Tampilkan postingan dengan label Dokter dan Rumah Sakit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dokter dan Rumah Sakit. Tampilkan semua postingan


Halo !!!

This is my first post in 2018. Yuhuuuuuu!
Maaf banget jadi jarang upload dan memang nggak sempet hehehe :p

Alhamdulillah, tahun ini saya dan suami diberikan kepercayaan oleh Allah akan dikaruniai anak kedua. Yeaaay !!! As we planned agak kecepetan dikit sih tapi nggak apa-apa namanya juga rejeki, setelah jeda kurang lebih 3,5 tahun dari Maliq, nggak perlu makan waktu lama, saya hamil lagi. Cerita lengkap kehamilan kedua nanti akan saya post setelah ini ya :p

Kandungan saya sekarang sudah masuk bulan ke-5, which is kurang lebih 4 bulan lagi kami akan kedatangan anggota baru. Kegiatan cek up bulanan ke dokter sudah pasti kami lakukan sejak saya positif hamil. Saya kembali cek ke dr. Bhimantoro.


Testimoni cek kandungan di dr Bhimantoro bisa buibu baca di sini

Rumah sakit yang kami pilih pun masih sama yaitu di RS Hermina Depok, bedanya hamil pertama masih suka bulak-balik ke RSPI karena lokasi kantor saya dekat RSPI tapi hamil kedua ini full di Hermina Depok .

Masuk bulan ke-5 ini, tentu saja budget lahiran sudah harus kami siapkan dong ya. Supaya apa? Supaya nggak shock apalagi mengingat lahiran biasanya nggak full di cover kantor, otomatis harus nabung sendiri. Nah, harga kamar ternyata naik nih, yaiyalah ya, lahiran Maliq kan tahun 2014. Jelas jauuuhhh!

Sebelum ke harga, saya juga pernah review fasilitas kamar VIP di RS Hermina Depok (pada tabel di bawah ditulis Deluxe. Bisa buibu baca lengkapnya di sini, ya!

Sekelas RS Hermina Depok, menurut pengalaman saya tahun 2014, pelayanannya bagus dan baik. Semoga nggak ada kemunduran ya, harusnya sih malah lebih bagus lagi karena harganya sekarang astagfirullah mahal beeettttt!

Nih! Buat buibu yang mau tahu harga RS Hermina Depok terbaru tahun 2018. Untuk biaya RS Hermina cabang lainnya sih harusnya nggak jauh beda ya dari Depok. Mungkin tabel di bawah bisa untuk patokan.

biaya melahirkan di hermina


Lumayaaannn kaaaannnnn !!!
Fyi, di RS Hermina Depok bisa booking kamar duluan, lho! Jadi, nanti ketika hari-H, pesanan kita bisa di prioritaskan. Kalau ternyata kamar yang kita book nggak available, kita akan di upgrade sementara ke kelas atasnya hingga kamar kita tersedia. Untuk book dan cancel, nggak dikenakan charge.

Oiya, bidan di sana berpesan, kalau kita harus menyediakan minimal tambahan biaya sebesar 20%-30%  dari prediksi harga, karena biaya di atas belum termasuk visit dokter, obat-obatan, laboratorium dan biaya-biaya tindakan lainnya saat hari-H. Kondisi tersebut tergantung keadaan ibu dan bayi kan ya, jadi lebih baik nabung lebih. Lebih baik lagi, nabung senilai total lahiran SC karena kita nggak pernah tahu keadaan kita gimana saat lahiran, apakah harus tindakan normal apa sc. Daripada kurang bayar ya kaaaannnn..

Semoga rejeki kita cukup ya, Buibu! Aamiin.. Semoga semuanya lancar tanpa ada tindakan-tindakan lainnya, aamiin..





Cheers,
L


Read More
Sepanjang hibernate saya beberapa bulan terakhir ini, banyak sekali yang ingin saya tulis. Pertama, saya akan review dulu RSIA Hermina Depok tempat saya melahirkan.

Saya menginap selama empat hari tiga malam di kamar VIP (lantai 2 gedung rawat inap) dan melahirkan dengan proses C - Sectio (operasi saecar). Dokter yang membantu saya adalah dr. Fx A Bhimantoro, SpOg

So far ..
Pelayanan selama saya menginap disana tidak mengecewakan. Entah karena saya mengambil kelas VIP atau bukan. Tapi, memang saya merasa puas. Makanannya pun enak-enak. Sehari setelah operasi saya diberi menu setiap hari untuk disajikan keesokan harinya. Menu makanannya pun bervariasi dan menurut saya terbilang mewah. Saya sempat pesan steak dan spagheti. Untuk rasa, yaaa lumayan.

Kenapa saya review makanan duluan =,=

Hahahahahaha


Review ruangan ..
Ruangannya cukup besar. Ada mini bar (dua kursi dan satu meja). Ada sofa panjang, empuk dan nyaman, dipakai suami saya tidur. Dilengkapi lemari baju dan kulkas. Compliment yang saya dapat ada teh kotak kurang lebih 5 kotak di kulkas dan buah, alat mandi, washlap, dan handuk. Setelah pulang, dikasih tas besar warna kuning ada tulisannya RSIA Hermina Depok yang berisi : paket dari produk johnson n johnson, Pigeon, Zwitsal, Pospak Merries isi 3 buah, dan baju bayi tangan buntung 1 buah.
Read More
#latepost :)
Seharusnya saya posting ini ketika janin berusia 28 minggu, tapi susah banget buat buka laptop, maklum tepat di minggu itu hari lebaran. Jadi, saya nggak mungkin dong masih di depan laptop.

