Tampilkan postingan dengan label Artikel Komunitas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel Komunitas. Tampilkan semua postingan
Hai hai !!!

Masih ada nggak sih yang nggak suka belanja online jaman sekarang ini ?

ADA ! Ada BANGET !

Capslock :)

Suami saya.

Saya kurang tahu persis kenapa dan ada apa sehingga dia tidak mau belanja online tapi setahu saya dia pernah belanja online hanya beberapa kali saja, itupun hanya beli chasing HP yang katanya susah ditemuin padahal dia butuh banget, hanya dijual di online shop (olshop). 

Pernah saya tanya kenapa, dia hanya jawab nggak pengen aja. What?! 

Sedangkan saya, istrinya senang sekali belanja online. Bagi saya, penyedia jasa e-commerce apapun itu baik situs belanja online, tiket online, reservasi hotel online, ojek online, taxi online, sampai asisten bersih-bersih rumah pun bisa order online itu sangat sangat sangat membantu sekali, what a wonderful life kan yaaaaa.. Hihihi

Read More


Assalamualaikum bloggy,

Ramadhan ini saya ingin berbagi cerita nyata dari kedua orang tua saya. Semoga cerita ini jauh dari sifat riya (naudzubillahimindzalik), karena memang diceritakan agar dapat diambil manfaatnya dan bisa kita contoh di keseharian kita.

Seingat saya waktu itu ramadhan kejadiannya. Orang tua saya pergi ke pasar untuk menggandakan kunci rumah. Mereka pergi ke tukang kunci yang pernah beberapa kali didatangi. Seperti biasa, tanpa banyak bicara, bapak saya menginstruksikan kepada tukang kunci untuk menggandakan kuncinya. Saat si tukang kunci itu bekerja, bapak saya seperti sadar kalau si tukang kunci itu tampak sulit menggerakan tangannya.

Seperti kebanyakan orang pada umumnya, bapak dan ibu saya bisik-bisik sambil curiga ke si tukang kunci itu. Nggak lama setelah itu, bapak saya akhirnya nanya, kenapa kok sepertinya ada kesulitan. Dengan wajah yang sudah tidak bisa dijelaskan, si tukang kunci itu akhirnya jujur kalau tangan kanannya baru saja struk ringan, jadi sulit untuk bekerja seperti biasa.

Tanpa disuruh, bapak saya lalu minta ijin untuk memijit tangan si tukang kunci itu, dengan tujuan agar tidak terlalu tegang. Lalu, bapak saya bilang, kerjain aja pelan-pelan, saya nggak buru-buru. Beberapa lama setelah itu akhirnya kerjaan si tukang kunci itu selesai. Dia sempat cerita seraya kerja kalau struk ringan yang dia alami baru saja terjadi. Tapi, dia tetap kerja karena hanya itu keahliannya.

Bapak ibu saya tentu merasa iba, lalu melebihkan bayaran dari yang seharusnya. Lalu mereka pulang ke rumah. Tanpa cerita apa-apa kepada kami, anak-anaknya.

Keesokan harinya baru lah ibu saya cerita kepada saya dan adik-adik saya tentang si tukang kunci. Ibu bilang, kemarin mereka bantu tukang kunci padahal bapak sebenarnya sedang tidak punya uang. Tapi ibu bilang, bapak selalu percaya kalau kita ikhlas sedekah, Allah lipat gandakan uang kita. Apalagi saat itu lagi bulan ramadhan, bapak nggak takut untuk sedekah.

Dan ternyata tanpa menunggu lama, sore harinya bapak benar-benar dapat rejeki yang nggak disangka-sangka. Ibu pun cerita ke kami anaknya karena merasakan nyata amalan dari sedekah yang mereka kasih kemarin. Wallahu a'lam bishawab.


 مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ


Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan memperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan. (Al Baqarah ayat 245)
Kami pun selalu diingetin terus supaya jangan lupa sedekah. Setiap kami anak-anaknya baru gajian, atau sekedar dapat rejeki apapun, ibu dan bapak memang sering mengingatkan bahwa uang yang kami dapat, sebagiannya adalah milik orang lain yang harus disedekahkan.

Bapak malah bikin kotak bertuliskan "sedekah musholah" yang diletakkan di meja makan, dengan tujuan agar kami anak-anaknya selalu ingat bersedekah. Kalau kotak itu penuh, bapak langsung bawa ke mushola dekat rumah.

Kadang kami anak-anaknya selalu mengelak kalau disuruh masukin uang ke dalam kotak dengan banyak alasan, uang cuma dikit, lagi nggak ada uang, dsb. Ibu selalu bilang, masa seribu aja nggak ada, walaupun sedikit juga namanya sedekah. Kalau udah gitu, ya kami nurut. Awalnya sulit tapi lama kelamaan terbiasa. Terbiasa ngeles, hehehehehehe :))

Kalau diantara kami ada yang kehilangan uang berapapun nilainya, entah ibu atau bapak pasti selalu nyeletuk, "kurang sedekah itu tandanya". Nyelekit sih iya, tapi dari situ jadi mikir, mungkin ada benarnya juga ya, uang yang hilang "mungkin" adalah uang yang seharusnya kita sedekahin.

