biaya parkir inap bandara soekarno hatta


Haiiiii..
Akhirnya ku punya waktu lagi buat nulis. Nah, berhubung masih anget dan hawa-hawa liburan, udah pasti me want share yang ada kaitannya sama liburan yaitu parkir bandara. Hahaha. Buat emak-emak dan bapak-bapak yang bawa anak, udah pasti pengennya nggak mau repot naik angkutan umum ke Bandara Soekarno Hatta. Apalagi, anaknya banyak dan rumah jauh, pilihannya pasti naik bis, kereta Express dari Sudirman atau bawa kendaraan sendiri. Mengingat pilihan terakhir udah pasti mahal, pasti kelean sih nggak akan kepikiran buat bawa kendaraan sendiri.

Eits! Tenaaannggg.. Sini itung-itungan sama buibu pelit kaya gue. Hihihihi.

Oiya, tulisan ini untuk kamu-kamu yang rumahnya berlokasi di luar Jakarta (Depok, Bogor atau Bekasi), berpergian dengan anggota keluarga lebih dari 2 dan liburan/menginap tidak lebih dari 6 hari (agar hitungannya nggak membludak), butuh transportasi ke Soekarno Hatta dan bingung mau bawa mobil apa nggak ke Bandara.

Buat saya, bawa mobil ke bandara hitungannya lebih hemat dibanding PP naik Damri, Grab or Taxi, (maaf.. maksudnya suami yg bawa hahaha..). Lokasi tinggal kami kan di Depok, naik bisnya udah pasti dari Terminal Depok, nah kalau dari Depok menuju bandara ada 5 opsi:

1. Damri (Update Januari 2018) tarif dari Terminal Depok - Soekarno Hatta Rp45,000/orang
2. Hiba (Update November 2018) tarif dari Terminal Depok - Soekarno Hatta Rp60,000/orang
3. Kereta Express tarif dari Stasiun BNI City (Sudirman) - Soekarno Hatta Rp70,000/orang (Update October 2019 tarif Manggarai ke Soetta Rp40,000, tarif PP Manggarai-Soetta-Manggarai Rp80,000)
4. Taxi (Update Januari 2019) tarif untuk Blue Bird Rp6,500/km.
5. Grab (Update April 2018) tarif untuk Grab Rp7,000/km (bukan jam rush hour).

Breakdown harga jika anggota keluarga saya yang terhitung adalah 3 orang (saya, suami dan anak pertama saya >2thn) naik transportasi umum, sebagai berikut:

1. Damri. Hitungannya Rp.45,000 x 3 = 135,000 (x 2 jika PP) = 270,000 (belum include harga ke angkutan umum/grab dari/ke terminal Depok) kurang lebih total Rp300,000 - Rp330,000
2. Hiba. Hitungannya Rp60,000 x 3 = 180,000 (x2) = 360,000 (belum include transport PP ke/dari terminal Depok)
3. Kereta Express (berangkat dari Sudirman BNI City) Hitungannya Rp40,000 x 3 = 120,000 (x2) = 240,000 (belum include transport dari/ke stasiun BNI City (Sudirman)
4. Taxi. Jarak dari rumah saya di Depok ke Soetta kurang lebih 48 km (from google maps via Jorr) dan total biaya sekitar Rp315,000 sekali jalan, mobil isi 4 orang. Kalau PP ya hitung aja x2. Ini sih udah pasti dicoret dari list opsi transport.
5. Grab. Dengan jarak kurang lebih 48 km, total biaya jika naik grab Rp340,000 sekali jalan mobil isi 4 orang. Dikalikan 2 jika PP yaaa..

NAH !!!
Dari kelima tarif di atas udah jelas tarif Taxi, Grab dan Kereta Express saya coret sih karena baru PP ke Bandara aja udah setengah juta, kecuali saya pergi seminggu lebih. Tinggal opsi Naik Damri atau Hiba tapi ya udah pasti kalau naik bis itu macet banget di jam sibuk, dari keluar bandara pun macet. Sementara pending dulu hitungan transportasi di atas, yuk, mari hitung biaya parkir mobil di Bandara.

