Cek Retina di JEC Kedoya

7 comments
Akhirnya saya memasuki usia kandungan 30 minggu. Persiapan kelahiran sudah sekitar 60%. Kebutuhan pokok seperti baju, celana, kain bedong, dll, juga sudah punya (list kebutuhan bisa dilihat disini). Tinggal melengkapi aja sih, seperti alat mandi, box bayi, dan stroller. Karena menurut saya dan suami sih, kebutuhan pelengkap lainnya bisa dibeli ketika bayinya sudah lahir, jadi bisa disesuaikan sama keadaan bayinya besar atau kecil hihihi

Saya mau cerita tentang cek retina dulu yah. Oiya mungkin kalian belum tahu kalau saya penderita Miopi (baca: mata minus). Mata kanan dan kiri saya minus 4.75, lumayan gede. Jadi, dokter kandungan saya menyarankan saya harus cek retina apabila ingin lahiran normal. Kenapa ? Karena dikhawatirkan retina saya tidak kuat menerima tekanan saat mengejan.

Minggu lalu saat usia kandungan 29 minggu, akhirnya saya cek retina. Demi ingin ikut senam hamil, saya memaksakan suami saya untuk cek retina terlebih dahulu. Kalau ternyata retina saya tidak kuat untuk mengejan, berarti kan saya nggak usah ikut senam hamil dong ya, langsung aja di SC.

Kami memilih periksa di Jakarta Eyes Center (JEC) Kedoya. Kenapa harus di JEC ? Karena lokasinya dekat dengan kantor saya :p

Fyi, JEC Kedoya tidak menerima daftar via telpon. Nomor antrian diberikan saat kedatangan. Sebelumnya saya sudah coba daftar lewat telepon tapi operatornya bilang, saya hanya dijadwalkan saja bertemu dengan dokter yang saya mau, untuk nomor antrian diambil saat kedatangan. Sedangkan untuk JEC lainnya bisa daftar lewat telpon.



Saya memilih dr Cosmos Octavianus Mangunsong, SpM karena sebelumnya mertua saya pernah cek retina dengan beliau.

Karena saya belum pernah berobat ke JEC, maka untuk pertama kalinya saya harus daftar sebagai pasien baru, prosesnya hanya sebentar di lobby utama, lalu naik ke lantai 2 menunggu panggilan dokter. Sebelum konsultasi di ruangan dokter, saya diharuskan cek dasar terlebih dahulu di ruangan khusus untuk memastikan keadaan mata saya.

Kacamata saya dicek minusnya berapa, lalu ada 3 tes yang dilakukan tanpa kacamata. Pertama; mata saya ditiup angin gitu dari lubang, kalo nggak salah ini tes tekanan bola mata deh. Kedua; disuruh pilih, ada dua gambar pohon, gambar mana yang lebih terang. Ketiga; Membaca huruf-huruf yang muncul dari mulai besar sampai kecil.

Setelah itu ke ruang tunggu lagi menunggu panggilan dokter. Seraya menunggu panggilan, saya ditetesi obat yang berfungsi melebarkan retina. Obatnya perih banget loh! (sumpah!). Lima belas menit kemudian, kata suster retina saya sudah melebar dan efeknya adalah saya tidak bisa melihat tulisan kecil dengan jelas, alias burem. Efek lainnya, mata saya jadi peka terhadap cahaya. Terik matahari menjadi dua kali lebih terik dari biasanya. Efek tersebut hilang setelah 4 jam kemudian.

Masuk ke ruangan dokter, saya menemukan sosok yang manis. Dokternya masih muda dan ramah sekali. Tidak bertele-tele, saya lalu dicek melalui mesin yang hampir mirip dengan mesin cek mata dasar tadi. Mata saya diberikan sinar yang terang sekali, dokternya cuma bilang "lihat ke atas, ke bawah, ke kanan, ke kiri, kanan atas, kiri atas, dst"

Lalu, tibalah pengumuman hasil cek tadi. Rasa deg-degannya sudah dari ruang tunggu, dan hasilnya adalah ... saya bisa melahirkan dengan cara normal. UYEAAAHHH Alhamdulillah :)

Penjelasan yang dia berikan pun menurut saya jelas sekali. Intinya, retina saya masih cukup kuat untuk mengejan. Memang retina bagi penderita mata minus itu tipis, tapi melihat seluruh keadaan mata saya, tidak ditemukan masalah lain seperti retina bocor, banyak crash, dsb. Hanya saja, apabila memang mendekati HPL saya kesulitan mengejan, jangan dipaksakan untuk lahiran normal.

Bukan berarti mata minus tidak bisa lahiran normal, tapi disarankan untuk terlebih dahulu cek retina, apabila sudah diijinkan maka si ibu harus mengikuti prosedur mengejan yang disarankan oleh dokter. Lain hal jika memang retina penderita sudah rusak, maka jalan yang harus diambil ya SC. Kalau tidak, resikonya si ibu akan mengalami kebutaan apabila retinanya pecah.

Selain penjelasan mengenai retina, dokter pun menjelaskan mengenai minus kedua mata saya yang dinyatakan berkurang menjadi minus 4. Dokternya bilang, wanita hamil memang memiliki kecenderungan akan mengalami penurunan minus. Tapi tidak bisa dijadikan patokan karena memang keadaan hamil, hormon memengaruhi segalanya. Untuk memastikan minus mata saya ini, saya harus cek lagi 6 bulan setelah melahirkan, agar hasilnya tidak dipengaruhi kehamilan.

Hasil cek retina tadi dituliskan di kertas pengantar dari RS Hermina Depok. Ada kolom berisi pengantar dari dokter kandungan saya (dr Bhimantoro) untuk pengecekan mata, dibawahnya kolom kosong untuk dituliskan hasil cek mata oleh dr Cosmos dan penjelasan mengenai mata saya tadi.

Overall, pelayanan dan dokter di JEC Kedoya memuaskan.
Price never lies :p

Semoga bermanfaat yaaa :)


Cheers,
L



Jadwal praktek dr Cosmos Octavianus Mangunsong, SpM:
Senin : 13.00 - 18.00
Kamis : 09.00 - 14.00
Sabtu : 13.00 - 18.00




Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

7 komentar

  1. overall, biaya cek retinanya berapa mba di sana?thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya lupa mba rinciannya, kalau nggak salah sekitar 550ribu. Biaya pendaftaran kurang lebih 100ribuan. Total sekitar 550ribu

      Hapus
  2. Thanks ya share pengalamannya mba, nanti pas 35week baru mau cek retina ke JEC 😊.. semoga bisa lahiran normal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat ya, Mbak. Apapun jalan lahirnya, semoga ibu dan bayinya selamat dan sehat, aamiin..

      Hapus
  3. Sejenak saya salfok sama sosok manis itu hehe. BTW baru tau klo lahiran normal musti menjalani cek retina. Thanks infonya sis, sehat selalu ya

    BalasHapus
  4. Nice info, lebih baik cek dulu segala macam kesehatan untuk para ibu muda pasca melahirkan

    BalasHapus
  5. Btw, boleh kenalan sama dokter manisnya? Hehe

    BalasHapus

Shout your comment here and thanks for dropping by :)