Mungkin postingan ini sedikit menyinggung perasaan wanita yang belum diberi kepercayaan oleh Tuhan mendapatkan anak. Jadi, saya mohon maaf sebelumnya apabila kurang berkenan. Saya ingin mengutarakan apa yang ada dipikiran saya :)

Banyak pasangan suami istri yang sudah bertahun-tahun menikah tetapi belum dikaruniai anak. Mungkin sudah berkali-kali mendatangi dokter, mungkin sudah dengan segala cara alternatif lain selain dokter atau mungkin juga belum sama sekali konsultasi karena takut.

Sebelum saya positif hamil, saya dan suami saya sempat berpikir, kenapa kami belum diberi anak ?
Padahal kami memang baru 2 bulan menikah, dan terlalu dini bertanya "kenapa ?" 

Kami seperti kembali mengingat yang lalu-lalu. 
Mungkin kami telah melakukan kesalahan atau mungkin perilaku kami belum cocok untuk menjadi orang tua.
Banyak "mungkin" yang kami pikirkan. Kami memang tidak lantas ke dokter untuk program hamil, tapi seperti berbenah diri. Melihat ke masa lalu, adakah yang harus kami perbaiki agar kami dipercaya untuk dititipkan anak ?

Saya pernah tersentil dengan perkataan teman saya, bahwa kamu akan diberi jodoh sesuai keinginanmu apabila kamu "memantaskan" diri kamu
Read More
Masuk ke usia kandungan 22 minggu itu sudah semakin 'berasa' ada yang dibawa-bawa didalam perut. Karena postur tubuh saya 'langsing' banget (baca: kurus) jadi baru inilah terlihat hamil. Awalnya masih seperti cewek busung lapar, lama-lama ya tetep aja sih kaya cewe busung lapar :p

Disyukurilah apapun yang terjadi. Alhamdulillah :)

Ngomongin tentang kehamilan yang semakin membesar, pasti ada kekhawatiran tersendiri badan udah nggak sebagus dulu. Keliatan dari bentuk yang udah melebar walopun dikit, kaki agak gemuk, pinggul dan pantat mulai keliatan berisi, dan pasti perut yang dikhawatirkan timbul stretch mark. Saya sih nggak terlalu pusing, dikit sih, karena memang dari masih remaja saya rajin pakai body lotion sampe ke perut.

Entah kenapa, hampir seluruh badan saya oles lotion, padahal nggak kena sinar matahari juga. Awalnya karena saya suka wangi lotion yang nempel di kaos tapi lama-lama jadi kegiatan 'wajib' habis mandi dibalur lotion seluruh tubuh. Lalu ketika hamil jadi inget, kayanya harus ganti lotion khusus ibu hamil, hitung-hitung mencegah stretch mark.

Sebelum saya sempat beli, saya dikasih adik ipar saya lotion dari Mothercare khusus stretch mark. Karena dia sudah nggak pakai, jadi cream itu dilungsurkan ke saya. Bentuknya sama seperti cream pada umumnya. Tidak terlalu lengket, tapi wanginya menurut saya mengganggu. Mirip sekali dengan minyak kelapa. Karena saya nggak suka baunya, jadi itu cream cuma dipakai beberapa kali. Harganya sekitar Rp. 190.000 ,-
Read More


Di suatu sore yang indah, saya tiba-tiba anyang-anyangan. Tau kan ya perasaan mau pipis yang sering banget kerasa walopun udah pipis. Waktu itu usia kandungan saya baru 7 minggu, persis setelah saya flek. Semakin malam, pipis itu jadi nggak bisa berhenti setiap satu jam sekali. Tidur malam saya sempat bangun sebanyak 4 kali.

Saya pikir itu normal, karena katanya ketika kandungannya sudah menekan saluran kemih, perasaan ingin pipis semakin sering. Tapi kandungan saya kan masih kecil, kok bisa-bisanya udah menekan. 

