Tampilkan postingan dengan label Travelling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Travelling. Tampilkan semua postingan
biaya parkir inap bandara soekarno hatta


Haiiiii..
Akhirnya ku punya waktu lagi buat nulis. Nah, berhubung masih anget dan hawa-hawa liburan, udah pasti me want share yang ada kaitannya sama liburan yaitu parkir bandara. Hahaha. Buat emak-emak dan bapak-bapak yang bawa anak, udah pasti pengennya nggak mau repot naik angkutan umum ke Bandara Soekarno Hatta. Apalagi, anaknya banyak dan rumah jauh, pilihannya pasti naik bis, kereta Express dari Sudirman atau bawa kendaraan sendiri. Mengingat pilihan terakhir udah pasti mahal, pasti kelean sih nggak akan kepikiran buat bawa kendaraan sendiri.

Eits! Tenaaannggg.. Sini itung-itungan sama buibu pelit kaya gue. Hihihihi.

Oiya, tulisan ini untuk kamu-kamu yang rumahnya berlokasi di luar Jakarta (Depok, Bogor atau Bekasi), berpergian dengan anggota keluarga lebih dari 2 dan liburan/menginap tidak lebih dari 6 hari (agar hitungannya nggak membludak), butuh transportasi ke Soekarno Hatta dan bingung mau bawa mobil apa nggak ke Bandara.

Buat saya, bawa mobil ke bandara hitungannya lebih hemat dibanding PP naik Damri, Grab or Taxi, (maaf.. maksudnya suami yg bawa hahaha..). Lokasi tinggal kami kan di Depok, naik bisnya udah pasti dari Terminal Depok, nah kalau dari Depok menuju bandara ada 5 opsi:

1. Damri (Update Januari 2018) tarif dari Terminal Depok - Soekarno Hatta Rp45,000/orang
2. Hiba (Update November 2018) tarif dari Terminal Depok - Soekarno Hatta Rp60,000/orang
3. Kereta Express tarif dari Stasiun BNI City (Sudirman) - Soekarno Hatta Rp70,000/orang (Update October 2019 tarif Manggarai ke Soetta Rp40,000, tarif PP Manggarai-Soetta-Manggarai Rp80,000)
4. Taxi (Update Januari 2019) tarif untuk Blue Bird Rp6,500/km.
5. Grab (Update April 2018) tarif untuk Grab Rp7,000/km (bukan jam rush hour).

Breakdown harga jika anggota keluarga saya yang terhitung adalah 3 orang (saya, suami dan anak pertama saya >2thn) naik transportasi umum, sebagai berikut:

1. Damri. Hitungannya Rp.45,000 x 3 = 135,000 (x 2 jika PP) = 270,000 (belum include harga ke angkutan umum/grab dari/ke terminal Depok) kurang lebih total Rp300,000 - Rp330,000
2. Hiba. Hitungannya Rp60,000 x 3 = 180,000 (x2) = 360,000 (belum include transport PP ke/dari terminal Depok)
3. Kereta Express (berangkat dari Sudirman BNI City) Hitungannya Rp40,000 x 3 = 120,000 (x2) = 240,000 (belum include transport dari/ke stasiun BNI City (Sudirman)
4. Taxi. Jarak dari rumah saya di Depok ke Soetta kurang lebih 48 km (from google maps via Jorr) dan total biaya sekitar Rp315,000 sekali jalan, mobil isi 4 orang. Kalau PP ya hitung aja x2. Ini sih udah pasti dicoret dari list opsi transport.
5. Grab. Dengan jarak kurang lebih 48 km, total biaya jika naik grab Rp340,000 sekali jalan mobil isi 4 orang. Dikalikan 2 jika PP yaaa..

NAH !!!
Dari kelima tarif di atas udah jelas tarif Taxi, Grab dan Kereta Express saya coret sih karena baru PP ke Bandara aja udah setengah juta, kecuali saya pergi seminggu lebih. Tinggal opsi Naik Damri atau Hiba tapi ya udah pasti kalau naik bis itu macet banget di jam sibuk, dari keluar bandara pun macet. Sementara pending dulu hitungan transportasi di atas, yuk, mari hitung biaya parkir mobil di Bandara.

