Hola,
Akhirnya Maliq masuk usia 3 tahun. Yeay! Hal terpenting dari usia barunya sekarang adalah Maliq sudah nggak pakai diapers lagi. Full day without diapers. Huraaahhh!!!

Cerita Toilet Training Part 1 bisa dilihat di sini.

Menghitung bulan sebelum Maliq ulang tahun ketiga, saya dan suami sama sekali nggak memaksa Maliq untuk lepas diapers. Karena memang mengajarkan pipis di toilet sulit, saya yakin Maliq tahu rasanya mau pipis tapi entah harus menjelaskan seperti apa ke Maliq bahwa perasaan mau pipisnya harus di tahan dulu sebelum ke toilet. Aduh! Sulit ngebayanginnya.

Tapi, untungnya kami tidak melewati proses panjang menjelaskan ini itu detil ke Maliq. Kebetulan, Maliq punya sepupu seumuran, selisih umur hanya 6 bulan, sepupunya lebih dulu lahir. Namanya Rezki. Waktu itu, Rezki datang ke rumah sudah mengenakan celana dalam dan tidak pakai diapers lagi. Maliq tentu tahu dong perbedaan diapers yang selama ini dia pakai dengan celana dalam yang dipakai Rezki. Tapi, waktu itu Maliq nyebutnya "pempes kecil" (pempes = merk diapers).

Momen itu lah yang membuat saya terpacu untuk ngajarin Maliq untuk pakai celana. Tentu saja, saya beri tahu dulu, kalau Maliq sudah besar, nanti pakai "pempes kecil" seperti rezki ya? Maliq cuma iya iya aja.

Akhirnya saya beli setengah lusin celana dalam anak, dipakai saat weekend. Itu pun cuma siang hari karena kalau malam pasti 'bocor'. Sekali, dua kali, Maliq sempat minta pakai celana terus tapi memang banyak 'kebocoran-kebocoran' yang terjadi. Huft!

Saya sering beritahu kalau mau pipis, harus di toilet. Nggak cukup sekali, itu berlangsung berkali-kali bahkan Maliq sempat ingin pakai diapers lagi dengan dalih "Pakai pempes besar aja, kalo pempes kecil nanti basah." Begitulah kira-kira alasan anak kecil ini.

Kemudian, saya nyiapin celana dalam agak banyak. Gimana pun juga, dia harus bisa tanpa diaper. Kejadian pengulangan ini mungkin berlangsung sebulan, hingga akhirnya Maliq benar-benar bisa bilang "Mau pipis." lalu dia minta diantar ke toilet.

Untuk malam hari, beberapa kali masih dipakaikan diapers. Lalu, setelah kurang lebih sebulan saya lihat diapersnya selalu kering saat bangun tidur, saya memberanikan diri memakaikan Maliq celana dalam saat tidur. Setiap malam sebelum tidur, selalu saya paksa untuk pipis dan bangun tidur, saya selalu gendong ke kamar mandi sebelum dia pipis di kasur.

Alhamdulillah, sebelum genap 3 tahun, akhirnya Maliq bisa tanpa diapers seharian bahkan tidur malam juga. Yeaaaaayyyy! Nggak nyangka akan secepat ini sih prosesnya. Huhuhu. Terharu :(

Tips tambahan dari tips yang saya kasih dahulu:
1. Ajarkan membuka dan memakai celana sendiri.
2. Ajarkan apa yang harus ia lakukan di toilet (misal: buka tutup toilet, siram/flush toilet setelah menggunakan, dll).
3. Jangan marahi saat ia pipis di celana tapi beritahu bahwa celana yang basah itu bau dan lengket, jadi harus pipis di toilet.
4. Biarkan ia merasakan celananya basah karena dari situ ia akan merasa tidak nyaman lalu belajar untuk mengungkapkan keinginannya untuk pipis.
5. Sediakan banyak celana dalam untuk berganti, in case terlalu banyak ngompol dan setiap hari si kecil harus pakai celana.

Semangat, ya, Buibuk!
Semua pasti akan bisa pada waktunya :)



Cheers,
L
Read More
Holaaa..
Sudah baca Trip ke Belitung Bersama Balita di postingan saya sebelumnya? Nah, di sini saya ingin bahas khusus Belitung Timur saja.

Setelah beres urusan sewa mobil di Bandara, Suami saya dan Maliq langsung menuju hotel untuk check in, awalnya langsung mau nyusul saya ke Belitung Timur, tapi berhubung Maliq kebelet pup dari bandara, mereka pun check in duluan. Maliq pup dulu, ganti baju lalu berangkat nyusul saya ke Belitung Timur.

