Sikap gegabah saya pada awal kerja ternyata berbuah manis, karena ternyata dari sana lah saya belajar banyak tentang banyak hal, termasuk sabar tingkat dewa. Memang sih, semua pekerjaan juga dibutuhkan kesabaran, tapi mungkin untuk pekerjaan yang saya geluti dan belum banyak diketahui masyarakat umum adalah sebuah cobaan tersendiri.

Awalnya saya sibuk ngurus ini itu tapi karena saya nggak suka dengan divisi itu, saya gegabah minta pindah secepatnya kemana pun deh asal pindah divisi, alhasil saya seperti keluar kandang macan, masuk kandang singa.

Saya pernah diancam akan dituntut ke pengadilan oleh klien kalau janji saya tidak dipenuhi atau mundur dari tanggal yang ditentukan. 

Mau marah ya nggak bisa, mau nggak jadi kerja sama tapi ini tuntutan pekerjaan. Kadang kasihan juga ngeliat klien yang minta tolong supaya nggak ditunda karena butuh duit. Nyesel juga sih kebelet pindah divisi tapi ya sudah lah, dari benci, lama kelamaan saya jadi cinta dengan pekerjaan ini. 

Jadi saya kerja apa sih ?

Saya adalah Talent Coordinator di salah satu televisi nasional.

Apa deskripsi kerjaan saya ?
Saya sebagai koordinator dari talent yang akan di undang di acara televisi tempat saya bekerja, baik itu artis, band, narasumber, pengisi suara, dan semua pihak luar yang di undang mengisi acara tertentu.

Dengan kata lain, saya lah yang berhubungan dengan mereka mulai dari ngecek jadwal apakah mereka bisa hadir, berapa budget untuk mengundang mereka, apa saja yang mereka butuhkan untuk tampil, ngurus kontrak kerjasama yang harus mereka sepakati jika sudah deal hingga pembayaran setelah selesai acara. 

Ribet nggak sih ?

Read More
Setelah berhasil mereview dispo versi tape untuk ukuran NB, sekarang saatnya review versi pants.

Ijinkan buibu yang nggak go green ini mereview sedikit ya plis plis plis !

Usia Maliq sekarang sudah 4.5 bulan loh buibu. Gerakannya sudah aktif sekaleeeee.. Baru bisa tengkurep tapi nggak bisa balik lagi. Kalau tengkurep sendiri dan nggak bisa balik biasanya nangis. Tapi nggak pernah kapok, pasti tengkurep lagi berkali-kali. Posisi tidurnya juga sudah muter-muter. Nah! Karena Maliq termasuk baby yang aktif, sekarang sering dipakaikan dispo yang tipe pants, apalagi kalau pergi, pasti pakai pants.

Dari empat merk yang sudah dicoba Maliq mulai dari yang ekonomis sampe yang premium, Maliq sih cocok-cocok aja, ibunya yang nggak cocok sama harganya. Hahahaha.

Yowes saya akan review, detailnya berikut ini:

Read More
Postingan kali ini saya mau bahas gimana caranya kondangan bawa bayi. Kenapa kok nulis hal yang nggak penting ini, karena pas kondangan kemarin, ketemu teman yang baru pertama kali bawa bayi 2 bulan dan agak repot. Apalagi buibu baru. Dia cuma bilang, "kok Maliq anteng banget sih? udah biasa ya? gue nggak pernah liat orang kondangan bawa stroller. Cuma elo doang"

Yaaa gimana yaaa..
Maliq udah dibiasain sih dari bayi buat kenal keramaian. Nggak sering juga dibawa ke mall, tapi setidaknya dia tahu sedang diluar rumah. Jadi treatmentnya pasti beda. Nggak ada deh mimik langsung sama ibu kalau kondangan, pasti pakai botol, kalaupun langsung ya harus dalam appron atau nunggu masuk mobil. Harus bisa bobo di stroller, dengan suara berisik dan stroller yang berjalan. Alhamdulillah terbiasa, termasuk kondangan.

Untuk buibu baru seperti saya, kondangan pertama kali dengan membawa bayi terbilang sukses. Usia Maliq baru sebulan waktu itu. Hihihi. Emang sih maksain banget karena belum 40 hari tapi yakin aja we can handle it, bismillah. Karena kalau ditinggal nggak ada yang jagain juga, kebetulan lokasi kondangan nggak terlalu jauh. Trus mikirnya kan di dalam gedung pasti sejuk-sejuk nyaman, Maliq pasti bobo. Saya sudah menyiapkan segala keperluan perang kalau-kalau Maliq rewel. Tapi sesampainya disana, ya ampun agak rintik plus outdoor ternyata. Ayah ibu mana tau lokasinya outdoor naaakkkk. Jadi ragu-ragu, masuk nggak yaaa. Setelah mengamati sekeliling putusin ajalah pake payung karena rintiknya juga lumayan reda. Ayah juga bawa stroller supaya Maliq bisa bobo disitu, pegel juga gendong-gendong. Alhamdulillah, Maliq nggak riwil sama sekali. Pulas blas tidur sampe kita pulang padahal di akhir acara ada kembang api.