Ada 2 opsi parkir di Bandara, nih, Buibu.
Hah? Dua? 
Oke... ini mungkin jarang yang tahu kalau ternyata selain di Bandara-nya langsung, ada pilihan parkir lain yaitu di Soewarna Business Park. Apa itu Soewarna? Sila lah dicari dulu. Intinya, lokasi Soewarna ini adalah pilihan terbaik buat saya dan sangat patut dipertimbangkan mengingat tarif yang ditawarkan sangat terjangkau.

1. Tarif parkir inap di Bandara Soekarno Hatta
Tarif parkir di bandara udah terkenal banget mahalnya kan ya, lebih mahal dari parkir mall di Jakarta deh. Bedanya, kalau tarif inap itu 4 jam pertama Rp30,000 aja, tapi tiap jam berikutnya kena Rp6,000. Jika you inap 3 hari aja, yuk, mari hitung.. Detilnya begini 24 jam (1 hari) terbagi jadi; 4 jam pertama kena tarif Rp30,000 dan 20 jam berikutnya kena tarif Rp6,000/jam.

Kira-kira hitunganya; 20 jam x 6,000 = 120,000 (+30,000 untuk 4 jam pertama).
Total 24 jam yaitu 150,000 ya, Buibu. If you insist to menginap di Soetta 3 hari aja, coba deh kali 3 kurang lebih sekitar Rp450,000. Hitungan tanpa biaya bensin masih lebih murah inap di Bandara dibanding naik Kereta Express + Grab/Taxi ke stasiun BNI City/Manggarai. Hitungan ini berlaku jika anggota keluarga minimal 3 orang, karena jika 2 orang akan lebih murah naik Bis.

Info lengkap tarif parkir bandara bisa dilihat di sini. Silahkan klik yaaa..

Source: OtoDetik


2. Tarif parkir inap di Soewarna Business Park
Lokasinya 2,5 km dari exit tol Bandara Soetta. Kalau kalian menuju bandara disebelah kiri jalan pasti sering lihat tanah luas ada tulisan Soewarna Business Park. Nah, itu dia tempatnya. Memang terbilang jauh dari bandara tapi jangan salah, guysss, Soewarna menyediakan shuttle dari/ke Bandara khusus untuk yang parkir disitu for free.

OOOHHHH GITUUUU? Suer.. gue juga baru tau. Hahahahaha.
Tarifnya murah dan FLAT, lho!
(BUKAN TULISAN SPONSOR. SUER!)

Tarif parkirnya perjam seharga Rp4,000 dan maksimal cuma 15 jam sehari, selebihnya gratis. Kalau inap berarti hitungannya 24jam seharga Rp60,000 saja. Untuk saya, inap 5 hari di Soewarna hitungannya sangat terjangkau dari naik transportasi umum, lho! Karena pas keluar parkiran di hari kelima, cuma bayar Rp280,000. (Bukti foto akik attach later, ya!)

WOW! Beneran murah sih ini dan saya udah buktiin. Hihihihi. Ya walaupun masih ada kekurangannya sih tapi ini bisa dijadikan pilihan karena mursidah.

Info lengkapnya bisa dilihat di sini yaaaa guysss..

Source: www.soewarna-businesspark.com


Review dikit ya tentang parkir inap di Soewarna berdasarkan pengalaman pribadi;
Parkiran Soewarna terbilang cukup luas tapi nggak terlalu besar seperti Soetta. Kalau memang niat inap di sana, better datang pagi sih karena kemungkinan penuh itu udah pasti ada. Shuttle antar ke terminal bandara nggak ada masalah tapi pas jemput kami dari bandara ke Soewarna-nya itu astagfirullah LAMA BANGET. Sesampainya di Jakarta, kalian bisa hubungi pihak Soewarna untuk minta jemput, teleponnya ada kok ditulis di kantornya Soewarna, nanti pihak mereka infoin tuh nunggunya di mana saat kalian minta jemput. Kami diinfokan harusnya sih di terminal manapun kita landing, mereka pasti jemput tapi waktu saya sampe T3 kedatangan internasional, pihak Soewarna infoin kalau jemputnya cuma dari T3 terminal domestik.

