Saya mau berbagi cerita pengalaman saya pakai Grab Taxi. Ini bukan postingan berbayar ataupun promosi loh! Tapi saya nggak nolak kalau dikasih voucher gratis atau endorsement, HAHAHAHA :))

Ini murni pengalaman pribadi dan semoga berguna untuk yang baca :)

Kebetulan pernah dengar iklan Grab Taxi di radio tapi belum penasaran nyoba sampai akhirnya suami saya cerita tentang pihak Grab Taxi yang diundang di acara talkshow yang dipegangnya (suami saya juga pekerja tv), saya cukup tertarik. Setelah itu saya download tapi belum ingin coba. Ya mungkin suatu waktu kalau kepepet pakai taksi boleh dicoba. Sampai akhirnya kebetulan kami pulang tengah malam dan pengen naik taksi aja, yaudah deh nyoba order.

Cara daftarnya mudah sekali, hanya tinggal daftar nomor telepon dan masukin email. Langkah selanjutnya, masukan tempat kita akan dijemput dan kemana tujuan kita. Lalu pilih pesan taksi reguler atau premium. Kemudian muncul lagi isian form alamat tujuan lengkap dan ada kotak notes yang fungsinya untuk menuliskan patokan tempat kita dijemput atau ciri-ciri kita. Dibawahnya ada kotak promotion code, kalau kita tahu kode silahkan ditulis, nanti biasanya akan dapat potongan harga. Tergantung sih sedang ada promosi apa, Waktu pertama kali order saya kosongin, karena nggak tahu kalau promotion code itu ternyata bisa dilihat di FB Grab Taxi.

Order berikutnya karena saya sudah pintar sekali, saya save aja tuh kode-kode yang ada di FB Grab Taxi. Lumayan kan :p

Besar potongannya pun beraneka ragam, saya pernah coba pakai kode INABERBAGI dan dapat potongan sebesar Rp. 15.000,- Total argo saya hanya 20ribu, jadi saya hanya bayar 5rb. Murah banget kan (jangan contoh ibu pelit ini sodara-sodara ehehe). Selain kita dapat potongan, kode tersebut juga berfungsi sebagai donasi dukungan kampanye-kampanye yang diusung. Misalnya INABERBAGI untuk membantu gerakan berbagi kepada anak-anak pra sejahtera serta anak-anak di daerah terpencil di Timur Indonesia.

Sekarang saya bahas kelebihan dan kekurangan :

Read More
Sikap gegabah saya pada awal kerja ternyata berbuah manis, karena ternyata dari sana lah saya belajar banyak tentang banyak hal, termasuk sabar tingkat dewa. Memang sih, semua pekerjaan juga dibutuhkan kesabaran, tapi mungkin untuk pekerjaan yang saya geluti dan belum banyak diketahui masyarakat umum adalah sebuah cobaan tersendiri.

Awalnya saya sibuk ngurus ini itu tapi karena saya nggak suka dengan divisi itu, saya gegabah minta pindah secepatnya kemana pun deh asal pindah divisi, alhasil saya seperti keluar kandang macan, masuk kandang singa.

Saya pernah diancam akan dituntut ke pengadilan oleh klien kalau janji saya tidak dipenuhi atau mundur dari tanggal yang ditentukan. 

Mau marah ya nggak bisa, mau nggak jadi kerja sama tapi ini tuntutan pekerjaan. Kadang kasihan juga ngeliat klien yang minta tolong supaya nggak ditunda karena butuh duit. Nyesel juga sih kebelet pindah divisi tapi ya sudah lah, dari benci, lama kelamaan saya jadi cinta dengan pekerjaan ini. 

Jadi saya kerja apa sih ?

Saya adalah Talent Coordinator di salah satu televisi nasional.

Apa deskripsi kerjaan saya ?
Saya sebagai koordinator dari talent yang akan di undang di acara televisi tempat saya bekerja, baik itu artis, band, narasumber, pengisi suara, dan semua pihak luar yang di undang mengisi acara tertentu.

Dengan kata lain, saya lah yang berhubungan dengan mereka mulai dari ngecek jadwal apakah mereka bisa hadir, berapa budget untuk mengundang mereka, apa saja yang mereka butuhkan untuk tampil, ngurus kontrak kerjasama yang harus mereka sepakati jika sudah deal hingga pembayaran setelah selesai acara. 