Karena kondangan pertama sukseis, maka kondangan berikutnya ayah ibu sudah siap lahir batin. Maliq selalu ditaro di stroller, menghindari gumoh berlebih kalau digendong. Bisa gagal shine bright like a diamond kalau digumohin Maliq. Tapi ternyata Maliq agak bosan dan mukanya mulai mau nangis minta digendong. No no no. Pertolongan pertama, sumpel pake empeng. Kalau empeng sudah dilepeh-lepeh, sumpel pake botol isi ASIP, kalau ASIP habis tinggal dorong2 strollernya pasti bobo. Dan sukseis lagi yihaaayy..

Kondangan berikutnya Maliq sudah mulai ngerti ada keramaian, banyak lampu, banyak orang, ada musik keras, sudah bisa diajak ngobrol buat ngilangin bosen di stroller. Alhamdulillah selalu sukseeeesss. Paling nangis dikit lah, langsung sumpel, atau dorong aja strollernya, Maliq pasti diam.

Nah buat buibu ada tips gimana cara bawa bayi kondangan. Terutama bayi dibawah usia 3 bulan. 

Read More
Tujuh tahun sudah saya aktif ngeblog. Ada masa dimana saya aktif sekali ngeblog, ada saat dimana saya benar-benar tidak menulis apa-apa di blog. Bukan karena bosan tapi lebih karena kegiatan leha-leha depan laptop untuk posting sesuatu tergantikan dengan ngetik kerjaan. Seharian kerja depan layar, ditambah harus ngepost blog, bagi saya saat itu sungguh melelahkan.

Saat saya berhenti ngeblog, bukan berarti saya nggak nulis lagi. Saya masih ngepost dua sampai tiga tulisan dalam rentang waktu tiga bulan. Saya hanya menulis karena harus ngisi blog, bukan karena ingin ngeblog lagi. Kadang keinginan besar sekali datang untuk posting sesuatu di blog, tapi tiba-tiba buka laptop, perasaan itu hilang. Tsah! Hahaha.

Masa jaya blog saya tujuh tahun lalu seakan jadi cerita-cerita manis. Membaca blog pribadi seseorang kadang jadi ingat, "Dulu gue juga ngeblog loh!" 

Rasa bangga bisa ngubah-ngubah template klasik sesuai keinginan saya sendiri (pakai kode html) masih ada sampai sekarang. Sampai-sampai saya punya akun photobucket hanya untuk ngubah foto ke bahasa html. Dari blog pula, saya punya teman dari berbagai daerah bahkan luar negeri, yang sampai saat ini, kami masih keep in touch.

Semua jenis akun blog pernah saya buat, dari Multiply, Blogspot, Wordpress, sampai Tumblr. Hanya karena saya ingin cari jurnal online yang paling oke buat nulis. 

Kegiatan saya tujuh tahun lalu nggak lain adalah ngeblog, blogwalking, nulis di cbox atau shoutmix blog orang lain, komen postingan orang, ngubah template ini itu, dan banyaaakkkk hal lain yang 'ada aja' saya bisa tambahin di blog.

Kegiatan itu bertahan tiga tahun dari 2008 - 2011. Dimana pada 2011 saya mulai sibuk kerja. Lupa yang namanya ngeblog, saya sibuk dengan dunia baru saya, dunia kerja. 

Hingga akhirnya keinginan untuk ngeblog kembali menggebu-gebu setelah menikah. Banyak hal yang ingin saya tulis untuk jadi referensi ibu baru (khususnya mahmud : mamah muda :p). Karena saya yakin, pengalaman yang saya alami bisa jadi pelajaran untuk orang lain. 

Memang berbeda sekali dengan blog lama saya yang isinya 'anak muda' banget (baca: curhat). Percintaan, pertemanan, kehidupan sosial, pergaulan dan lain lain. Tapi ya sudah lah, yang berlalu biarlah berlalu. Bikin blog lagi, nulis lagi, this is new me.

So .. Inilah resolusi blog 2015 saya :

AKTIF NGEBLOG (LAGI)

Simple thing. 
Nulis resolusinya harus di bold dan capslock, supaya inget :p
Dengan aktif ngeblog lagi, saya bisa mengembalikan masa kejayaan blog saya dulu. 

Minimal satu bulan, harus posting satu tulisan. Dengan ngeblog pula saya bisa punya banyak teman, gabung di komunitas, bisa kasih banyak info untuk siapapun yang baca blog saya, dan insyaallah jadi pelajaran yang menginspirasi banyak orang. Caile suit suit .. 

Bismillah ..
Ayo ngeblog !!!



Cheers,
L



Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi IHB Blog Post Challenges

Read More