Menurut hamba itu jauh banget, secara gue gendong-gendong bayi plus bawa satu komper kecil sih yg bagasi. Suami eyke bawa trolly kalo nggak salah, isinya koper gede bat, satu tas stroller dan si Maliq. Kami jalan sekitar 1 km dari parkiran kedatangan internasional karena info awalnya dijemput dari sini (which is di ujung banget sayap kanan) ke arah kedatangan domestik (sayap kiri). Nunggu sekitar 2 jam aja sampe penuh itu halte. OMG! Mau marah tapi butuh. Ini buat notes aja yaaa.. selebihnya sih oke banget lokasi parkirnya plus nggak kena hujan walaupun outdor.


--------


Dari tulisan sedetil ini, udah tahu kan ya, kalau besok-besok akik akan tetep usaha bawa mobil pribadi, kalo harus banget ke Bandara dan nginep tidak lebih dari 6 hari, saya sih prefer inap di Soewarna dong dong dong... Selain memang terbilang cukup terjangkau bagi yang bawa mobil, parkir di Soewarna pun aman plus ada shuttle.

Pilihan kedua, udah pasti akik naik Damri/Hiba sih. Ini memang dari jaman single, udah ngandelin transportasi ini kalau ke Bandara sendiri. Trus, waktu masih punya satu anak pun, kami masih tetep loh naik Damri. Tapi, ya itu tadi sebenernya dari/ke terminal kan butuh effort kalau bawa bayi, jadi we'd tried another option.

Beklahhh..
Cukup sekian dan terima kasih atas waktunya baca tulisan ini.

Semoga bermanfaat!







Cheers,
L





Read More
Puncak menjadi salah satu tempat wisata favorit yang seringkali dikunjungi kala liburan tiba, tidak perlu booking tiket pesawat internasional untuk menuju lokasi ini, cukup menggunakan kendaraan pribadi ataupun bisa ikut agent tour & travel yang ada. Lokasi yang satu ini memang difavoritkan wisatawan karena memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan tempat wisata lainnya, misalnya.

Dulu, saat saya masih kecil, Puncak menjadi pilihan yang sangat sering orang tua saya pilih. Apalagi, letaknya tidak terlalu jauh dari Jakarta dan aksesnya yang mudah ditempuh. Menghabiskan liburan di Puncak, seperti mengenang masa kecil saya yang indah. 

Hayoooo, siapa yang waktu masih kecil sering diajak nginep di villa di Puncak? 
Siapa sih yang nggak pernah? Saya yakin pasti semua pernah.



     Lokasinya Yang Mudah Dijangkau
Salah satu alasan kenapa harus memilih wisata ke Puncak adalah karena mudah dijangkau dan aksesnya yang gampang. Jika Buibu dari sekitar Jakarta mau ke Puncak bisa menggunakan kendaraan roda dua ataupun mobil dengan waktu tembuh kurang lebih dua sampai tiga jam. Selain jaraknya yang cukup dekat, akses jalan dan fasilitas menuju arah  Puncak juga sudah sangat aman dan nyaman sehingga cocok untuk riding siang maupun malam hari.

     Memiliki Beragam kuliner
Berkunjung ke suatu tempat kurang pas jika tidak menginap dan mencicipi kulinernya. Di wilayah puncak ada banyak penginapan yang bisa ditemukan, silahkan cek promo hotel untuk mendapatkan harga sewa hotel murah di sekitaran sana, Buibu pasti dapat dengan mudah menemui penginapan terjangkau dengan berbagai fasilitas.

Karena Puncak memiliki cuaca cukup dingin hampir sepanjang hari menjadikannya cocok untuk berwisata kuliner, salah satu kuliner yang paling banyak dicari saat berkunjung disini adalah jagung bakar. Menikmati jagung bakar ditambah segelas kopi atau teh dengan ditemani pemandangan Puncak yang masih hijau dan asri membuat semakin suasana semakin nikmat dan lengkap.

Selain jagung bakar yang biasa dijajakan di warung-warung pinggir jalan, di Puncak juga terdapat banyak pilihan restoran yang bisa Buibu cicipi. Satu lagi, apabila ingin membeli oleh-oleh untuk keluarga di rumah, di Puncak juga banyak kios-kios pinggir jalan yang menjajakan aneka makanan dan cemilan khas Puncak yang bisa Buibu coba dengan harga yang cukup terjangkau.

