Masuk bulan kelima bayi kita, pasti buibu disibukkan dengan belanja alat MPASI. Tapi bagi saya, alhamdulillah banget nggak ngeluarin duit sama sekali karena sudah punya dari kado hihiw

Banyak banget benda lucu yang memang bikin ngiler buibu, be wise girsl! Karena ternyata semuanya cuma nguras kantong dan cuma dipake sebentar bahkan nggak dipake sama sekali. 

Seperti pengalaman akhir kehamilan yang disibukkan dengan belanja keperluan baby, untungnya saya nggak gelap mata beli ini itu, antara sadar dan pelit beda tipis sih hihihihi

Nah, menghadapi MPASI ini pun, saya harus pelit juga, karena pada dasarnya buibu jaman dulu aja bisa bikin makanan bayi kok dengan alat yang sudah ada di rumah. Paling nambah satu atau dua barang yang memang perlu.

Terus .. Barang apa saja yang sudah saya sediakan ?


  1. Peralatan makan (sendok, garpu, mangkok, piring, gelas) yang kesemuanya merk Pipink. Bisa dibeli di Matahari Dept.Store (kebetulan ini kado)
  2. Gelas Mag Mag dari Pigeon, berguna untuk dibawa berpergian karena ada tutupnya dan ujungnya bisa dipakein dot, sedotan atau gelas biasa. Multifungsi sekali (alhamdulillah kado lagi) 
  3. Tempat makan Tupperware atau Lock and lock ukuran mini, fungsinya untuk bawa makanan bayi kalau sedang berpergian. Tutupnya kencang jadi nggak perlu takut tumpah. (Ini sudah punya dari sebelum hamil)
  4. Pisau dan talenan pakai yang sudah ada kebetulan masih bagus sekali.
  5. Blender merk Crown, lungsuran adik ipar. Hanya dipakai beberapa bulan katanya, oleh sebab itu saya nggak perlu beli. Yeay! Sebenarnya pakai blender apa saja bisa, asal jangan bekas giling cabai.
  6. Saringan jaring juga sudah punya, pakai yang ada aja, biasa untuk saring kelapa.
  7. Panci anti lengket. Merk apa saja. Pakai yang sudah ada lagi.
Cukup segitu persiapan yang sebenarnya untuk menghadapi MPASI. Bulan pertama hanya makanan cair, bulan berikutnya nasi tim lembek yang disaring, bulan berikutnya lagi meningkat jadi nasi lembek, sampai menginjak satu tahun yang kemungkinan alatnya cuma itu-itu aja.

Read More
Saya mau berbagi cerita pengalaman saya pakai Grab Taxi. Ini bukan postingan berbayar ataupun promosi loh! Tapi saya nggak nolak kalau dikasih voucher gratis atau endorsement, HAHAHAHA :))

Ini murni pengalaman pribadi dan semoga berguna untuk yang baca :)

Kebetulan pernah dengar iklan Grab Taxi di radio tapi belum penasaran nyoba sampai akhirnya suami saya cerita tentang pihak Grab Taxi yang diundang di acara talkshow yang dipegangnya (suami saya juga pekerja tv), saya cukup tertarik. Setelah itu saya download tapi belum ingin coba. Ya mungkin suatu waktu kalau kepepet pakai taksi boleh dicoba. Sampai akhirnya kebetulan kami pulang tengah malam dan pengen naik taksi aja, yaudah deh nyoba order.

Cara daftarnya mudah sekali, hanya tinggal daftar nomor telepon dan masukin email. Langkah selanjutnya, masukan tempat kita akan dijemput dan kemana tujuan kita. Lalu pilih pesan taksi reguler atau premium. Kemudian muncul lagi isian form alamat tujuan lengkap dan ada kotak notes yang fungsinya untuk menuliskan patokan tempat kita dijemput atau ciri-ciri kita. Dibawahnya ada kotak promotion code, kalau kita tahu kode silahkan ditulis, nanti biasanya akan dapat potongan harga. Tergantung sih sedang ada promosi apa, Waktu pertama kali order saya kosongin, karena nggak tahu kalau promotion code itu ternyata bisa dilihat di FB Grab Taxi.