Saya dan adik saya memang jadi sadar bersedekah. Berapa pun itu. Sedekah lah semampu kita, tanpa harus orang lain tahu. Ada yang bilang, apabila tangan kanan memberi, maka tangan kiri jangan sampai lihat.

Dan diriwayatkan dari Abu Hurairoh-rodhiallahu'anhu-dari Nabi-shollallahu 'alaihi wassallam - ia bersabda :


سبعة يظلهم الله في ظله، يوم لا ظل إلا ظله…”، وذكر منهم: “ورجل تصدق بصدقة فأخفاها؛ حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه
"Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya ... (dan disebutkan salah satu dari mereka) ... dan laki-laki yang bersedekah kemudian menyembunyikan sedekahnya, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya" (Muttafaq 'alaih). HR. Al Bukhari 660, Muslim 1031 dengan riwayat sampai "hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya"
Bersedekah dengan ikhlas, tanpa harap imbalan. Bersedekah lah karena sebagian harta kita adalah harta orang lain yang dititipkan ke kita. Dan bersedekah lah untuk tabungan kita di akhirat.

لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak kami memberi kepadanya pahala yang besar. (An Nisaa ayat 114)


Semoga cerita nyata ini bermanfaat untuk kita semua :)



Cheers,
L



(Artikel ini diikutsertakan dalam IHB Blog Post Challenge Ramadhan)




Read More
Sudah dari beberapa minggu sebelum hari H, saya lihat instagram IHB yang menginfokan kalau akan ada event tentang blog yang pertama di Fx. Dari lubuk hati terdalam, saya tertarik banget. Tapi memang masih mikir, datang nggak ya. Secara, anak saya ribet kalau dititip. Semakin besar malah, nggak mau minum susu dari botol. Kan kasian kalau ditinggal seharian, dia nggak nyusu, ya walaupun udah mpasi, tapi tetep aja kasian.

Setelah mikir panjang, yaudah deh dateng aja kali yak, sekalian refreshing. Maliq akhirnya dititip di Bekasi, rumah orang tua saya. Karena disana ada dua adik laki-laki saya, yang kemungkinan besar ada di rumah, jadi bisa ajak Maliq main sampai ngantuk.

Udah dandan cantek, cus ke Fx. Perasaan tuh excited banget karena ini event blog pertama yang saya datengin, padahal saya ngeblog udah 8 tahun. Tapi nggak satupun komunitas bikin saya tertarik buat gabung. Ya emang niat awal cuma curhat di blog sih jadi agak malu aja kalo gabung komunitas waktu jaman labil dulu. 

Pas kerja jadi jarang curhat di blog karena sibuk. Tau-tau temen saya ada yg ngesearch nama saya di google dan keluar lah blog curhatan itu, hadeeehhhh. Malu aing maluuuuuu. Jadi dicengin kan gara-gara curhatan, syedih. Trus dari situ saya berhenti ngeblog cukup lama.

Sampai akhirnya, pindah kerja ditempat baru yang nggak ada kerjaannya. Mulai bikin blog baru tapi pakai akun lama, blog lama saya deactive. Saya mulai serius nulis sesuatu yang bermanfaat, caileeeee.. Supaya kalau ada yang baca nggak bikin malu sih tujuan utamanya hahahaha

Keterusan sampai sekarang, blog saya jadi lebih "hidup". Terus gabung di Indonesian Hijab Bloger dengan niat meluaskan jaringan. Kadang, punya teman yang memiliki kesamaan itu menyenangkan loh, hobi ngeblog saya jadi kembali membara. 

Tanggal 10 Juni 2015 kemarin, saya datang ke Fx sendiri, dengan niat ikut event IHB. Masih mikir sih di jalan, kok gue niat amat yak ikut beginian, antara sadar dan nggak sadar :p

Read More
Sikap gegabah saya pada awal kerja ternyata berbuah manis, karena ternyata dari sana lah saya belajar banyak tentang banyak hal, termasuk sabar tingkat dewa. Memang sih, semua pekerjaan juga dibutuhkan kesabaran, tapi mungkin untuk pekerjaan yang saya geluti dan belum banyak diketahui masyarakat umum adalah sebuah cobaan tersendiri.

Awalnya saya sibuk ngurus ini itu tapi karena saya nggak suka dengan divisi itu, saya gegabah minta pindah secepatnya kemana pun deh asal pindah divisi, alhasil saya seperti keluar kandang macan, masuk kandang singa.