Ribet nggak sih ?

Read More
Setelah berhasil mereview dispo versi tape untuk ukuran NB, sekarang saatnya review versi pants.

Ijinkan buibu yang nggak go green ini mereview sedikit ya plis plis plis !

Usia Maliq sekarang sudah 4.5 bulan loh buibu. Gerakannya sudah aktif sekaleeeee.. Baru bisa tengkurep tapi nggak bisa balik lagi. Kalau tengkurep sendiri dan nggak bisa balik biasanya nangis. Tapi nggak pernah kapok, pasti tengkurep lagi berkali-kali. Posisi tidurnya juga sudah muter-muter. Nah! Karena Maliq termasuk baby yang aktif, sekarang sering dipakaikan dispo yang tipe pants, apalagi kalau pergi, pasti pakai pants.

Dari empat merk yang sudah dicoba Maliq mulai dari yang ekonomis sampe yang premium, Maliq sih cocok-cocok aja, ibunya yang nggak cocok sama harganya. Hahahaha.

Yowes saya akan review, detailnya berikut ini:

Read More
Postingan kali ini saya mau bahas gimana caranya kondangan bawa bayi. Kenapa kok nulis hal yang nggak penting ini, karena pas kondangan kemarin, ketemu teman yang baru pertama kali bawa bayi 2 bulan dan agak repot. Apalagi buibu baru. Dia cuma bilang, "kok Maliq anteng banget sih? udah biasa ya? gue nggak pernah liat orang kondangan bawa stroller. Cuma elo doang"

Yaaa gimana yaaa..
Maliq udah dibiasain sih dari bayi buat kenal keramaian. Nggak sering juga dibawa ke mall, tapi setidaknya dia tahu sedang diluar rumah. Jadi treatmentnya pasti beda. Nggak ada deh mimik langsung sama ibu kalau kondangan, pasti pakai botol, kalaupun langsung ya harus dalam appron atau nunggu masuk mobil. Harus bisa bobo di stroller, dengan suara berisik dan stroller yang berjalan. Alhamdulillah terbiasa, termasuk kondangan.

Untuk buibu baru seperti saya, kondangan pertama kali dengan membawa bayi terbilang sukses. Usia Maliq baru sebulan waktu itu. Hihihi. Emang sih maksain banget karena belum 40 hari tapi yakin aja we can handle it, bismillah. Karena kalau ditinggal nggak ada yang jagain juga, kebetulan lokasi kondangan nggak terlalu jauh. Trus mikirnya kan di dalam gedung pasti sejuk-sejuk nyaman, Maliq pasti bobo. Saya sudah menyiapkan segala keperluan perang kalau-kalau Maliq rewel. Tapi sesampainya disana, ya ampun agak rintik plus outdoor ternyata. Ayah ibu mana tau lokasinya outdoor naaakkkk. Jadi ragu-ragu, masuk nggak yaaa. Setelah mengamati sekeliling putusin ajalah pake payung karena rintiknya juga lumayan reda. Ayah juga bawa stroller supaya Maliq bisa bobo disitu, pegel juga gendong-gendong. Alhamdulillah, Maliq nggak riwil sama sekali. Pulas blas tidur sampe kita pulang padahal di akhir acara ada kembang api.

Karena kondangan pertama sukseis, maka kondangan berikutnya ayah ibu sudah siap lahir batin. Maliq selalu ditaro di stroller, menghindari gumoh berlebih kalau digendong. Bisa gagal shine bright like a diamond kalau digumohin Maliq. Tapi ternyata Maliq agak bosan dan mukanya mulai mau nangis minta digendong. No no no. Pertolongan pertama, sumpel pake empeng. Kalau empeng sudah dilepeh-lepeh, sumpel pake botol isi ASIP, kalau ASIP habis tinggal dorong2 strollernya pasti bobo. Dan sukseis lagi yihaaayy..

Kondangan berikutnya Maliq sudah mulai ngerti ada keramaian, banyak lampu, banyak orang, ada musik keras, sudah bisa diajak ngobrol buat ngilangin bosen di stroller. Alhamdulillah selalu sukseeeesss. Paling nangis dikit lah, langsung sumpel, atau dorong aja strollernya, Maliq pasti diam.

Nah buat buibu ada tips gimana cara bawa bayi kondangan. Terutama bayi dibawah usia 3 bulan. 

Read More