Ada 2 opsi parkir di Bandara, nih, Buibu.
Hah? Dua? 
Oke... ini mungkin jarang yang tahu kalau ternyata selain di Bandara-nya langsung, ada pilihan parkir lain yaitu di Soewarna Business Park. Apa itu Soewarna? Sila lah dicari dulu. Intinya, lokasi Soewarna ini adalah pilihan terbaik buat saya dan sangat patut dipertimbangkan mengingat tarif yang ditawarkan sangat terjangkau.

1. Tarif parkir inap di Bandara Soekarno Hatta
Tarif parkir di bandara udah terkenal banget mahalnya kan ya, lebih mahal dari parkir mall di Jakarta deh. Bedanya, kalau tarif inap itu 4 jam pertama Rp30,000 aja, tapi tiap jam berikutnya kena Rp6,000. Jika you inap 3 hari aja, yuk, mari hitung.. Detilnya begini 24 jam (1 hari) terbagi jadi; 4 jam pertama kena tarif Rp30,000 dan 20 jam berikutnya kena tarif Rp6,000/jam.

Kira-kira hitunganya; 20 jam x 6,000 = 120,000 (+30,000 untuk 4 jam pertama).
Total 24 jam yaitu 150,000 ya, Buibu. If you insist to menginap di Soetta 3 hari aja, coba deh kali 3 kurang lebih sekitar Rp450,000. Hitungan tanpa biaya bensin masih lebih murah inap di Bandara dibanding naik Kereta Express + Grab/Taxi ke stasiun BNI City/Manggarai. Hitungan ini berlaku jika anggota keluarga minimal 3 orang, karena jika 2 orang akan lebih murah naik Bis.

Info lengkap tarif parkir bandara bisa dilihat di sini. Silahkan klik yaaa..

Source: OtoDetik


2. Tarif parkir inap di Soewarna Business Park
Lokasinya 2,5 km dari exit tol Bandara Soetta. Kalau kalian menuju bandara disebelah kiri jalan pasti sering lihat tanah luas ada tulisan Soewarna Business Park. Nah, itu dia tempatnya. Memang terbilang jauh dari bandara tapi jangan salah, guysss, Soewarna menyediakan shuttle dari/ke Bandara khusus untuk yang parkir disitu for free.

OOOHHHH GITUUUU? Suer.. gue juga baru tau. Hahahahaha.
Tarifnya murah dan FLAT, lho!
(BUKAN TULISAN SPONSOR. SUER!)

Tarif parkirnya perjam seharga Rp4,000 dan maksimal cuma 15 jam sehari, selebihnya gratis. Kalau inap berarti hitungannya 24jam seharga Rp60,000 saja. Untuk saya, inap 5 hari di Soewarna hitungannya sangat terjangkau dari naik transportasi umum, lho! Karena pas keluar parkiran di hari kelima, cuma bayar Rp280,000. (Bukti foto akik attach later, ya!)

WOW! Beneran murah sih ini dan saya udah buktiin. Hihihihi. Ya walaupun masih ada kekurangannya sih tapi ini bisa dijadikan pilihan karena mursidah.

Info lengkapnya bisa dilihat di sini yaaaa guysss..

Source: www.soewarna-businesspark.com


Review dikit ya tentang parkir inap di Soewarna berdasarkan pengalaman pribadi;
Parkiran Soewarna terbilang cukup luas tapi nggak terlalu besar seperti Soetta. Kalau memang niat inap di sana, better datang pagi sih karena kemungkinan penuh itu udah pasti ada. Shuttle antar ke terminal bandara nggak ada masalah tapi pas jemput kami dari bandara ke Soewarna-nya itu astagfirullah LAMA BANGET. Sesampainya di Jakarta, kalian bisa hubungi pihak Soewarna untuk minta jemput, teleponnya ada kok ditulis di kantornya Soewarna, nanti pihak mereka infoin tuh nunggunya di mana saat kalian minta jemput. Kami diinfokan harusnya sih di terminal manapun kita landing, mereka pasti jemput tapi waktu saya sampe T3 kedatangan internasional, pihak Soewarna infoin kalau jemputnya cuma dari T3 terminal domestik.