Saya pernah diancam akan dituntut ke pengadilan oleh klien kalau janji saya tidak dipenuhi atau mundur dari tanggal yang ditentukan. 

Mau marah ya nggak bisa, mau nggak jadi kerja sama tapi ini tuntutan pekerjaan. Kadang kasihan juga ngeliat klien yang minta tolong supaya nggak ditunda karena butuh duit. Nyesel juga sih kebelet pindah divisi tapi ya sudah lah, dari benci, lama kelamaan saya jadi cinta dengan pekerjaan ini. 

Jadi saya kerja apa sih ?

Saya adalah Talent Coordinator di salah satu televisi nasional.

Apa deskripsi kerjaan saya ?
Saya sebagai koordinator dari talent yang akan di undang di acara televisi tempat saya bekerja, baik itu artis, band, narasumber, pengisi suara, dan semua pihak luar yang di undang mengisi acara tertentu.

Dengan kata lain, saya lah yang berhubungan dengan mereka mulai dari ngecek jadwal apakah mereka bisa hadir, berapa budget untuk mengundang mereka, apa saja yang mereka butuhkan untuk tampil, ngurus kontrak kerjasama yang harus mereka sepakati jika sudah deal hingga pembayaran setelah selesai acara. 

Ribet nggak sih ?

Read More
Tujuh tahun sudah saya aktif ngeblog. Ada masa dimana saya aktif sekali ngeblog, ada saat dimana saya benar-benar tidak menulis apa-apa di blog. Bukan karena bosan tapi lebih karena kegiatan leha-leha depan laptop untuk posting sesuatu tergantikan dengan ngetik kerjaan. Seharian kerja depan layar, ditambah harus ngepost blog, bagi saya saat itu sungguh melelahkan.

Saat saya berhenti ngeblog, bukan berarti saya nggak nulis lagi. Saya masih ngepost dua sampai tiga tulisan dalam rentang waktu tiga bulan. Saya hanya menulis karena harus ngisi blog, bukan karena ingin ngeblog lagi. Kadang keinginan besar sekali datang untuk posting sesuatu di blog, tapi tiba-tiba buka laptop, perasaan itu hilang. Tsah! Hahaha.

Masa jaya blog saya tujuh tahun lalu seakan jadi cerita-cerita manis. Membaca blog pribadi seseorang kadang jadi ingat, "Dulu gue juga ngeblog loh!" 

Rasa bangga bisa ngubah-ngubah template klasik sesuai keinginan saya sendiri (pakai kode html) masih ada sampai sekarang. Sampai-sampai saya punya akun photobucket hanya untuk ngubah foto ke bahasa html. Dari blog pula, saya punya teman dari berbagai daerah bahkan luar negeri, yang sampai saat ini, kami masih keep in touch.

Semua jenis akun blog pernah saya buat, dari Multiply, Blogspot, Wordpress, sampai Tumblr. Hanya karena saya ingin cari jurnal online yang paling oke buat nulis. 

Kegiatan saya tujuh tahun lalu nggak lain adalah ngeblog, blogwalking, nulis di cbox atau shoutmix blog orang lain, komen postingan orang, ngubah template ini itu, dan banyaaakkkk hal lain yang 'ada aja' saya bisa tambahin di blog.

Kegiatan itu bertahan tiga tahun dari 2008 - 2011. Dimana pada 2011 saya mulai sibuk kerja. Lupa yang namanya ngeblog, saya sibuk dengan dunia baru saya, dunia kerja. 

Hingga akhirnya keinginan untuk ngeblog kembali menggebu-gebu setelah menikah. Banyak hal yang ingin saya tulis untuk jadi referensi ibu baru (khususnya mahmud : mamah muda :p). Karena saya yakin, pengalaman yang saya alami bisa jadi pelajaran untuk orang lain. 

Memang berbeda sekali dengan blog lama saya yang isinya 'anak muda' banget (baca: curhat). Percintaan, pertemanan, kehidupan sosial, pergaulan dan lain lain. Tapi ya sudah lah, yang berlalu biarlah berlalu. Bikin blog lagi, nulis lagi, this is new me.

So .. Inilah resolusi blog 2015 saya :

AKTIF NGEBLOG (LAGI)

Simple thing. 
Nulis resolusinya harus di bold dan capslock, supaya inget :p
Dengan aktif ngeblog lagi, saya bisa mengembalikan masa kejayaan blog saya dulu. 

Minimal satu bulan, harus posting satu tulisan. Dengan ngeblog pula saya bisa punya banyak teman, gabung di komunitas, bisa kasih banyak info untuk siapapun yang baca blog saya, dan insyaallah jadi pelajaran yang menginspirasi banyak orang. Caile suit suit .. 

Bismillah ..
Ayo ngeblog !!!



Cheers,
L



Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi IHB Blog Post Challenges

Read More
Previous PostPostingan Lama Beranda