     Ada Banyak Tempat Wisata Yang Bisa Dikunjungi
Daerah Puncak Bogor memiliki banyak sekali destinasi wisata populer dan lokasinya bisa ditempuh tanpah harus booking tiket pesawat internasional terlebih dahulu. Salah satu lokasi wisata yang sering dikunjungi adalah Taman Safari Puncak, sebuah tempat wisata yang biasanya dijadikan tempat liburan keluarga.

Cerita tentang wisata ke Taman Safari akan saya share di postingan lain yaaaa :)

Di sana sering digelar pertunjukan hewan seperti Tiger Show, Elephant Show, Dolphin Show dan masih banyak lagi. Selain Taman Safari, objek wisata lain yang tak kalah seru adalah Taman Wisata Matahari dan Taman Bunga Nusantara.

Dua tempat ini menjadi tempat favorit kaum muda karena memiliki pemandangan yang indah yang banyak objek untuk berfoto. Untuk yang senang dengan wisata alam yang masih asri, di Puncak juga ada objek wisata Telaga Warna.

Tempat ini berada di dekat perkebunan teh PTP VII Gunung Mas. Air telaga yang dapat berubah warna merupakan salah satu keunikan dan menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke sini. Perubahan warna tersebut disebabkan oleh jenis alga yang hidup disana dan juga pantulan berbagai warna daun yang ada di sekitar telaga tersebut.

Selain beberapa yang sudah disebutkan di atas, Puncak juga masih memiliki Curug Cilember, Little Venice di Kota Bunga, De Ranch Mega Mendung, Agro Wisata Gunung Mas dan masih banyak. Jadi jika Buibu berkunjung ke Puncak, jangan khawatir akan kehabisan hiburan dan tempat wisata.

     Tempat Berbelanjanya Juga Banyak
Bagi yang suka berbelanja, Puncak juga bisa menjadi surga tersendiri. Di sepanjang jalan ke Puncak, Anda bisa menjumpai banyak sekali pusat-pusat perbelanjaan mulai dari toko oleh-oleh yang menjual berbagai cemilan seperti kue mochi, peyem, ubi cilembu, sampai factory outlet yang menjual berbagai produk pakaian bermerek dengan harga miring.

Untuk yang suka mengkoleksi tas, Anda bisa berbelanja tas dengan puas di Pusat Tas Tajur Bogor. Di tempat ini dijual berbagai model tas yang pastinya merupakan produk lokal masyarakat disana. 

Selain itu, di Puncak juga terdapat beberapa mall besar seperti Botani Square Bogor, ekalokasari Plaza Bogor, dan Bogor Trade World yang juga bisa menjadi pilihan untuk wisata belanja. Jadi, buat Buibu yang nggak bisa jauh dari mall, jangan takut nggak ketemu mall di daerah sana. Hehehe.

     Tempat Menginap Mudah Ditemukan
Satu lagi alasan memilih Puncak sebaga tempat wisata adalah banyaknya pilihan tempat menginap, cek promo hotel bisa dilakukan dengan mudah melalui internet. Apabila Buibu berlibur ke Puncak, maka jangan khawatir untuk menemukan tempat penginapan. Hampir di sepanjang jalan arah ke Puncak, berjajar villa dan penginapan yang bisa Buibu gunakan.

Harga penginapan disana juga bervariasi. Mulai dari yang murah dengan fasilitas yang cukup sampai hotel-hotel dengan fasilitas yang sangat lengkap yang bisa Buibu sesuaikan dengan budget dan kebutuhan Buibu semua.

     Bisa Melakukan Berbagai Kegiatan Seru
Selama berada di Puncak, jangan khawatir akan merasa bosan. Banyak kegiatan seru yang bisa dilakukan di sana. Apalagi berwisata bersama keluarga, tak ada salahnya mencoba menunggang kuda sambil berkeliling kebun teh yang asri. Anak-anak pasti suka sekali, deh!

Bagi yang suka memacu adrenalin, Puncak juga bisa menjadi pilihan. Buibu bisa mencoba olahraga paralayang yang pastinya dapat memuaskan jiwa petualang Buibu sekalian. Setelah main paralayang, jangan lupa kunjungi curug atau air terjun yang terdapat di daerah Puncak. Alamnya masih sangat asri dan yang pasti, menyegarkan liburan Buibu sekeluarga.

