Hola buibu !
Kali ini saya mau sharing tentang obat-obatan apa saja yang sebaiknya buibu sediakan di rumah. Seperti yang kita tahu, banyak ibu-ibu jaman dulu yang melarang kita membawa bayi pergi dibawah usia 40 hari. Bukan karena mitos tapi memang kondisi bayi dibawah usia 40 hari masih belum memiliki antibodi yang kuat untuk melindungi dirinya dari berbagai penyakit. So, memang tidak disarankan membawa bayi keluar rumah dibawah usia 40 hari.

Setahu saya, obat bayi dibawah usia 2 tahun pun belum ada yang campuran untuk dua penyakit dalam satu botol sirup. Tapi, satu botol hanya untuk satu penyakit. Saya punya beberapa jenis obat untuk hal ini, oleh sebab itu semoga tulisan ini mencerahkan.

Bayi dibawah dua tahun lumayan agak sering terserang demam, batuk dan pilek. Entah kenapa, tiga penyakit itu lah yang beberapa kali menghampiri anak saya. Awalnya pun saya merasa perlu membawa anak saya ke dokter, tapi setelah beberapa kali mengalaminya lagi, saya sepertinya nggak perlu panik, cukup menyediakan obat-obatan ringan.

Sebaiknya memang berikan obat alami dulu sih ya, tapi jika memang diperlukan ya silahkan beri obat generik yang aman tergantung pilihan buibu. Sebelum anak saya usia 1 tahun, saya pun nggak pernah kasih obat generik / kimia. Biasanya pakai yang alami dan saya yakin proteksi dari ASI ke tubuh anak saya bisa membuatnya sembuh dengan cepat. Tapi, seiring berkurangnya ASI yang dikonsumsi, saya pun akhirnya mencoba memberikan obat generik.

Read More

Hai hai !

Beberapa bulan lalu, saya melihat social media heboh dengan pemberitaan seorang anak Ustad menikah di usia 17 tahun. Pembahasan ini sebenarnya ingin sekali saya bahas saat itu juga, tapi berhubung postingan saya ter-schedule dan nggak ada slot kosong (caile !) jadilah tema ini kepending lama.

Saya flashback saat usia saya 17 tahun, dimana saya masih imut-imutnya berseragam putih abu-abu. Dunia saya pun masih terlihat abu-abu, hal yang benar kadang sulit kita jalani, sedangkan yang salah malah terlihat indah, semua abu-abu. Maklum, remaja. Segala hal suka dicoba-coba, termasuk hal yang salah. Saya masih di bangku sekolah pada saat itu, masih perlu banyak belajar mengenal diri saya sendiri, mengenal pergaulan, memilih jalan saya sendiri, dan masih dibimbing orang tua untuk bisa menelusuri jalan berikutnya mana yang harus saya pilih.

Bagi saya, masa remaja di usia itu adalah masa pembekalan, cikal bakal saya yang sekarang.

Orang tua saya sepenuh tenaga banting tulang membentuk saya menjadi "orang", agar saya punya bekal setelah lulus, saya bisa mandiri, menghidupi diri saya sendiri, dan mengangkat derajat orang tua saya. Seperti itulah kira-kira.

Sedangkan menikah di usia 17 tahun ?
Read More
Hai Semuanya !

Masalah jerawat bagi saya belum menemukan titik terang, sedih deh ! Saya sudah berganti 3 merk obat jerawat yang dijual di drugstore. Saya juga sempat posting pengalaman saya disini. Sebelumnya saya pakai Pond Pimple Care tapi nggak berefek apa-apa. Kemudian saya pakai Sari Ayu Intense Care dan Sari Ayu Lotion Jerawat, awal pemakaian sangat ampuh menghilangkan jerawat, tapi after pemakaiannya kadang kulit saya terkelupas setelah jerawatnya kempes dan kulit jadi susah ngeblend dengan make up karena terkelupas itu. Padahal bagus banget dan menurut saya terbilang ampuh menghilangkan jerawat besar dan kecil. 

Setelah bingung mau coba apa lagi, saya pun akhirnya tertarik buat pakai merk Acnes karena selalu eye catching dipajang di drugstore. Warnanya putih hijau.

Produk Acnes merupakan acne series keluaran Rohto, lisensi dari USA. Acnes dikhususkan untuk kulit berjerawat, jadi jenis produknya banyak, nggak cuma face wash aja, ada bedak sampai foundation juga. 



Pertama kali saya coba produk ini yaitu Acnes Creamy Wash. Packagingnya sama seperti face wash kebanyakan warnanya putih bertutup hijau bentuk tube. Formulanya lembut dan sama sekali nggak ada efek dingin, perih atau apapun di kulit. Klaim dari produk face wash ini creamy. Jadi, memang saat menyentuh kulit, terasa creamy, ringan dan tidak bikin kulit kering. 

Read More


Hola hola !

Setelah seminggu absen nggak posting karena sibuk dan nggak ada ide, padahal udah berjanji posting seminggu dua kali, akhirnya saya nemu ide juga hahahahaha.

Jadi ceritanya begini, beberapa waktu lalu, saya lagi iseng baca-baca tulisan yang di share di facebook oleh teman saya. Isinya adalah seorang ibu yang menceritakan bahwa anaknya ketergantungan gadget. Pagi, siang, sore, dan malam tangan mungilnya tak lepas dari sebuah tab. Usia anak itu sekitar 4-5 tahun, dia sudah main gadget sejak usia 1 tahun. Yang anak itu lakukan saat pegang gadget adalah bermain games. Si ibu secara sengaja mendownload games di tab yang juga sengaja dibelikkan untuk si anak. Sudah kebaca dong ya, semua hal dilakukan si ibu dengan kesadaran penuh untuk anaknya. 

Saya merasakan pengalaman ini begitu dekat dengan saya karena anak saya umurnya nggak jauh beda. Bedanya adalah saya sangat meminimalisir anak saya menggunakan gadget untuk main. Biarlah saya dibilang gaptek (toh pada kenyataannya tidak), galak, sok idealis atau apapun, yang jelas saya dan suami saya sudah sepakat bahwa gadget tidak akan kami berikan ke anak kami yang masih balita secara berlebihan. Kenapa ?

Read More