Jarak dari kota (Tanjung Pandan) ke Belitung Timur sekitar 20 km. Perjalanan normal menggunakan mobil bisa ditempuh hanya 1 jam dengan kecepatan bisa mencapai 60 km (pengakuan suami saya). Sedangkan saya, berangkat dari penginapan menuju Belitung Timur dengan bus, memakan waktu sekitar 1.5 jam lebih (hampir 2 jam) dengan kecepatan mungkin sekitar 40 km.

(Note: Kalau kalian menggunakan jasa open trip, hal ini nggak begitu penting sih karena schedule sudah diatur beserta jarak-jarak tempuhnya kecuali mungkin sewa supir dan mobil sendiri)

Jalanan dari Tanjung Pandang menuju Belitung Timur di sana sangat sepi. Kami jarang ketemu warga lokal jalan kaki atau keluar-keluar rumah. Paling hanya berpapasan dengan mobil, motor pun jarang sekali. Disepanjang jalan, kami hanya melihat kebun-kebun kelapa sawit rumah-rumah warga yang asri dan tanpa pagar. Suasanya sunyi, bahkan siang hari sekalipun. Kalau saya tinggal di sana mungkin bakalan seharian bobo-bobo cantik aja kali ya saking sepinya hihihi..

Ada apa saja sih di Belitung Timur?
Saya hanya setengah hari di sana, jadi nggak sampai eksplore ke pelosok-pelosok, hanya spot-spot yang menurut saya dan versi travel blogger adalah must visit saja tapi saya pun nggak semuanya datengin. Baca aja, yuk, listnya!

1. Museum Kata Andrea Hirata
Waktu saya ke sini bareng warga kantor, nggak bayar, jadi nggak tau harganya. Setau saya sekitar Rp.35.000/orang lalu nanti kita dikasih novelnya Andrea Hirata. Buka dari jam 10.00-17.00 Sebenarnya tujuan pembelian tiket ini untuk membeli bukunya. Gitu sih yang saya baca-baca.

Untuk kamu yang suka foto, kamu wajib banget ke sini karena hampir semua sudutnya instagram-able. Apalagi untuk yang memperindah feed IG dengan sentuhan pelangi. Karena semua dinding dan benda-benda didalamnya, dicat warna warni.

Read More
Halooookh!

Akhir bulan lalu, saya sekeluarga liburan ke Belitung. Liburan yang tidak direncanakan karena awalnya saya hanya ikut Outing kantor. Tapi, berhubung masih punya jatah cuti dan memang tahun ini kami belum liburan, akhirnya saya dan suami memutuskan liburan aja sekalian.

Yeay.. saya pun extended 3 hari.

Like a wish come true, liburan tahun lalu, saya pernah mention kalau saya bingung pilih liburan kemana, antara Bali atau Belitung. Akhirnya kami pilih ke Bali, tahun ini ternyata alhamdulillah rejekinya ke Belitung. Tahun depan kemana yaaaaa.. semoga bisa jalan "agak" jauh, aamiin :))

(Baca postingan Liburan ke Bali di sini)

Day 1
Suami saya dan Maliq berangkat dari Jakarta sekitar jam 9 pagi, sampai di Belitung jam 10 lewat, memakan waktu perjalanan 1 jam. Maskapai penerbangan dari / ke Belitung tidak terlalu banyak tapi cukup bervariasi dengan range harga yang tidak terlalu menguras kantong. Hanya sekitar 300 ribuan sekali terbang (PP sekitar 600-700) menggunakan pesawat budget (Lion Air / Sriwijaya / Nam Air). Pesawat lainnya yang lebih nyaman ada Citilink atau Garuda dengan range harga yang bervariasi (harga sesuai jam keberangkatan), setahu saya, Garuda first flight dari/ke Belitung cukup murah, hanya sekitar 500 ribuan.

Sesampainya di Bandara Tanjung Pandan, suami saya sudah ditunggu oleh driver yang mengantar mobil. Kami menyewa mobil selama tiga hari tanpa driver (lepas kunci). Sewa mobil pun cukup murah, hanya 200 ribu untuk merk Agya/Ayla. Kenapa kami pilih lepas kunci? Karena memang kami lebih suka mengatur trip kami sendiri, walaupun jatohnya budget liburannya jadi lebih mahal dibanding ikut "open trip". Tapi, dalam keadaan bawa anak yang schedulenya nggak bisa se-tight single trip, jadi lebih nyaman sih saya sewa sendiri. Toh, mau kemana-mana sekarang sudah bisa akses Google Maps.

Read More
Hallooo!

Been a loooooong time I didn't post anything. Huft! But, I have a review for you. Kali ini review Salon, bukan salon sembarang salon, karena salon ini sungguh terkenal, yess.. Irwan Team Salon. 