Sebenarnya sih, bagi yang hanya ingin melepaskan stress dan penat, lokasi Puncak juga cocok, lho, dijadikan pilihan. Udara yang masih segar di tambah dengan keadaan alam yang masih hijau dan asri mampu membuat pikiran menjadi relaks dan santai kembali.

Masih banyak lagi hal menarik lain sih yang mengharuskan Buibu datang ke sini seperti penduduknya yang ramah-ramah, lokasi yang aman dan nyaman, udaranya yang masih segar, tidak perlu booking tiket pesawat internasional, bisa menggunakan kendaraan pribadi, kulinernya yang beragam, suasananya yang masih asri, dan masih banyak lagi.

Jadi, Puncak bisa dijadikan lokasi wisata pilihan Buibu saat weekend dengan biaya yang sangat terjangkau, akses yang mudah dan banyak pilihan wisata untuk keluarga. Yuk, ke Puncak lagi!


Cheers,
L



Read More
Haiiiii !!!

Siapa yang ada rencana ke Belitung dalam waktu dekat?
Harus baca postingan saya dulu yaaa, cuuusss !!!


Selama travelling, selain foto dan mengunjungi tempat wisata, pasti tempat makan merupakan tujuan destinasi selanjutnya. Saya tipe orang yang nggak terlalu "makan oriented" alias makan apa aja kalau lagi travelling. Nggak harus nyobain kuliner A, B dan C di kota tujuan saya. Tapi, waktu di Belitung ini, kebetulan restoran yang saya datangi semuanya merupakan restoran yang selalu dimention orang-orang untuk dicoba.

1. Restoran Raja Rasa
Restoran ini terletak di Tanjung Pandan, lokasinya nggak jauh dari Bandara. Bisa dikunjungi saat pertama kali sampai Belitung atau sebelum pulang karena memang jarak dari restoran ke pusat kota cukup jauh dan sayang kalau nggak mampir.

Dari semua restoran yang saya makan di Belitung, Raja Seafood ini paling enak, nyaman, tempatnya luas dan terpenting bersih. Mungkin karena alasan inilah, restoran Raja banyak direkomendasikan di blog-blog traveller.

Untuk kualitas makanannya juga enak banget sih menurut saya. Dua kali saya makan di sini dengan menu berbeda dan keduanya nggak failed. Apalagi pas makan dibayarin kantor, hampir semua menu keluar ye kan, wuuihhh enak banget nyobain semua.

Kalau harga, memang sedikit lebih mahal dibanding restoran lainnya :p
Price never lies!

Nilai: 4,5
Estimasi harga: Rp.200.000,- for two








2. Mie Atep
Kalau ini, mie yang kaya di sulap. Enak bangeeeettt! Sumpah enak!
Kalo biasanya kamu makan menu mie kuning dengan kuah di tukang nasi goreng itu biasa aja, malah kadang ke-gurihan, tapi di sini kuahnya enak banget. Nggak ngerti lagi ada campuran apanya, katanya sih kuah udang. Saya makan 1,5 porsi. Cukup mengenyangkan untuk perut saya.

Ada campuran udang utuh dan ebi serbuk yang bikin tambah enak. Mie atep ini udah terkenal banget di Belitung dan melegenda sampai-sampai banyak tiruannya alias banyak yang jual tapi mie atep asli atau pioneer-nya cuma ada di Jl Sriwijaya dekat bundaran di kota Tanjung Pandan.

Penjualnya nenek-nenek yang sangat iconic, kalo kamu sempet googling, nenek ini pasti muncul :p

Menurut sebagian orang yang suka pedas, mie atep ini kurang cocok untuk lidah mereka karena rasanya yang manis. Buat saya yang nggak suka pedas, mie atep ini best of the best.

Nilai: 4
Estimasi Harga: Rp. 15.000/porsi





3. Kopi Kong Djie
Kalau ini banyak banget ditemui di sepanjang jalan Tanjung Pandan. Saya nggak ngerti kopi yang paling pertama populer yang mana. Saya mencicipi Kopi Kong Djie ini di Tanjung Pandan, lokasinya di samping toko oleh-oleh "Kelapa". Lokasinya instagramable sih menurut saya dan kebetulan disamping toko sovenir, jadi aja rame.

