Assalamualaikum bloggy,

Ramadhan ini saya ingin berbagi cerita nyata dari kedua orang tua saya. Semoga cerita ini jauh dari sifat riya (naudzubillahimindzalik), karena memang diceritakan agar dapat diambil manfaatnya dan bisa kita contoh di keseharian kita.

Seingat saya waktu itu ramadhan kejadiannya. Orang tua saya pergi ke pasar untuk menggandakan kunci rumah. Mereka pergi ke tukang kunci yang pernah beberapa kali didatangi. Seperti biasa, tanpa banyak bicara, bapak saya menginstruksikan kepada tukang kunci untuk menggandakan kuncinya. Saat si tukang kunci itu bekerja, bapak saya seperti sadar kalau si tukang kunci itu tampak sulit menggerakan tangannya.

Seperti kebanyakan orang pada umumnya, bapak dan ibu saya bisik-bisik sambil curiga ke si tukang kunci itu. Nggak lama setelah itu, bapak saya akhirnya nanya, kenapa kok sepertinya ada kesulitan. Dengan wajah yang sudah tidak bisa dijelaskan, si tukang kunci itu akhirnya jujur kalau tangan kanannya baru saja struk ringan, jadi sulit untuk bekerja seperti biasa.

Tanpa disuruh, bapak saya lalu minta ijin untuk memijit tangan si tukang kunci itu, dengan tujuan agar tidak terlalu tegang. Lalu, bapak saya bilang, kerjain aja pelan-pelan, saya nggak buru-buru. Beberapa lama setelah itu akhirnya kerjaan si tukang kunci itu selesai. Dia sempat cerita seraya kerja kalau struk ringan yang dia alami baru saja terjadi. Tapi, dia tetap kerja karena hanya itu keahliannya.

Bapak ibu saya tentu merasa iba, lalu melebihkan bayaran dari yang seharusnya. Lalu mereka pulang ke rumah. Tanpa cerita apa-apa kepada kami, anak-anaknya.

Keesokan harinya baru lah ibu saya cerita kepada saya dan adik-adik saya tentang si tukang kunci. Ibu bilang, kemarin mereka bantu tukang kunci padahal bapak sebenarnya sedang tidak punya uang. Tapi ibu bilang, bapak selalu percaya kalau kita ikhlas sedekah, Allah lipat gandakan uang kita. Apalagi saat itu lagi bulan ramadhan, bapak nggak takut untuk sedekah.

Dan ternyata tanpa menunggu lama, sore harinya bapak benar-benar dapat rejeki yang nggak disangka-sangka. Ibu pun cerita ke kami anaknya karena merasakan nyata amalan dari sedekah yang mereka kasih kemarin. Wallahu a'lam bishawab.


 مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ


Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan memperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan. (Al Baqarah ayat 245)
Kami pun selalu diingetin terus supaya jangan lupa sedekah. Setiap kami anak-anaknya baru gajian, atau sekedar dapat rejeki apapun, ibu dan bapak memang sering mengingatkan bahwa uang yang kami dapat, sebagiannya adalah milik orang lain yang harus disedekahkan.

Bapak malah bikin kotak bertuliskan "sedekah musholah" yang diletakkan di meja makan, dengan tujuan agar kami anak-anaknya selalu ingat bersedekah. Kalau kotak itu penuh, bapak langsung bawa ke mushola dekat rumah.

Kadang kami anak-anaknya selalu mengelak kalau disuruh masukin uang ke dalam kotak dengan banyak alasan, uang cuma dikit, lagi nggak ada uang, dsb. Ibu selalu bilang, masa seribu aja nggak ada, walaupun sedikit juga namanya sedekah. Kalau udah gitu, ya kami nurut. Awalnya sulit tapi lama kelamaan terbiasa. Terbiasa ngeles, hehehehehehe :))

Kalau diantara kami ada yang kehilangan uang berapapun nilainya, entah ibu atau bapak pasti selalu nyeletuk, "kurang sedekah itu tandanya". Nyelekit sih iya, tapi dari situ jadi mikir, mungkin ada benarnya juga ya, uang yang hilang "mungkin" adalah uang yang seharusnya kita sedekahin.

