Say Haaaiiii .. !!!
Ada yang tau apa itu Mucocele ?
Saya tergerak menulis kembali tentang Mucocele ini karena nggak ada ide lain beberapa orang sempat menghubungi saya karena mengalami hal yang sama. Jadiiii.. saya akan tulis ulang dan detil lagi tentang penyakit ini, karena di blog sebelumnya, tulisan ini kurang detil. Hihihiw
Semoga bermanfaat :)
Lima bulan lalu, saya dikagetkan dengan benjolan berisi cairan dengan diameter kurang lebih 6mm yang timbul dibagian bawah dinding mulut. Sebelumnya, ketika saya masih SD, saya pernah mengalami kejadian serupa tapi kemudian pecah karena tidak sengaja ketendang adik saya.
Awalnya, benjolan ini tidak terlalu besar tapi lama kelamaan menjadi lebar dan mengganggu sekali kalau sedang mengunyah. Saya tidak mungkin dong ya meminta adik saya kembali menendang mulut saya agar benjolannya pecah :)
Beberapa lama kemudian, benjolan itu sempat pecah dan entah kenapa selalu timbul lagi. Padahal kayanya dulu pas pecah, benjolannya nggak muncul lagi. Setelah itu timbul keinginan yang kuat untuk periksa ke dokter. Takut kalau benjolan sekarang dan yang dulu berbeda
Saya periksa ke dokter spesialis jaringan gigi dan peyangga gusi (Sp. Perio atau Spesialis Periodonsia) di rumah sakit Mitra Keluarga Bekasi. Dugaan saya ternyata salah, dokter hanya memberi saya obat kumur. Dikumur tiga kali sehari. Kata dokter, benjolan saya ini namanya Mucocele (baca: mukokel).
Betapa saya senang, bahwa ternyata benjolan ini akhirnya punya nama dan terdeteksi nggak berbahaya.
Lima bulan lalu, saya dikagetkan dengan benjolan berisi cairan dengan diameter kurang lebih 6mm yang timbul dibagian bawah dinding mulut. Sebelumnya, ketika saya masih SD, saya pernah mengalami kejadian serupa tapi kemudian pecah karena tidak sengaja ketendang adik saya.
Awalnya, benjolan ini tidak terlalu besar tapi lama kelamaan menjadi lebar dan mengganggu sekali kalau sedang mengunyah. Saya tidak mungkin dong ya meminta adik saya kembali menendang mulut saya agar benjolannya pecah :)
Beberapa lama kemudian, benjolan itu sempat pecah dan entah kenapa selalu timbul lagi. Padahal kayanya dulu pas pecah, benjolannya nggak muncul lagi. Setelah itu timbul keinginan yang kuat untuk periksa ke dokter. Takut kalau benjolan sekarang dan yang dulu berbeda
Saya periksa ke dokter spesialis jaringan gigi dan peyangga gusi (Sp. Perio atau Spesialis Periodonsia) di rumah sakit Mitra Keluarga Bekasi. Dugaan saya ternyata salah, dokter hanya memberi saya obat kumur. Dikumur tiga kali sehari. Kata dokter, benjolan saya ini namanya Mucocele (baca: mukokel).
Betapa saya senang, bahwa ternyata benjolan ini akhirnya punya nama dan terdeteksi nggak berbahaya.
Mucocele adalah benjolan yang berada di rongga mulut, bisa diatas atau dibawah. Bahkan kadang ada yang muncul dibawah lidah. Mucocele disebabkan oleh trauma yang dialami kelenjar ludah yang menyebabkan kelenjar ludah tidak dapat mengalir sebagaimana mestinya. Sehingga, menjadi benjolan. Besarnya berbeda-beda pada setiap orang, kadang dapat membesar jika terus terkena gesekan saat makan.
Umumnya mucocele tidak sakit. Hanya mengganggu saat kita mengunyah. Seperti ada benda yang nyangkut tak hilang-hilang di mulut.
Seperti saran dokter, saya hanya berkumur setiap hari. Obat yang diberikan merk Tantum Verde warna cairannya hijau. Rasanya kebas kalau sehabis kita kumur-kumur.