Menurut hamba itu jauh banget, secara gue gendong-gendong bayi plus bawa satu komper kecil sih yg bagasi. Suami eyke bawa trolly kalo nggak salah, isinya koper gede bat, satu tas stroller dan si Maliq. Kami jalan sekitar 1 km dari parkiran kedatangan internasional karena info awalnya dijemput dari sini (which is di ujung banget sayap kanan) ke arah kedatangan domestik (sayap kiri). Nunggu sekitar 2 jam aja sampe penuh itu halte. OMG! Mau marah tapi butuh. Ini buat notes aja yaaa.. selebihnya sih oke banget lokasi parkirnya plus nggak kena hujan walaupun outdor.


--------


Dari tulisan sedetil ini, udah tahu kan ya, kalau besok-besok akik akan tetep usaha bawa mobil pribadi, kalo harus banget ke Bandara dan nginep tidak lebih dari 6 hari, saya sih prefer inap di Soewarna dong dong dong... Selain memang terbilang cukup terjangkau bagi yang bawa mobil, parkir di Soewarna pun aman plus ada shuttle.

Pilihan kedua, udah pasti akik naik Damri/Hiba sih. Ini memang dari jaman single, udah ngandelin transportasi ini kalau ke Bandara sendiri. Trus, waktu masih punya satu anak pun, kami masih tetep loh naik Damri. Tapi, ya itu tadi sebenernya dari/ke terminal kan butuh effort kalau bawa bayi, jadi we'd tried another option.

Beklahhh..
Cukup sekian dan terima kasih atas waktunya baca tulisan ini.

Semoga bermanfaat!







Cheers,
L





Read More


Helo!
Alhamdulillah akhirnya saya dikasih nikmat nulis blog lagi. Buat saya, nulis blog merupakan self healing. Salah satu cara menumpahkan emosi, caileeee.. uhuy

Tepat tanggal 5 Mei 2018, sekitar pukul 2 siang, lahir dengan selamat tanpa kurang satu apapun anak kedua saya dan suami, bernama Zayn. Kelahiran yang kami tunggu-tunggu karena berharap banget lahiran normal. Tapi, memang Allah berkehendak lain, manusia hanya berencana. Anak kedua kami pun lahir secara secar atau sectio.

Gimana rasanya di secar untuk kedua kalinya?
Yaaa.. sejujurnya saya nggak terlalu tegang mendekati hari operasi, malah malam sebelumnya, saya sempat nonton bioskop dulu. Supaya apa? Supaya santai aja dan yang pastinya, akan puasa nonton lama lah perkiraan kami. Lebih tepatnya sudah berpasrah dan berserah diri. So, seluruh persiapan insya Allah sudah disiapkan matang.

Kenapa secar lagi? Karena setelah dicek ketebalan rahim saya, dibagian luka operasi ternyata cukup tipis, dokter memberi saran lebih aman operasi aja. Okelah, karena saya pun sudah pernah operasi secar, tanpa babibu lagi, kita pun setuju. Operasi secar itu nggak ada persiapan macem-macem (kalau tidak pakai BPJS) yang terpenting keuangan tercukupi, selain memang persiapan fisik dan psikis.

Estimasi biaya persalinan bisa dilihat ditulisan saya di sini. Silahkan klik!

Read More


Halooo..

Salah satu postingan saya yang paling banyak dikomen hingga saat ini yaitu tentang Mucocele, baca postingan saya sebelumnya di sini. Banyak banget sampai ada yang DM via Instagram, email dan japri (biasanya masih circle). Dalam postingan kali ini, saya ingin menberikan penjelasan sedikit tentang Mucocele (lagi) dan klarifikasi terkait postingan saya yang banyak di baca. Gaya beettt.. nggak apa-apa, mumpung pada baca hihihihihi..