Order berikutnya karena saya sudah pintar sekali, saya save aja tuh kode-kode yang ada di FB Grab Taxi. Lumayan kan :p

Besar potongannya pun beraneka ragam, saya pernah coba pakai kode INABERBAGI dan dapat potongan sebesar Rp. 15.000,- Total argo saya hanya 20ribu, jadi saya hanya bayar 5rb. Murah banget kan (jangan contoh ibu pelit ini sodara-sodara ehehe). Selain kita dapat potongan, kode tersebut juga berfungsi sebagai donasi dukungan kampanye-kampanye yang diusung. Misalnya INABERBAGI untuk membantu gerakan berbagi kepada anak-anak pra sejahtera serta anak-anak di daerah terpencil di Timur Indonesia.

Sekarang saya bahas kelebihan dan kekurangan :

Read More
Sikap gegabah saya pada awal kerja ternyata berbuah manis, karena ternyata dari sana lah saya belajar banyak tentang banyak hal, termasuk sabar tingkat dewa. Memang sih, semua pekerjaan juga dibutuhkan kesabaran, tapi mungkin untuk pekerjaan yang saya geluti dan belum banyak diketahui masyarakat umum adalah sebuah cobaan tersendiri.

Awalnya saya sibuk ngurus ini itu tapi karena saya nggak suka dengan divisi itu, saya gegabah minta pindah secepatnya kemana pun deh asal pindah divisi, alhasil saya seperti keluar kandang macan, masuk kandang singa.

Saya pernah diancam akan dituntut ke pengadilan oleh klien kalau janji saya tidak dipenuhi atau mundur dari tanggal yang ditentukan. 

Mau marah ya nggak bisa, mau nggak jadi kerja sama tapi ini tuntutan pekerjaan. Kadang kasihan juga ngeliat klien yang minta tolong supaya nggak ditunda karena butuh duit. Nyesel juga sih kebelet pindah divisi tapi ya sudah lah, dari benci, lama kelamaan saya jadi cinta dengan pekerjaan ini. 

Jadi saya kerja apa sih ?

Saya adalah Talent Coordinator di salah satu televisi nasional.

Apa deskripsi kerjaan saya ?
Saya sebagai koordinator dari talent yang akan di undang di acara televisi tempat saya bekerja, baik itu artis, band, narasumber, pengisi suara, dan semua pihak luar yang di undang mengisi acara tertentu.

Dengan kata lain, saya lah yang berhubungan dengan mereka mulai dari ngecek jadwal apakah mereka bisa hadir, berapa budget untuk mengundang mereka, apa saja yang mereka butuhkan untuk tampil, ngurus kontrak kerjasama yang harus mereka sepakati jika sudah deal hingga pembayaran setelah selesai acara. 

Ribet nggak sih ?

Read More
Setelah berhasil mereview dispo versi tape untuk ukuran NB, sekarang saatnya review versi pants.

Ijinkan buibu yang nggak go green ini mereview sedikit ya plis plis plis !

Usia Maliq sekarang sudah 4.5 bulan loh buibu. Gerakannya sudah aktif sekaleeeee.. Baru bisa tengkurep tapi nggak bisa balik lagi. Kalau tengkurep sendiri dan nggak bisa balik biasanya nangis. Tapi nggak pernah kapok, pasti tengkurep lagi berkali-kali. Posisi tidurnya juga sudah muter-muter. Nah! Karena Maliq termasuk baby yang aktif, sekarang sering dipakaikan dispo yang tipe pants, apalagi kalau pergi, pasti pakai pants.

Dari empat merk yang sudah dicoba Maliq mulai dari yang ekonomis sampe yang premium, Maliq sih cocok-cocok aja, ibunya yang nggak cocok sama harganya. Hahahaha.

Yowes saya akan review, detailnya berikut ini:

Read More