Hi Buibu !!!
Setelah sekian lama nggak posting tentang playground, akhirnya Kamis kemarin, saya dan Maliq nggak sengaja nemu Playground lagi. Ya walaupun di mall-mall juga ujung-ujungnya tapi kan bisa jadi referensi saat buibu mungkin harus ketemu dengan orang tapi anaknya bingung mau diajak main kemana. 

Awalnya saya ada janji dengan teman-teman saya di fX Sudirman sekitar jam 7 malam. Saya datang sore karena memang takut hujan lebat di daerah rumah saya, takut akses ke Sudirman macet parah. Niat saya sih nunggu sambil muter-muter aja di fX. Setelah muter satu dua lantai, lalu nggak sengaja saya melihat papan bertuliskan Giggle Playground di f5. Saya pikir itu tulisan playground yang sudah tutup karena setahu saya memang ada playground yang sudah tutup disana. Tapi coba dulu lah siapa tau beneran ada. Lalu saya naik lah ke lantai f5. Berjalan kearah Kids Station dan ternyata benar ada playground. Hurraaaaayyyy !!! Beruntungnya playground di fX ini sekarang gratis. Yeeeaaayyy ibuk senang :))


Namanya juga gratis ya. Jadi jangan terlalu berharap banyak mainan macem-macem seperti playground pada umumnya. Luas playgroundnya pun kecil, mainan hanya ada dua, satu besar sekali bentuknya seperti bangunan dengan 4 perosotan kanan kiri dan ujungnya tangga-tangga. Satu lagi lebih kecil dengan satu perosotan beserta ayunan. Selain itu ada sekitar 6 buah sepedah diantaranya ada 2 sepedah besi ukuran sedang, 2 sepeda besi ukuran kecil dan 2 sepeda plastik tanpa pedal. Mainan terakhir, satu buah bouncing Dino (entah apa namanya, bentuknya Dinosaurus bisa ditunggangi dan bisa enjot-enjotan hihihi).
Read More


Bagi buibu yang sudah memiliki anak MPASI biasanya sudah tahu arti dari BLW. Apalagi buibu muda jaman sekarang, seiring berkembangnya tekhnologi, pasti sudah paham betul apa arti BLW bahkan sebelum bayinya mengenal MPASI.

Kok bisa ? Yaiyalah, secara sebelum menginjak 6 bulan, biasanya sudah dibelikan baby chair. Padahal, sepengalaman saya, baby chair benar-benar digunakan ketika anak belajar makan sendiri. Nah, proses belajar makan sendiri inilah yang kita kenal dengan BLW.

Bagi yang belum tahu, BLW kependekan dari Baby Led Weaning. Artinya, proses memasukkan makanan yang dilakukan oleh bayi sendiri ke mulutnya. Atau kita kenal dengan keadaan dimana bayi sudah ditahap belajar makan sendiri dengan tangannya.

Biasanya, sudah mulai terlihat sejak usia 6 bulan, ketika sudah mengenal makan dengan baik. Bayi akan otomatis memasukkan makanan ke mulutnya sendiri. Seiring bertambahnya usia, bayi akan semakin sering memasukkan apa saja ke dalam mulut. Nah, kebiasaan ini coba buibu salurkan dengan mengajarkan metode BLW dengan memberikan finger food, seperti buah, sayuran kukus atau biskuit.

Read More

Seperti rakyat-rakyat Jakarta lainnya, saya penasaran ingin menggunakan Uber Taxi. Order Uber taxi menurut saya lebih praktis karena tidak menggunakan uang cash, karena seperti yang kita tahu, pembayaran dilakukan dengan kartu kredit. Terlebih dahulu kita harus mendaftarkan nomor kartu kredit dan data lainnya, bukan dengan cara menggesek kartu tapi memasukkan data saat sign up. Otomatis payment orderan kamu akan ditagihkan ke kartu kredit terdaftar. 

Kartu yang didaftarkan bisa lebih dari satu, jadi jangan khawatir kalau ternyata kamu punya lebih dari satu dan ingin digunakan bergantian, kamu bisa sesuaikan mau pakai yang mana saat akan memesan orderan. Oiya, jika pada saat order sudah mendapatkan mobil lalu kalian cancel setelah 5 menit kemudian sebelum / saat driver datang, maka akan dikenakan charge sebesar Rp. 30.000 (kalau saya tidak lupa sih segitu ya hehe). 

Aplikasi Uber, menurut saya, kurang friendly dibanding Grab Car. Menurut saya loh ya, agak membingungkan dan maaf.. sepertinya berat. Entah hp saya yang keberatan atau memang aplikasinya berat. Jadi, ketika saya ketik lokasi atau mau buka menu, perlu beberapa detik untuk membuka. Trus karena panik saya juga pernah asal pencet malah jadi order. Harus benar-benar meluangkan waktu sekitar 15 menit untuk hanya mengorder jika kamu baru pertama kali pakai aplikasi ini menurut saya. Agar tidak bingung dan salah pencet.
Read More

Ada yang kurang rasanya jika tidak mencoba order Uber Taxi. Sebenarnya ini kali kedua saya naik Uber. Tapi sepertinya saya termasuk yang agak kurang beruntung. Kenapa ? Karena ternyata saya mengalami kendala payment. 

Begini kejadiannya ;

Kemarin Senin tanggal 25 Januari 2016, saya dan anak saya hendak menuju kantor suami saya dari Gandaria City Mall menuju kawasan Palmerah. Saya order Uber seperti biasa dan beberapa menit kemudian mobilnya pun datang. Drivernya masih muda sekali tapi rapih dan sopan. Kami diantar sampai ke tempat tujuan dengan selamat. Seperti yang sudah-sudah, biasanya saya langsung menerima e-receipt yang bertuliskan orderan saya serta total tarif perjalanan. Namun, selang setengah jam berlalu, tidak kunjung dikirim. Saya masih acuh dan tidak terlalu peduli, toh saat pertama kali order pun baik-baik saja.

Satu setengah jam kemudian saya juga belum menerima e-receipt yang biasanya dikirim ke email. Lalu saya mengecek history perjalanan yang seharusnya terekam di aplikasi beserta total tarif perjalanan, tetapi tidak ada. History perjalanan saya terakhir bulan Desember 2015. 

Setelah bingung harus bagaimana, saya kemudian bertanya pada teman yang tiap harinya naik Uber, saya disarankan telepon segera si driver untuk tanya, apakah order saya sudah di end trip atau belum. Karena takut driver yang saya naiki termasuk curang. 

Teman saya menjelaskan, ada beberapa driver yang kadang nakal, sengaja tidak menyudahi orderan padahal penumpang sudah turun. Jika itu terjadi, maka imbasnya adalah tagihan tarif yang ditagihkan ke kartu kredit penumpang menjadi besar. 

Read More