Apa itu mucocele?
Mucocele adalah benjolan yang berada di rongga mulut, bisa di atas atau di bawah. Bahkan ada yang muncul di bawah lidah. Mucocele disebabkan oleh trauma yang dialami kelenjar ludah yang menyebabkan kelenjar ludah tidak dapat mengalir sebagaimana mestinya. Sehingga menjadi benjolan yang cukup mengganggu di dalam mulut. Besarnya berbeda-beda pada tiap orang, kadang dapat membesar jika terus terkena gesekan saat makan.

Banyak pertanyaan yang ditujukan ke saya tentang mucocele ini. Saya akan bikin semacam FAQ ya di bawah.

1. Sakit atau nggak ?
Mucocele tidak sakit, hanya saja sangat mengganggu karena seperti ada benda nyangkut di dalam mulut.

2. Bentuknya seperti apa?
Benjolan berisi cairan yang tumbuh, bahkan membesar.

3. Keras atau nggak?
Nggak keras sama sekali. Kalau disentuk lidah atau dirasakan dengan tangan, bentuknya kenyal karena isinya cairan.

4. Isinya apa?
Cairan ludah tapi jika pecah akan tercampur darah.

5. Bahaya atau nggak?
Sama sekali nggak berbahaya, asalkan tidak sengaja di

6. Hilangnya berapa lama?
Berbeda pada setiap orang, kadang ada yang sudah pecah tapi tetap timbul terus menerus

7. Bagaimana cara menghilangkannya?
Hilang dengan sendiri tanpa perlu dikasih obat

8. Cara perawatannya gimana?
Waktu saya ke dokter, saya hanya disarankan menggunakan obat kumur biasa. Tidak secara spesifik harus merk tertentu. Usahakan mulut selalu bersih, teratur sikat gigi dan kumur dengan obat kumur.

9. Harus dipecah kah?
Tidak. Jika sengaja dipecah, takutnya infeksi. Tapi, jika pecah secara tidak sengaja, tidak apa-apa.

10. Apakah kalau sudah pecah akan hilang?
Tidak selalu. Bisa tumbuh lagi atau hilang sama sekali. Tiap orang berbeda-beda efeknya setelah pecah. Bahkan setelah pecah dan hilang, jika tidak sengaja terkena sesuatu seperti kegigit di lokasi yang sama, mucocele akan tumbuh lagi dengan sendiri.

Bagi yang penasaran banget bentuknya seperti apa, saya ada foto bentuk mucocele yang mirip dengan mucocele yang saya pernah alami. Saya dapat foto ini dari readers tulisan saya, yang kemudian orang tersebut DM ke Instagram untuk tanya langsung.

bentuk mucocele


Sebelum postingan ini saya publish, tentunya saya ijin dulu dong ke pemiliknya dan dia bersedia untuk di capture tanpa diberi credit. Ini percakapan terakhir saya dengan pemilik mucocele di atas. Saya tanya bagaimana perkembangan mucocele-nya, dia menjelaskan sempat pecah tapi karena kegigit lagi, mucocele itu kembali tumbuh. Sad :(


apa itu mucocele


Nah, seperti itu lah bentuk mucocele. Tidak berbahaya dan hanya mengganggu. Apa yang harus kita lakukan? Jawabannya hanya merawat area mulut aja. Kalaupun perlu di operasi, nggak ada jaminan mucocele itu hilang selamanya. Kemungkinan untuk tumbuh lagi pun bisa terjadi.

Sabar-sabar yaaa..
Untuk semua yang sedang memiliki mucocele.






Cheers,
L


Read More


Haloooooo..

Nggak kerasa udah masuk April, nih!

Kali ini saya mau berbagi tulisan tentang survey playgroup di sekitar wilayah Kelapa Dua, Depok. Lebih tepatnya lagi sekitar Komplek Pelni, Bukit Cengkeh, Pondok Duta, sampai RTM. Mungkin untuk warga Kelapa Dua udah familiar banget dengan beberapa daerah yang saya sebutkan di atas. Nah, untuk memudahkan Buibu semua apalagi yang nggak sempet survey seperti saya, berarti cocok baca tulisan saya ini (semoga cocok, ya!). Hihihihi :D

Oiya, sebelum saya teruskan, saya juga ingin klarifikasi bahwa PG/TK yang saya survey keseluruhannya hanya PG/TK Islam. Jadi, selain itu, sudah pasti nggak saya survey.

