Tampilkan postingan dengan label Kehamilan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kehamilan. Tampilkan semua postingan


Helo!
Alhamdulillah akhirnya saya dikasih nikmat nulis blog lagi. Buat saya, nulis blog merupakan self healing. Salah satu cara menumpahkan emosi, caileeee.. uhuy

Tepat tanggal 5 Mei 2018, sekitar pukul 2 siang, lahir dengan selamat tanpa kurang satu apapun anak kedua saya dan suami, bernama Zayn. Kelahiran yang kami tunggu-tunggu karena berharap banget lahiran normal. Tapi, memang Allah berkehendak lain, manusia hanya berencana. Anak kedua kami pun lahir secara secar atau sectio.

Gimana rasanya di secar untuk kedua kalinya?
Yaaa.. sejujurnya saya nggak terlalu tegang mendekati hari operasi, malah malam sebelumnya, saya sempat nonton bioskop dulu. Supaya apa? Supaya santai aja dan yang pastinya, akan puasa nonton lama lah perkiraan kami. Lebih tepatnya sudah berpasrah dan berserah diri. So, seluruh persiapan insya Allah sudah disiapkan matang.

Kenapa secar lagi? Karena setelah dicek ketebalan rahim saya, dibagian luka operasi ternyata cukup tipis, dokter memberi saran lebih aman operasi aja. Okelah, karena saya pun sudah pernah operasi secar, tanpa babibu lagi, kita pun setuju. Operasi secar itu nggak ada persiapan macem-macem (kalau tidak pakai BPJS) yang terpenting keuangan tercukupi, selain memang persiapan fisik dan psikis.

Estimasi biaya persalinan bisa dilihat ditulisan saya di sini. Silahkan klik!

Read More


Halo !!!

This is my first post in 2018. Yuhuuuuuu!
Maaf banget jadi jarang upload dan memang nggak sempet hehehe :p

Alhamdulillah, tahun ini saya dan suami diberikan kepercayaan oleh Allah akan dikaruniai anak kedua. Yeaaay !!! As we planned agak kecepetan dikit sih tapi nggak apa-apa namanya juga rejeki, setelah jeda kurang lebih 3,5 tahun dari Maliq, nggak perlu makan waktu lama, saya hamil lagi. Cerita lengkap kehamilan kedua nanti akan saya post setelah ini ya :p

Kandungan saya sekarang sudah masuk bulan ke-5, which is kurang lebih 4 bulan lagi kami akan kedatangan anggota baru. Kegiatan cek up bulanan ke dokter sudah pasti kami lakukan sejak saya positif hamil. Saya kembali cek ke dr. Bhimantoro.


Testimoni cek kandungan di dr Bhimantoro bisa buibu baca di sini

Rumah sakit yang kami pilih pun masih sama yaitu di RS Hermina Depok, bedanya hamil pertama masih suka bulak-balik ke RSPI karena lokasi kantor saya dekat RSPI tapi hamil kedua ini full di Hermina Depok .

Masuk bulan ke-5 ini, tentu saja budget lahiran sudah harus kami siapkan dong ya. Supaya apa? Supaya nggak shock apalagi mengingat lahiran biasanya nggak full di cover kantor, otomatis harus nabung sendiri. Nah, harga kamar ternyata naik nih, yaiyalah ya, lahiran Maliq kan tahun 2014. Jelas jauuuhhh!

Sebelum ke harga, saya juga pernah review fasilitas kamar VIP di RS Hermina Depok (pada tabel di bawah ditulis Deluxe. Bisa buibu baca lengkapnya di sini, ya!

Sekelas RS Hermina Depok, menurut pengalaman saya tahun 2014, pelayanannya bagus dan baik. Semoga nggak ada kemunduran ya, harusnya sih malah lebih bagus lagi karena harganya sekarang astagfirullah mahal beeettttt!

Nih! Buat buibu yang mau tahu harga RS Hermina Depok terbaru tahun 2018. Untuk biaya RS Hermina cabang lainnya sih harusnya nggak jauh beda ya dari Depok. Mungkin tabel di bawah bisa untuk patokan.

biaya melahirkan di hermina


Lumayaaannn kaaaannnnn !!!
Fyi, di RS Hermina Depok bisa booking kamar duluan, lho! Jadi, nanti ketika hari-H, pesanan kita bisa di prioritaskan. Kalau ternyata kamar yang kita book nggak available, kita akan di upgrade sementara ke kelas atasnya hingga kamar kita tersedia. Untuk book dan cancel, nggak dikenakan charge.

Oiya, bidan di sana berpesan, kalau kita harus menyediakan minimal tambahan biaya sebesar 20%-30%  dari prediksi harga, karena biaya di atas belum termasuk visit dokter, obat-obatan, laboratorium dan biaya-biaya tindakan lainnya saat hari-H. Kondisi tersebut tergantung keadaan ibu dan bayi kan ya, jadi lebih baik nabung lebih. Lebih baik lagi, nabung senilai total lahiran SC karena kita nggak pernah tahu keadaan kita gimana saat lahiran, apakah harus tindakan normal apa sc. Daripada kurang bayar ya kaaaannnn..

Semoga rejeki kita cukup ya, Buibu! Aamiin.. Semoga semuanya lancar tanpa ada tindakan-tindakan lainnya, aamiin..





Cheers,
L


Read More
Halloooo !

Like it's been a years ya saya nggak posting, rasanya tuh gemes banyak postingan nyangkut di draft aja karena rasa-rasanya dua bulan belakangan napsu ngeblog saya berkurang karena malas sibuk. Biar keliatan ada kerjaan hehehe

Nah kali ini saya mau share pengalaman mengatasi stretch mark, masalah terpusing yang dialami buibu hamil karena akan tetap terpampang nyata sampai melahirkan bahkan sampai anaknya tumbuh besar, dewasa, dan menikah *lebay*. Hiks. Nih ya, saya kasih tau, stretch mark itu susyeee amat dihindari dan dihilangkan. Hingga detik ini, saya masih berperang dengan yang namanya stretch mark karena bener-bener nggak hilang dari kulit mulus saya. Kalau kalian mengikuti postingan-postingan kehamilan saya sebelumnya, saya sempat bahas pakai cream apa untuk mencegah stretch mark timbul, tapi hasilnya nggak ada. Hiks. Cerita lengkapnya disini.

Total kenaikan berat badan saya waktu hamil sekitar 20 kg. Sebelum hamil berat saya stabil di 49 kg. Dua bulan kemudian saat mulai diprediksi hamil, mulailah naik sedikit demi sedikit lalu melambung tinggi sampai di angka 70 kg. Pantastis (fakai P)!

Dari badan yang ringan bagaikan layangan, sampai seperti buibu gelonggongan. Kebayang nggak sih bentuknya huhuhu. Kaki dan tangan kurus tapi badannya melebaaaarrr :(

Dari situ lah masalah seputaran kulit muncul, yaitu stretch mark. Stretch mark timbul akibat peregangan kulit dalam waktu singkat. Seperti guratan-guratan di perut akibat kehamilan. Stertch mark di tubuh saya muncul hampir diseluruh bagian badan, perut, pinggul, paha, betis, sampai selangkangan pun ada stretch mark. Jujur ya, selain masalah jerawat yang bikin saya stress (cerita lengkapnya disini), stretch mark adalah masalah kedua yang muncul. Bikin saya sedih kalau ngaca :(

Dan keduanya masih jadi masalah terbesar saya :(


Read More
Bagi ibu-ibu yang pernah hamil pasti sudah paham betul arti ngidam. Perasaan yang tidak bisa ditahan-tahan untuk makan sesuatu saat hamil. Bagaikan sebuah cobaan ya, sepertinya ada aja keinginan makan sesuatu yang sampai kebawa-bawa mimpi. Malah kadang bangun tengah malam untuk minta ke suami beliin ini itu. Kadang pula ada permintaan yang aneh-aneh bukan hanya sekedar makanan. Sebenarnya ngidam itu apa sih ?

Ngidam merupakan tanda bahwa tubuh butuh sesuatu. Ketika hamil, tubuh memang butuh banyak asupan. Nah, ngidam ini adalah alarm dari dalam tubuh kita untuk segera mengonsumsi makanan tersebut. Tapi, ngidam hal-hal aneh bukan termasuk tubuh butuh sesuatu loh. Ngidam aneh malahan harus diwaspadai. Misalnya, ngidam ingin nyium bau bensin, ngidam nyium cairan pembersih lantai atau bahkan ngidam nyium ketek suami. Heemmm aneh ya kan hihihi. Kalau posisi ibu sudah ngidam aneh ini namanya bukan ngidam lagi, namanya Pica. Pica harus segera dihentikan, jika tidak akan berakibat buruk untuk janin. Jika butuh pertolongan pun, buibu harus segera konsultasi ke dokter.

Tapi nggak semua ngidam harus dituruti karena biasanya ngidam pun beraneka ragam, termasuk makan makanan yang nggak sehat. Untuk ibu hamil, harus ingat batasan-batasan apa yang boleh dan tidak boleh dimakan. 

Saya sempat konsultasi waktu hamil dulu, kalau makanannya masih normal dan masih dalam batas konsumsi yang sedikit masih dibolehkan. Misalnya saya ingin mie instan, sekali saja cukup dalam waktu beberapa bulan ke depan, baru boleh makan lagi.
Dari hasil tanya-tanya ke buibu muda (berjumlah delapan orang) setuju bahwa mereka semua mengalami ngidam saat hamil. Hanya satu dari delapan orang yang pernah ngidam makanan yang dilarang. Tapi, delapan orang tersebut mengatakan bahwa ngidam bisa dialihkan menjadi makanan lain jika ngidam yang mereka inginkan tidak terpenuhi. 

Biasanya orang hamil akan minta sesuatu yang sedang mereka pikirkan. Jadi, salah satu solusi jika ngidam buibu tak tersalurkan adalah cari makanan yang mendekati. 

Read More
Sepanjang hibernate saya beberapa bulan terakhir ini, banyak sekali yang ingin saya tulis. Pertama, saya akan review dulu RSIA Hermina Depok tempat saya melahirkan.

Saya menginap selama empat hari tiga malam di kamar VIP (lantai 2 gedung rawat inap) dan melahirkan dengan proses C - Sectio (operasi saecar). Dokter yang membantu saya adalah dr. Fx A Bhimantoro, SpOg

So far ..
Pelayanan selama saya menginap disana tidak mengecewakan. Entah karena saya mengambil kelas VIP atau bukan. Tapi, memang saya merasa puas. Makanannya pun enak-enak. Sehari setelah operasi saya diberi menu setiap hari untuk disajikan keesokan harinya. Menu makanannya pun bervariasi dan menurut saya terbilang mewah. Saya sempat pesan steak dan spagheti. Untuk rasa, yaaa lumayan.

Kenapa saya review makanan duluan =,=

Hahahahahaha


Review ruangan ..
Ruangannya cukup besar. