 3. Jalanan menuju gate tersebut sepi sekali. Kami sempat bingung, karena hanya kami yang lewat situ, nggak ada mobil lain di depan ataupun belakang kami. Mendekati lokasi, jalanannya semakin menyempit, kanan kiri rumah penduduk. Tidak seperti jalan umum sebelumnya yang lebih lebar, dilalui banyak mobil, dan banyak warga hilir mudik dipinggiran jalan. Jalanan ini benar-benar sepi, nyaris nggak ada satu pun orang yang kami temui hingga kami mendekati pintu gerbang Monkey Forest.

Parkiran mobil di depan Gate 3 tidak terlalu besar. Mungkin hanya cukup 4-5 mobil. Dari mulai pintu gerbang sudah banyak monyet-monyet berkeliaran. Jadi, keluar mobil pun kami sudah mulai hati-hati karena monyet liar tertarik dengan benda yang kita pegang.

Harga tiket masuk Rp. 40.000 sedangkan anak dibawah 3 tahun gratis. 

Pertama kalinya kami masuk gerbang yang terasa adalah udara yang panas. Memang sih tempatnya rindang. Tapi menurut saya udaranya lembab. Kalian bisa menelusuri jalan setapak masuk ke dalam hutan yang banyak monyetnya atau sekedar duduk-duduk di pinggiran menikmati pohon rindang. Tapi, saya yakin nggak akan ada yang bisa duduk tenang selama monyet banyak disekeliling kita. Saya aja udah capek mau duduk tapi takut ditomplok monyet. Jadi ya nahan capek sambil gendong-gendong Maliq gantian. Kenapa Maliq digendong ? Selain ada monyet liar, disitu pula ada Maliq liar. Lihat monyet duduk diam langsung disamperin mau pegang, dilarang malah nangis, digendong minta turun dari gendongan. Hadeh hadeh.





Di dekat pintu masuk ada yang berjualan pisang. Kalian bisa beli pisang kalau ingin kasih makan monyet. Makanan lain tidak diperbolehkan. 

Ada apa aja di Monkey Forest ?
Di dalamnya hanya ada monyet dan monyet. Sebenarnya ada pura tapi akses jalannya ditutup, ada hall untuk pameran dan panggung pertunjukan tapi sedang tidak ada pertunjukan maupun pameran apapun, ada bale-bale untuk duduk-duduk tapi resah gitu mau duduk takut ditomplok monyet, ada jajaran toko souvenir juga di belakang tapi hampir seluruhnya tutup entah karena mendekati nyepi atau memang nggak ada yang jualan disitu padahal saat kami datang itu hari Minggu (H-3 Nyepi). 

Suasananya tidak terlalu ramai. Kebanyakan yang berkunjung turis mancanegara daripada lokal. Mungkin untuk wisata alam seperti ini, bule-bule yang lebih antusias. Terlihat sih dari banyaknya bule yang beli pisang. Turis lokalnya banyakan sekedar foto-foto. 

Kami pun tak berlama-lama disana karena jujur aja sih panas dan gerah. Udaranya lembab padahal tempatnya rindang tapi mungkin karena cuacanya tak berangin menyebabkan lembab. Kami banjir keringat dan bertahan cuma sejam disana. 

Sepanjang jalan yang kami lalui ternyata kami baru sadar melewati Yayasan Bumi Sehat milik Ibu Robin Lim. Ada papan nama yang tidak terlalu besar menempel di depan pintu. Kami pun baru sadar saat pulang. Lokasinya dekat sekali dengan jalur masuk Monkey Forest ini di Banjar Nyuh Kuning Ubud. Pasti sebagian buibu sudah sering dengar tentang klinik ini, untuk yang mau tahu websitenya disini www.bumisehatfoundation.org

Terakhir yang saya tahu, Widi AB Three lahiran disana dengan metode Lotus Birth. Tempatnya tuh memang tenang sekali kalo keliatan dari luar. Jauh dari bising jalanan umum. Sudah saya singgung diatas kan ya, jalanan menuju Monkey Forest gimana. Pantesan banyak banget buibu yang mau lahiran normal di Bali dengan ibu Robin Lim ini karena memang lokasinya sangat tenang banget. Bidannya pun katanya ramah-ramah, metodenya agak beda dari lahiran di RS. Kalau biasanya setelah lahiran tali pusat bayi langsung dipotong dari plasenta, disini tidak. Dibiarkan tetap nyambung ke plasenta sampai tali pusat lepas sendiri dari bayinya. 

Source : Kapanlagi.com

Jadi, yang mau lahiran normal dengan tenang dan kebetulan punya rejeki lebih untuk ke Bali, coba lah lahiran disini. Soal biaya, sejak berdiri klinik ini memberikan layanan gratis untuk siapa saja. Kalau pun ingin memberi uang, biasanya akan didonasikan untuk yayasan. Wah seru yah semoga bisa ngerasain lahiran tenang di Bali. Pengeeeennnn :(

Semoga info-info saya bermanfaat ya, sorry ada spoiler Yayasan Bumi Sehat, lumayan kan dapat info lebih :p




Cheers,
L







Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

2 komentar

  1. Selain ada monyet liar juga ada maliq liar, ahahahaha. Kalo naya ke sana juga ada naya liar ni lun, hahahaha.. Duh kayaknya kalo ke bali bawa si ucul, skip aja deh agenda ke monkey forest, hihihi.

    BalasHapus
  2. Hahaha iya niy yang liar jadi nambah ya.. Yang ada ibunya sutress megangin anaknya, ga bisa nikmatin juga :(

    BalasHapus

Shout your comment here and thanks for dropping by :)