Besok paginya, jadi semakin sering pipis. Siang hari semakin parah, malah saya bisa ke toilet tiap 15 menit sekali. Anehnya, setiap saya pipis itu sakit banget, malah saya seperti mengejan karena sakit sekali. Setelah pipis yang semakin sering itu, saya nggak sengaja melihat darah keluar berbarengan dengan air seni. Penasaran dong ya, saya browsing sana sini cari info. Info yang saya baca mirip dengan penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK).

Lalu, saya whatsapp dokter Bhim dan menjelaskan detil tentang perasaan yang nggak bisa ditahan ini. Cieeeeeee.. uhuy..

Dokter langsung menyuruh saya cek laboratorium, periksa urine lengkap. Tanpa berlama-lama, saya lalu cek lab. Malam itu juga hasilnya keluar. Saya langsung foto hasil lab untuk dikirim ke dokter Bhim. Dokter lagi nggak bisa ditemui dan lagi ijin nggak masuk di RSPI, karena ada tindakan lain.

So, atas instruksinya saya kirim hasil lab. Tanpa basa basi, dokter Bhim kemudian meresepkan saya Monuril 3g, diminum sekali saja. 

Penjelasannya, saya diindikasikan terkena Infeksi. Leukosit saya tinggi dan memang ada darah di urine saya. Saya cukup minum Monuril sekali saja. Bentuknya bubuk seperti Oralit lalu dicampur dengan air putih setengah gelas. Obat ini aman untuk ibu hamil.

Fyi, Monuril ini susah nyarinya. Saya baru nemu di apotik Kimia Farma, apotik ketiga yang saya kunjungi. Saya pikir itu obat murah karena cuma beli satu sachet, tapi ternyataaaaaaaaaa ... satu sachet harganya sekitar 180 ribu. 

Mau teriak rasanya ke petugas apotik yang ngelayanin. 
APAAAAA??? SEGINI DOANG 180 RIBU ???

Read More
Hiyaaahhh!!
Sebelumnya saya sempat posting tentang dokter ini tapi kehapus. Rasanya mau nulis lagi ko lelah ya :|

Pertama kali saya cek kehamilan menemui dr Fx. A. Bhimantoro, SpOg di RS Pondok Indah Jakarta. Kesan yang saya dapat adalah muda dan friendly. Dokter ini direkomendasi oleh adik ipar saya, jadi saya percaya aja kan bisa kita coba dulu dokter ini. Ternyata, cucok.

Komunikasinya bagus. Penjelasan mengenai apapun menurut saya jelas. Untuk ibu-ibu pemula seperti saya, pasti saya milih dokter yang 'mengerti' saya dan sabar. Tidak terburu-buru kalau lagi ngecek USG apalagi kalau konsultasi. Orang tua pemula butuh banyak penjelasan kan ya, segalanya mau tahu, ini itu ditanya, malahan kalau kita diam aja, beliau pasti berkali-kali nanya, "bener udah nggak mau nanya lagi ?" dan menurut saya, service seperti ini bisa membuat pasien jadi terpuaskan. Saya kadang sampe mikir mau nanya apa lagi ya, kok kayanya nggak mau udahan dokternya hahaha..

Nilai plus dari dr Bhim adalah selalu memberikan semangat positif untuk saya. Maklumlah, hamil pertama kan semua awam. Mau ini, mau itu, kadang dilarang, tapi sama dokter Bhim, pantangan hanya nggak boleh makan duren, nanas, dan daging mentah. That's it!

Kalau tiba-tiba ada pertanyaan mengganjal pas sampai rumah pun masih bisa konsultasi lewat telpon atau sms ke dokter Bhim. Kalau saya sih lebih milih lewat whatsapp. <-- calon ibu-ibu nggak mau rugi :p

Nggak usah takut dia marah atau nggak dibales. Dijamin dibalas kok. Saya udah sering banget nanya-nanya nggak penting. Untungnya, dokter Bhim sabar. Gimana nggak seneng kan, dapet dokter kaya dokter pribadi, bisa gratis konsultasi hahahaha

Lebih senang lagi, saya dibolehin makan steak, sushi, dan indomie. Yeaaayyyy!!!

Asaaaaallll !!!

Read More