Baru-baru ini, Irwan Team memiliki fasilitas baru untuk wanita yang ingin mendapatkan service private yaitu Private Ladies Room. Ruangan ini sebenarnya dikhususkan untuk wanita berhijab yang ingin mencoba salon Irwan Team. Seperti saya. Private room ada di semua cabang Irwan Team. Sangat mudah sekali untuk kamu temukan karena memang ada di setiap cabang.

Kamu hanya perlu bilang ingin service private room nanti akan dibantu oleh karyawan Irwan Team hingga ke tempat yang dituju.

Untuk yang belum tahu harga service di Irwan Team, bisa dilihat di foto yang saya unggah ini ya.

Read More
Halooo !

Setelah debut saya sebelumnya mereview tiga Micellar Water yang hadir di Indonesia, akhirnya ada satu lagi Micellar Water keluaran baru yang 'akhirnya' berhasil saya dapatkan yaitu L'Oreal Micellar Water.

Micellar water ini baru release akhir 2016 lalu dan baru masuk ke Indonesia mungkin sekitar awal Januari 2017. Oleh sebab itu, banyak banget yang baru review-review produk ini. Oiya, kalian bisa baca review-review micellar water yang pernah saya coba dilink dibawah ini :

Review Bioderma
Review Nivea
Review Garnier

Menurut Vogue, L'Oreal termasuk 10 Micellar Water yang paling bagus dari sekian banyak merk micellar water lho. Buibu bisa baca artikelnya disini "Best 10 Micellar Water" Langsung aja ya review L'Oreal Micellar Water dari saya.


Read More
Halo!

Menjadi bagian dari pekerja kreatif di industri digital membuat saya banyak belajar dalam berbagai hal terutama menjadi salah satu orang yang 'digital savvy' karena pekerjaan saya menuntut saya untuk bisa memberikan solusi dan menjalankan strategi untuk beberapa brand yang saya pegang.

Sebagai seorang Social Media Specialist yang belum seberapa berpengalaman dan pindahan dari perusahaan konvensional ke perusahaan serba digital, tentu saja saya 'jetlag'. Saya belajar bagaimana cara mengembangkan berbagai platform social media agar semua terintegrasi satu sama lain. Kami mengenalnya sebagai Inbound Strategy. Dulu, awalnya saya cuma mengerti Google Analytic dan Adsense, sekarang lumayan mengenal beberapa tools tambahan dan membaca trend tertentu. Saya juga baru mengenal berbagai istilah yang sulit saya cerna tapi pada akhirnya saya pun paham. Intinya adalah pengalaman ini bisa menjadi bekal saya untuk meningkatkan level blog pribadi saya (aamiin!). Oiya, salah satunya bocoran untuk meningkatkan produktivitas ngeblog kamu juga adalah dengan memiliki notebook yang mendukung dari Intel Core i3/i5/i7. Kenapa? Karea diklaim memiliki kecepatan dan kinerja grafis terintegrasi dan lebih efisien dalam konsumsi daya dar Intel Core generasi sebelumnya.

Saya mungkin akan berbagi sedikit dari yang saya pelajari tentang bagaimana mengembangkan blog.

1. Find out your background blog 
Buat kalian yang sudah memiliki blog pasti secara nggak sadar sudah memiliki background sendiri tujuan kalian ngeblog itu untuk apa. Tentukan dan perjelas mau dibawa kemana content kalian. Biasanya, setelah beberapa kali ngepost tulisan (bahkan tahunan), ada beberapa kontent yang paling menonjol di blog kalian. Pelajari konten mana saja yang paling menonjol dan paling banyak viewersnya, lalu kerucuti. Mungkin bisa menjadi 'insight' untuk kalian, akan kalian bawa kemanakah arah blog kalian. Dari 'habit' menulis kalian dan dari hasil analytic, kalian bisa dapat 'insight' konten apa yang paling banyak dicari dan bisa kalian jadikan 'jati diri' blog itu sendiri.

Contohnya ya, sebanyak 60% tulisan kalian merupakan tulisan berbau travelling, sisanya terbagi menjadi tulisan 'beauty', 'kuliner' atau artikel-artikel lainnya. Lihat di analytic apakah tulisan travelling kalian ini memang memiliki banyak viewers? Jika iya, maka blog 'trend' kalian adalah tulisan tentang travel. Dari situ, kalian jadi tau, orang berkunjung ke blog kalian karena tulisan travelingnya menarik. Maka, tulisan yang berbau travel bisa diperbanyak atau dijadikan daily content dengan presentase lebih banyak dari tulisan tema lainnya.

Contoh lain mungkin blog saya sendiri, most popular post adalah konten parenting dan memang konten parenting memiliki jatah lebih banyak dibandingkan konten lain. Jadi, sudah kebaca dong ya mau dibawa kemana jati diri blog ini, parenting life :D



Read More