Aslinya kata sih yang di Jalan Siburik Barat, dekat bundaran tugu. Sempat lihat tapi nggak mampir karena saya pikir sama aja sama Kopi Kong Djie yang sudah saya datangi.

Rasa kopinya menurut lidah saya sih aneh, antara pahit dan asam karena katanya campuran antara robusta dan arabika, lalu dicampur susu kental manis. Menurut saya sih rasanya khas ya jarang ditemui di kedai kopi Jakarta.

Entah racikan masnya lagi kebanyakan, rasa kopi saya agak aneh, sedangkan punya teman saya enak banget. Mau komplen kok males :p

Nilai: 3
Estimasi Harga: Rp. 10.000/gelas


4. Restoran Fega
Restoran ini merupakan restoran terbesar di Belitung Timur dan unik. Lokasinya cukup nyaman dan luas tapi memang parkirannya agak kecil. Dilengkapi juga dengan ayunan dan taman kecil untuk anak-anak. Selain itu, banyak pilihan meja yang bisa kamu pilih. Keunikan dari restoran ini, kamu bisa makan di dalam restoran yang berbentuk kapal (lengkap beserta geladaknya) dan dapat melihat pemandangan danau tepat di depan restoran. Kalau penuh, kamu bisa turun ke bawah duduk di bale-bale pinggiran danau atau di dalam bangunan lain yang berada di dalam.

Harga masih cukup terjangkau, tapi sayangnya menurut saya rasanya standar. Lebih enak di Restoran Raja. Tapi, karena memang restoran ini cukup terkenal dan terbesar di Belitung Timur, nggak heran kalau banyak yang merekomendasikan tempat ini.

Nilai: 3.5
Estimasi harga: Rp. 200.000 for two




5. Pulau Kepayang
Nah, kalau di Pulau Kepayang ini hanya satu restoran aja dan sepertinya pun nggak ada bangunan lain selain restoran ini di tengah pulau. Kalau kamu berencana hoping island, alangkah baiknya mampir makan siang di sini. Selain murah, seafoodnya segar-segar. Restoran ini terletak di tengah-tengah pulau. Kamu bisa makan sambil ngeliatin laut langsung, kalau bawa anak-anak, si kecil bisa sambil main pasir. Mirip restoran pinggir pantai, tapi bedanya ini tengah pulau.

Untuk menjangkaunya, kamu harus sewa kapal atau ikut tour hoping island. Ada juga tour yang harganya sudah include makan di sini.

Rasa makannya terbilang enak menurut lidah saya. Apalagi kepitingnya, uuuummmm yummmyyy.. enak banget.. entah kenapa rasa kepiting di sini beda dari restoran seafood lainnya, sampe-sampe saya ngidam kepitingnya. Enak bangeeettt!

Minuman bisa refill, ada air putih biasa, teh dan kopi. Untuk minuman lain bisa langsung pesan tapi tanpa refill.

Nilai: 4
Estimasi harga: Rp. 150.000 for two





----------

Yeay! Selesai!
Semoga tulisan di atas bermanfaat untuk Buibu yang mau liburan dengan keluarga. Bagi yang sudah pernah ke Belitung dan mau menambahkan restoran/kedai yang wajib dikunjungi juga boleh, lho! Tulis di kolom komentar, ya!

Terima kasih :)



Cheers,
L




Read More
Holaaa..
Sudah baca Trip ke Belitung Bersama Balita di postingan saya sebelumnya? Nah, di sini saya ingin bahas khusus Belitung Timur saja.

Setelah beres urusan sewa mobil di Bandara, Suami saya dan Maliq langsung menuju hotel untuk check in, awalnya langsung mau nyusul saya ke Belitung Timur, tapi berhubung Maliq kebelet pup dari bandara, mereka pun check in duluan. Maliq pup dulu, ganti baju lalu berangkat nyusul saya ke Belitung Timur.

Jarak dari kota (Tanjung Pandan) ke Belitung Timur sekitar 20 km. Perjalanan normal menggunakan mobil bisa ditempuh hanya 1 jam dengan kecepatan bisa mencapai 60 km (pengakuan suami saya). Sedangkan saya, berangkat dari penginapan menuju Belitung Timur dengan bus, memakan waktu sekitar 1.5 jam lebih (hampir 2 jam) dengan kecepatan mungkin sekitar 40 km.