Saya dan adik saya memang jadi sadar bersedekah. Berapa pun itu. Sedekah lah semampu kita, tanpa harus orang lain tahu. Ada yang bilang, apabila tangan kanan memberi, maka tangan kiri jangan sampai lihat.

Dan diriwayatkan dari Abu Hurairoh-rodhiallahu'anhu-dari Nabi-shollallahu 'alaihi wassallam - ia bersabda :


سبعة يظلهم الله في ظله، يوم لا ظل إلا ظله…”، وذكر منهم: “ورجل تصدق بصدقة فأخفاها؛ حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه
"Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya ... (dan disebutkan salah satu dari mereka) ... dan laki-laki yang bersedekah kemudian menyembunyikan sedekahnya, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya" (Muttafaq 'alaih). HR. Al Bukhari 660, Muslim 1031 dengan riwayat sampai "hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya"
Bersedekah dengan ikhlas, tanpa harap imbalan. Bersedekah lah karena sebagian harta kita adalah harta orang lain yang dititipkan ke kita. Dan bersedekah lah untuk tabungan kita di akhirat.

لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak kami memberi kepadanya pahala yang besar. (An Nisaa ayat 114)


Semoga cerita nyata ini bermanfaat untuk kita semua :)



Cheers,
L



(Artikel ini diikutsertakan dalam IHB Blog Post Challenge Ramadhan)




Read More
Say Haaaiiii .. !!!
Ada yang tau apa itu Mucocele ?
Saya tergerak menulis kembali tentang Mucocele ini karena nggak ada ide lain beberapa orang sempat menghubungi saya karena mengalami hal yang sama. Jadiiii.. saya akan tulis ulang dan detil lagi tentang penyakit ini, karena di blog sebelumnya, tulisan ini kurang detil. Hihihiw

Semoga bermanfaat :)

Lima bulan lalu, saya dikagetkan dengan benjolan berisi cairan dengan diameter kurang lebih 6mm yang timbul dibagian bawah dinding mulut. Sebelumnya, ketika saya masih SD, saya pernah mengalami kejadian serupa tapi kemudian pecah karena tidak sengaja ketendang adik saya.

Awalnya, benjolan ini tidak terlalu besar tapi lama kelamaan menjadi lebar dan mengganggu sekali kalau sedang mengunyah. Saya tidak mungkin dong ya meminta adik saya kembali menendang mulut saya  agar benjolannya pecah :)

Beberapa lama kemudian, benjolan itu sempat pecah dan entah kenapa selalu timbul lagi. Padahal kayanya dulu pas pecah, benjolannya nggak muncul lagi. Setelah itu timbul keinginan yang kuat untuk periksa ke dokter. Takut kalau benjolan sekarang dan yang dulu berbeda

Saya periksa ke dokter spesialis jaringan gigi dan peyangga gusi (Sp. Perio atau Spesialis Periodonsia) di rumah sakit Mitra Keluarga Bekasi. Dugaan saya ternyata salah, dokter hanya memberi saya obat kumur. Dikumur tiga kali sehari. Kata dokter, benjolan saya ini namanya Mucocele (baca: mukokel).


Betapa saya senang, bahwa ternyata benjolan ini akhirnya punya nama dan terdeteksi nggak berbahaya.
Mucocele adalah benjolan yang berada di rongga mulut, bisa diatas atau dibawah. Bahkan kadang ada yang muncul dibawah lidah. Mucocele disebabkan oleh trauma yang dialami kelenjar ludah yang menyebabkan kelenjar ludah tidak dapat mengalir sebagaimana mestinya. Sehingga, menjadi benjolan. Besarnya berbeda-beda pada setiap orang, kadang dapat membesar jika terus terkena gesekan saat makan.

Mucocele biasa terjadi akibat benturan di sekitar rongga mulut karena tersodok sikat gigi atau benturan lain. Benjolan mucocele dapat hilang. Tapi membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan lamanya dan melalui fase pecah-timbul-pecah-timbul sampai benar-benar hilang. Kalau mau cepat hilang disarankan untuk segera di operasi pengangkatan mucocele oleh dokter bedah mulut.