Kenapa harus PG/TK Islam?
Karena gini-gini juga, saya orang yang memerhatikan pendidikan agama, apalagi untuk anak saya. Dasarnya dia harus paham sedari dini tentang agamanya. Mungkin ada yang nggak setuju dengan pendapat saya, tapi memang saya akui, pendidikan terbaik itu di rumah dan di rumah pun sebagai orang tua, kami sudah mengusahakan menanamkan dasar agama.

Sekarang, giliran Maliq harus dilepas untuk sekolah, saya ingin pendidikan pertama yang diikuti harus ada pemahaman agamanya. Urusan SD, SMP, SMA atau kuliahnya nanti di negeri sih nggak masalah, yang penting PG/TK-nya dulu untuk pondasi, hehehe.


1. PG/TK IT Khonsa
Alamat: Jalan Raya Pondok Duta No 16A, Depok.

Sering banget lewat depan PG/TK ini karena letaknya di pinggir jalan. Kalau dari arah Pelni ke arah RTM, letaknya di sebelah kiri setelah komplek Bukit Cengkeh 2. Pertama kali lihat sekilas tampak rimbun dan sering ada banyak Buibu yang nunggu anaknya. Tapi, waktu saya survey ke sana, sekitar jam 8 pagi, hampir nggak ada Buibu yang nunggu. Di depan gerbang cuma ada satpam yang berjaga.

Kesan pertama menapakkan kaki di PG/TK ini, tempatnya rindang dan nyaman. I never found PG/TK senyaman ini, entah karena pada saat itu mungkin di setel lantunan murotal atau entah lagi nyaman aja memang suasananya. Semilir terdengar murotal dipasang sesaat sebelum anak-anak berkumpul di aula, kebetulan saat itu mau ada acara makan-makan bareng karena salah satu anak ada yang berulang tahun. Mereka menyebutnya "bagi-bagi rejeki saat bertambah umur" bukan pesta ulang tahun.

Kami bertemu Kepala Sekolah yang menyambut kedatangan kami dengan ramah. Bertanya ngalor ngidul tentang sekolah sampai sistem pengajaran dan menyangkut kegiatan-kegiatan apa saja. Sangat islami ya menurut saya.

Ada 4 ruang kelas dengan sistem moving class di sana, yang mereka sebut sentra; ada sentra bahan alam, rancang bangun, tahfidz dan bermain peran. Jam masuk dari jam 08.00-11.30, istirahat sekali di jam 9.30 seinget saya.

Satu kelas bisa terdiri dari 5-10 orang dan tidak menggunakan seragam (tapi dapat seragam juga kok untuk dipakai di hari tertentu). Kelasnya tidak terlalu formal, anak-anak duduk bebas di lantai seperti pada foto. Mereka juga tidak memaksa anak untuk belajar formal, semacam belajar sambil bermain. Maliq sempat ikut masuk ke kelas. Saat itu, kelasnya sedang belajar sholat. Untuk umur PG, pada saat saya datang, hanya ada sekitar 3 anak di kelas itu. Bagus yaaa karena nggak terlalu riweh dan gurunya jadi fokus ke perkembangan anak.

Soal harga, nah ini sih yang jadi permasalahan saya hehehehe..
Harganya lumayan juga sih untuk ukuran saya tapi tenang, Buibu, bisa dicicil kata Kepseknya. Jadi, misalnya Buibu sangat tertarik ke sekolah ini, permasalahan keuangan bisa dibicarakan kemudian, gimana jalan keluarnya agar ringan. (Biaya masuk ada di foto ya!)

Kekurangannya, menurut saya terlalu mudah di akses siapa saja. Lokasinya di pinggir jalan. Entah kenapa saya agak kurang sreg, pintu gerbang bisa terbuka kapan saja, dan siapa saja bisa masuk. Walaupun memang sangat kecil kemungkinan orang asing masuk sih..

Overall, untuk fasilitas, hingga toilet pun terjaga kebersihannya, taman bermainnya rindang, ini yang sangat saya suka. Gurunya ramah-ramah dan memang islami, kerasa betul. Oiya, di sini juga ada Day Care, lho! Tapi, saya nggak nanya-nanya banyak tentang Day Care. Bisa kunjungi langsung ya kalau penasaran :D

Untuk PG, sekolahnya tiap hari dengan alasan, umur PG masih sangat moody, dalam satu minggu kemungkinan setiap anak akan ada absen. Jadi perhitungannya, jika seminggu mereka punya jatah sekolah 5 hari dan ada kalanya mereka moody beberapa hari, mereka masih bisa punya sisa hari di satu minggu itu. Menurut gurunya, itu nggak akan bikin anaknya rugi kehilangan hari sekolah.



review tk khonsa depok






biaya pendaftaran tk khonsa depok



2. PG/TK IT Pondok Duta
Alamat: Jalan Duta Plaza No 01, Depok.

Lokasi ke dua ada di dalam Kompleks Pondok Duta 1, bisa masuk melalui gerbang Pondok Duta, cari Masjid Baabul Jannah, sekolahnya tepat di belakang masjid atau bisa masuk melalui Jalan Mahkota Raya, ikuti jalan hingga mentok, diujung jalan tersebut langsung gedung sekolahnya.

Letak PG/TK menyatu dengan kompleks SD Islam Pondok Duta, letaknya di pojok dalam gedung. Kita harus masuk ke gerbang SD terlebih dahulu, melewati lapangan dan gedung SD lalu ada gerbang kecil pintu masuk ke PG/TK. Pintu ini dijaga oleh satpam dan selalu ditutup setiap hari agar siswa SD tidak bisa masuk dan murid PG/TK tidak main ke gedung SD. Kita harus melalui 2 pintu gerbang, gerbang SD dan gerbang PG/TK. Ada pintu kecil lainnya di halaman PG/TK menuju pintu SMP, tapi biasanya ditutup.

Guru di sana sempat menjelaskan bahwa antar/jemput harus dengan orang yang sama setiap harinya, kalau ada perubahan, guru wajib diberitahukan. Tidak ada antar jemput yang dikelola oleh sekolah.

Kelas PG bisa dibuka hingga 2 kelas (tergantung pendaftaran), sedangkan TK ada 2 kelas. Satu kelas PG bisa menampung 10 anak. Karena kuota terbatas ini, untuk Buibu yang tertarik, harus segera daftar.

Fyi, Sekolah tidak menjalankan metode moving class. Kelas berjalan formal seperti sekolah pada umumnya. Anak akan berada di ruang kelas yang sama setiap hari. Kegiatan belajar tidak seformal kedengerannya sih hehehe..

Saya sempat nanya apakah yang diajari di PG, sebagian besar hanya mengenal angka, huruf, bentuk dan kesemuanya dilakukan sambil bermain karena pada dasarnya umur PG belum bisa diterapkan pengajaran dengan duduk formal untuk belajar. Masalah absen juga sama, untuk PG, absen bukan menjadi penilaian karena memang masih sangat moody.

Untuk PG di Pondok Duta ini, semester pertama hanya seminggu tiga kali masuk sekolah, yaitu; Senin, Rabu, dan Jumat. Semester kedua baru diterapkan sekolah setiap hari. Lumayan ringan untuk anak seumuran PG. Jam masuk dari pukul 7.30-10.00 dan istirahat sekali pada pukul 09.00, sekolah menggunakan seragam dan ada kegiatan di luar sekolah seperti study tour atau renang.
Oiya, satu kelas ada 2 guru ya.. jadi masih efektif untuk kelas yang terdiri dari 10 orang.

Soal biaya masuk, di sini terbilang cukup terjangkau. Bisa dilihat di foto yang saya lampirkan ya. Mainannya juga masih kinclong, tampak baru diganti semuanya.

Kekurangannya, lokasinya panas nggak ada pohon, huhuhuhu.. ruang kelasnya pun ada di pojok lorong gitu tapi tenaaannggg, kelasnya ber-AC. Selain itu, lapangannya tidak terlalu luas seperti di gedung SD, tapi memang nggak diperluin lapangan yang besar untuk PG/TK sih.





review pg tk pondok duta depok

biaya masuk tk pondok duta depok



3. Semut-semut The Natural School
Alamat: Jl Industri Kapal Dalam No. 25A, Tugu, Cimanggis, Depok.

Sekolah terakhir yang masuk list dan ada fotonya, tapi tidak saya survey. Kenapa? Karena belum sempat. Jadi, info yang saya tuliskan di bawah, merupakan info dari teman dekat saya yang survey ke sana.

Karena Semut-semut ini cukup tersohor didaerah Kelapa Dua, nggak ada salahnya saya tulis juga untuk kebutuhan Buibu sekalian yaaa..

Semut-semut dikenal masyarakat sebagai sekolah alam. Mungkin kalau Buibu baca review Khonsa di atas, Semut-semut ini mungkin pendahulunya. Mainannya banyak dan mainan untuk PG dan TK dipisah. Nggak perlu khawatir anak PG yang mungkin badannya lebih kecil akan rebutan mainan dengan yang lebih besar.

Untuk kebersihan, memang terjaga kebersihannya tapi karena sekolah alam, jadi kata temen saya, banyak nyamuk hihihihi..

Oiya, saya kira awalnya Semut-semut ini bukan sekolah Islam tapi ternyata sekolah Islam juga, lho!

Masalah harga, si Semut-semut ini terbilang mahal ya untuk ukuran PG. Mungkin memang karena kualitasnya juga bagus. Untuk PG, pendaftaran dibuka di bulan Februari, Juni, dan Oktober. Masuk setiap hari Senin, Rabu dan Kamis dari jam 08.30-11.00.

Mungkin buibu agak bingung, kok pendaftaran ada 3x?
Jadi, di Semut-semut, Playgroup berjalan 3 bulan. Untuk pendaftaran Februari, kelas berjalan Maret-Mei. Itu berarti kalau buibu mau sekolahin PG satu tahun, buibu harus bayar biaya pendaftara 3x di bulan yang saya sebutkan di atas. Hitungannya memang mahal sih menurut saya. Semester pertama biasanya dibuka bulan Juni (menurut kalender akademik pemerintah), berarti Buibu harus bayar biaya pendaftaran + SPP bulan pertama + seragam + sit in. Untuk biaya bulanan, hanya membayar SPP perbulan. Nanti di bulan Oktober setelah 4 bulan berikutnya, Buibu bayar uang pendaftaran lagi untuk 4 bulan berikutnya + SPP bulan pertama + sit in, biaya seragam mungkin sudah nggak include karena pasti seragamnya sama dengan 4 bulan awal.

Dalam setahun hitungannya Buibu bisa mengeluarkan uang gedung untuk PG sekitar Rp11.250.000,-, sedangkan TK A RP15,000,000 selisih Rp3,750,000,- lebih mahal dari PG dan TK B Rp7,500,000,- selisih 3,500,000,- lebih murah dari pendaftaran PG.

Intinya, kalau mau masuk ke Semut-semut, masuk aja pas TK B karena biaya pendaftarannya masih affordable dibanding masuk dr PG tapiiiii biaya pendaftaran akan menyesuaikan kalau masuk dr PG langsung sampai TK kok.



review semut semut natural school depok


biaya pendaftaran pg tk semut semut depok


Dari ketiga sekolah di atas, keliatan banget ya mana yang mahal, mana yang terjangkau. Tapi, karena memang saya nggak ikut trial di setiap sekolah, review ini hanya sebatas harga dan survey. Belum masuk ke kualitas masing-masing sekolah dan biasanya kualitas sekolah akan terlihat minimal satu semester berjalan.

Sekarang, balik lagi sih ke pilihan masing-masing (ke kantong masing-masing lebih tepatnya hihihihi..). Semoga dengan membaca ulasan saya ini, Buibu jadi tercerahkan :D






Cheers,
L
Read More