Ketika saya dan suami kembali cek kandungan di usia 27 minggu, saya dibekali kertas berjudul "Monitor Gerak Janin". Suster menjelaskan bahwa, saat memasuki usia 28 minggu, saya diharuskan untuk memantau gerak janin. Janin berusia 28 minggu keatas harusnya bergerak minimal 10 kali gerakan selama kurun waktu 12 jam. Jika tidak, maka janin harus diwaspadai. Dokter akan melihat penyebab janin kurang aktif tersebut.

Tepat di usia 28 minggu, saya mulai memperhatikan gerakan janin saya. Misal, saya merasakan janin bergerak, kemudian saya harus catat jam berapa. Gerakan kedua dihitung setelah jeda dari gerakan pertama. Jika gerakan pertama janin menendang-nendang berkali-kali, hitungannya tetap satu. Hitungan kedua dihitung ketika janin kembali bergerak dengan rentang waktu / jeda cukup panjang dari gerakan pertama.

Waktu yang dicatat di kertas, tidak harus pagi sekali setelah bangun tidur. Tapi diusahakan dalam kurun waktu 12 jam yang akan dilalui kedepan, si ibu tidak dalam keadaan tidur. Misalnya, dimulai dari jam 10 pagi, maka si ibu harus terjaga sampai jam 10 malam apabila gerakan janin memang belum sampai 10 kali. Lain hal apabila si ibu mulai menghitung dari jam 12 siang, ternyata jam 15.00 sudah lengkap 10 kali gerakan, maka ibu tidak harus menunggu sampai jam 12 malam. Waktu akhir dari gerakan ke-10 dicatat dikertas sebagai pelengkap.

Read More
Akhirnya saya memasuki usia kandungan 30 minggu. Persiapan kelahiran sudah sekitar 60%. Kebutuhan pokok seperti baju, celana, kain bedong, dll, juga sudah punya (list kebutuhan bisa dilihat disini). Tinggal melengkapi aja sih, seperti alat mandi, box bayi, dan stroller. Karena menurut saya dan suami sih, kebutuhan pelengkap lainnya bisa dibeli ketika bayinya sudah lahir, jadi bisa disesuaikan sama keadaan bayinya besar atau kecil hihihi

Saya mau cerita tentang cek retina dulu yah. Oiya mungkin kalian belum tahu kalau saya penderita Miopi (baca: mata minus). Mata kanan dan kiri saya minus 4.75, lumayan gede. Jadi, dokter kandungan saya menyarankan saya harus cek retina apabila ingin lahiran normal. Kenapa ? Karena dikhawatirkan retina saya tidak kuat menerima tekanan saat mengejan.

Minggu lalu saat usia kandungan 29 minggu, akhirnya saya cek retina. Demi ingin ikut senam hamil, saya memaksakan suami saya untuk cek retina terlebih dahulu. Kalau ternyata retina saya tidak kuat untuk mengejan, berarti kan saya nggak usah ikut senam hamil dong ya, langsung aja di SC.

Kami memilih periksa di Jakarta Eyes Center (JEC) Kedoya. Kenapa harus di JEC ? Karena lokasinya dekat dengan kantor saya :p

Fyi, JEC Kedoya tidak menerima daftar via telpon. Nomor antrian diberikan saat kedatangan. Sebelumnya saya sudah coba daftar lewat telepon tapi operatornya bilang, saya hanya dijadwalkan saja bertemu dengan dokter yang saya mau, untuk nomor antrian diambil saat kedatangan. Sedangkan untuk JEC lainnya bisa daftar lewat telpon.

Read More
Hiyaaahhh!!
Sebelumnya saya sempat posting tentang dokter ini tapi kehapus. Rasanya mau nulis lagi ko lelah ya :|

Pertama kali saya cek kehamilan menemui dr Fx. A. Bhimantoro, SpOg di RS Pondok Indah Jakarta. Kesan yang saya dapat adalah muda dan friendly. Dokter ini direkomendasi oleh adik ipar saya, jadi saya percaya aja kan bisa kita coba dulu dokter ini. Ternyata, cucok.

Komunikasinya bagus. Penjelasan mengenai apapun menurut saya jelas. Untuk ibu-ibu pemula seperti saya, pasti saya milih dokter yang 'mengerti' saya dan sabar. Tidak terburu-buru kalau lagi ngecek USG apalagi kalau konsultasi. Orang tua pemula butuh banyak penjelasan kan ya, segalanya mau tahu, ini itu ditanya, malahan kalau kita diam aja, beliau pasti berkali-kali nanya, "bener udah nggak mau nanya lagi ?" dan menurut saya, service seperti ini bisa membuat pasien jadi terpuaskan. Saya kadang sampe mikir mau nanya apa lagi ya, kok kayanya nggak mau udahan dokternya hahaha..

Nilai plus dari dr Bhim adalah selalu memberikan semangat positif untuk saya. Maklumlah, hamil pertama kan semua awam. Mau ini, mau itu, kadang dilarang, tapi sama dokter Bhim, pantangan hanya nggak boleh makan duren, nanas, dan daging mentah. That's it!

Kalau tiba-tiba ada pertanyaan mengganjal pas sampai rumah pun masih bisa konsultasi lewat telpon atau sms ke dokter Bhim. Kalau saya sih lebih milih lewat whatsapp. <-- calon ibu-ibu nggak mau rugi :p

Nggak usah takut dia marah atau nggak dibales. Dijamin dibalas kok. Saya udah sering banget nanya-nanya nggak penting. Untungnya, dokter Bhim sabar. Gimana nggak seneng kan, dapet dokter kaya dokter pribadi, bisa gratis konsultasi hahahaha

Lebih senang lagi, saya dibolehin makan steak, sushi, dan indomie. Yeaaayyyy!!!

Asaaaaallll !!!

Read More
Previous PostPostingan Lama Beranda