Umumnya mucocele tidak sakit. Hanya mengganggu saat kita mengunyah. Seperti ada benda yang nyangkut tak hilang-hilang di mulut.


Seperti saran dokter, saya hanya berkumur setiap hari. Obat yang diberikan merk Tantum Verde warna cairannya hijau. Rasanya kebas kalau sehabis kita kumur-kumur.

Read More


Apa itu GTM ?
Nah mungkin beberapa buibu sudah sedikit paham istilah-istilah seperti itu sejak bayi kita memasuki tahap mpasi. GTM kependekan dari Gerakan Tutup Mulut, biasanya terjadi dari beberapa hal, salah satunya karena tumbuh gigi. Bayi jadi malas mengunyah makanan yang buibu sediakan. Biasanya GTM ini terjadi antara rentang umur 8-10 bulan.

Buibu bisa baca lengkap apa dan penyebab GTM disini.

Dari yang sudah saya baca, penyebab GTM diantaranya :
1. Masa tumbuh gigi
2. Bosan dengan tekstur halus
3. Perbedaan kenaikan tekstur makanan yang drastis
4. Sempat tercolek makanan / minuman lain yang ditambah gula-garam
5. Bosan dengan suasana makan
6 Trauma makan / sendok
7. Sakit / tidak enak badan

Dari masing-masing penyebab, tentu beda penanganannya. Kebetulan saya baru saja mengalami bayi GTM dengan penyebab 3 dan 6. Kok bisa siiiihhh ?

Awalnya, setelah masuk usia 8 bulan saya berniat menaikkan tekstur makanan Maliq dari yang halus ke agak kasar. Saya buat lah seperti biasa, Malis masih asik-asik aja makan. Beberapa hari masih sama, dia masih makan tapiiiii memang porsinya jadi berkurang. Tadinya dia bisa menghabiskan satu mangkuk, setelah teksturnya meningkat hanya habis setengah. Saya teteup kekeuh kasih makan agak kasar, sampai suatu siang saya pikir teksturnya harus dinaikin lagi. Jadilah, saya bikin lumayan kasar dari sebelumnya. Ternyata Maliq makan cuma 5 sendok. Seharian seperti itu, makanannya selalu dibuang.

Ada yang bilang, biarin aja biasain makan kasar lama-lama dia mau. Jadi ya besoknya saya kasih lagi sama kasar dari yang kemarin. Jangankan 5 sendok, satu sendok pun nggak mau di makan. Ibuk syediiiihhhhhh :(


Mikir berulang kali gimana caranya supaya Maliq mau makan, browsing kesana kesini dan nemu link yang saya tulis diatas. Indikasi saya, Maliq nggak suka tekstur kasar dan menyebabkan trauma sendok. Kok bisa trauma ? Saya sih merhatiin gerakan tangan dia, setiap dia ngeliat saya pegang sendok selalu ditepis. Saya simpulin lah dia trauma.

Nah, saya baca lagi kan itu website. Trauma sendok adalah GTM tersulit disembuhkan lah intinya. Saya mulai frustasi, gimana caraaaaa iniiiiii ? huhuhu.. nah berdasarkan bacaan, saya harus perkenalkan kembali sendok itu sebagai benda yang tidak menakutkan. Jadi, biarkan bayi main dengan sendok lah intinya diluar jam makan. Saya sih nangkepnya gitu. Kemudian, siang itu saya kasih Maliq sendok untuk mainan. Memang berhasil, dia main pakai sendok. Diketok ke lantai lah, digigit lah, dilempar lah, terserah deh nak, supaya kamu nggak takut lagi.

Saat tiba makan berikutnya, usahakan jangan pakai sendok, katanya gitu ditulisnya. Lah saya kan jadi bingung. Masa bubur pakai tangan. Di artikel itu sih ditulis gunakan pitpet, tapi akik nggak punya. Susah amat yak. Yaudin lah pakai sendok aja. Toh dia tadi mau kok main sama sendok.

Saya putuskan tetap pakai sendok. Tapiiiiiii.. teksturnya saya bikin halus banget, alias kental. Menu yang saya pilih pun yang sekiranya favorit buat Maliq, jadi dia makannya nggak pakai mikir. Akhirnya saya buatin jagung rebus + nasi doang, karena Maliq suka banget jagung, trus tambah aja nasi supaya kenyang hihihihi

Setelah banyak berdoa, suapan pertama masih nggak mau buka mulut. Saya bujuk-bujuk, jelasin ke dia ini halus nak, ini enak loh kesukaan Maliq, dll, akhirnya dia buka mulut. Suapan kedua, buka mulut lagi, dan lagi, dan lagi sampai habis. Horaaaaayyyy.. Ibuk bahagia :))

Makanannya habis tanpa sisa. Yihaaayyy..
Jadi penyelesaiannya buibu, bujuk rayu dulu ke bayi dengan setulus hati. Minta maaf kalau sebelumnya mungkin kita marah atau maksa makan sampai dia trauma. Pas Maliq main sendok pun, saya omongin ke dia sambil ngerayu ajak makan. Ya walaupun dia nggak nanggepin, tapi percaya deh, bayi itu ngerti.

Setelah tau penyebabnya apa, coba kita selesaikan berdasarkan penyebab. Misal karena tumbuh gigi, berarti teksturnya lebih dihalusin aja bu, atau porsinya dikitin, yang penting makan. Kasih makanan yang paling dia suka biar gampang di makan. Kalau seperti saya, penyebab tekstur terlalu kasar dan trauma sendok, solusinya saya sudah kasih diatas tu kaaaannnn.

Jangan panik!
Komunikasikan ke bayi baik-baik. Jangan di kasarin atau marah-marah apalagi memaksa sendok masuk ke mulut. Nanti bayi kita akan trauma. Pengalaman saya ini loh bu..

Yaudah cukup sekian info dari saya.
Semoga buibuk tercerahkan ya :)

Cheers,
L
Read More
Sudah dari beberapa minggu sebelum hari H, saya lihat instagram IHB yang menginfokan kalau akan ada event tentang blog yang pertama di Fx. Dari lubuk hati terdalam, saya tertarik banget. Tapi memang masih mikir, datang nggak ya. Secara, anak saya ribet kalau dititip. Semakin besar malah, nggak mau minum susu dari botol. Kan kasian kalau ditinggal seharian, dia nggak nyusu, ya walaupun udah mpasi, tapi tetep aja kasian.

Setelah mikir panjang, yaudah deh dateng aja kali yak, sekalian refreshing. Maliq akhirnya dititip di Bekasi, rumah orang tua saya. Karena disana ada dua adik laki-laki saya, yang kemungkinan besar ada di rumah, jadi bisa ajak Maliq main sampai ngantuk.

Udah dandan cantek, cus ke Fx. Perasaan tuh excited banget karena ini event blog pertama yang saya datengin, padahal saya ngeblog udah 8 tahun. Tapi nggak satupun komunitas bikin saya tertarik buat gabung. Ya emang niat awal cuma curhat di blog sih jadi agak malu aja kalo gabung komunitas waktu jaman labil dulu. 

Pas kerja jadi jarang curhat di blog karena sibuk. Tau-tau temen saya ada yg ngesearch nama saya di google dan keluar lah blog curhatan itu, hadeeehhhh. Malu aing maluuuuuu. Jadi dicengin kan gara-gara curhatan, syedih. Trus dari situ saya berhenti ngeblog cukup lama.

Sampai akhirnya, pindah kerja ditempat baru yang nggak ada kerjaannya. Mulai bikin blog baru tapi pakai akun lama, blog lama saya deactive. Saya mulai serius nulis sesuatu yang bermanfaat, caileeeee.. Supaya kalau ada yang baca nggak bikin malu sih tujuan utamanya hahahaha

Keterusan sampai sekarang, blog saya jadi lebih "hidup". Terus gabung di Indonesian Hijab Bloger dengan niat meluaskan jaringan. Kadang, punya teman yang memiliki kesamaan itu menyenangkan loh, hobi ngeblog saya jadi kembali membara. 

Tanggal 10 Juni 2015 kemarin, saya datang ke Fx sendiri, dengan niat ikut event IHB. Masih mikir sih di jalan, kok gue niat amat yak ikut beginian, antara sadar dan nggak sadar :p

Read More