(Note: Kalau kalian menggunakan jasa open trip, hal ini nggak begitu penting sih karena schedule sudah diatur beserta jarak-jarak tempuhnya kecuali mungkin sewa supir dan mobil sendiri)

Jalanan dari Tanjung Pandang menuju Belitung Timur di sana sangat sepi. Kami jarang ketemu warga lokal jalan kaki atau keluar-keluar rumah. Paling hanya berpapasan dengan mobil, motor pun jarang sekali. Disepanjang jalan, kami hanya melihat kebun-kebun kelapa sawit rumah-rumah warga yang asri dan tanpa pagar. Suasanya sunyi, bahkan siang hari sekalipun. Kalau saya tinggal di sana mungkin bakalan seharian bobo-bobo cantik aja kali ya saking sepinya hihihi..

Ada apa saja sih di Belitung Timur?
Saya hanya setengah hari di sana, jadi nggak sampai eksplore ke pelosok-pelosok, hanya spot-spot yang menurut saya dan versi travel blogger adalah must visit saja tapi saya pun nggak semuanya datengin. Baca aja, yuk, listnya!

1. Museum Kata Andrea Hirata
Waktu saya ke sini bareng warga kantor, nggak bayar, jadi nggak tau harganya. Setau saya sekitar Rp.35.000/orang lalu nanti kita dikasih novelnya Andrea Hirata. Buka dari jam 10.00-17.00 Sebenarnya tujuan pembelian tiket ini untuk membeli bukunya. Gitu sih yang saya baca-baca.

Untuk kamu yang suka foto, kamu wajib banget ke sini karena hampir semua sudutnya instagram-able. Apalagi untuk yang memperindah feed IG dengan sentuhan pelangi. Karena semua dinding dan benda-benda didalamnya, dicat warna warni.

Read More
Halooookh!

Akhir bulan lalu, saya sekeluarga liburan ke Belitung. Liburan yang tidak direncanakan karena awalnya saya hanya ikut Outing kantor. Tapi, berhubung masih punya jatah cuti dan memang tahun ini kami belum liburan, akhirnya saya dan suami memutuskan liburan aja sekalian.

Yeay.. saya pun extended 3 hari.

Like a wish come true, liburan tahun lalu, saya pernah mention kalau saya bingung pilih liburan kemana, antara Bali atau Belitung. Akhirnya kami pilih ke Bali, tahun ini ternyata alhamdulillah rejekinya ke Belitung. Tahun depan kemana yaaaaa.. semoga bisa jalan "agak" jauh, aamiin :))

(Baca postingan Liburan ke Bali di sini)

Day 1
Suami saya dan Maliq berangkat dari Jakarta sekitar jam 9 pagi, sampai di Belitung jam 10 lewat, memakan waktu perjalanan 1 jam. Maskapai penerbangan dari / ke Belitung tidak terlalu banyak tapi cukup bervariasi dengan range harga yang tidak terlalu menguras kantong. Hanya sekitar 300 ribuan sekali terbang (PP sekitar 600-700) menggunakan pesawat budget (Lion Air / Sriwijaya / Nam Air). Pesawat lainnya yang lebih nyaman ada Citilink atau Garuda dengan range harga yang bervariasi (harga sesuai jam keberangkatan), setahu saya, Garuda first flight dari/ke Belitung cukup murah, hanya sekitar 500 ribuan.

Sesampainya di Bandara Tanjung Pandan, suami saya sudah ditunggu oleh driver yang mengantar mobil. Kami menyewa mobil selama tiga hari tanpa driver (lepas kunci). Sewa mobil pun cukup murah, hanya 200 ribu untuk merk Agya/Ayla. Kenapa kami pilih lepas kunci? Karena memang kami lebih suka mengatur trip kami sendiri, walaupun jatohnya budget liburannya jadi lebih mahal dibanding ikut "open trip". Tapi, dalam keadaan bawa anak yang schedulenya nggak bisa se-tight single trip, jadi lebih nyaman sih saya sewa sendiri. Toh, mau kemana-mana sekarang sudah bisa akses Google Maps.

Read More
Previous PostPostingan Lama Beranda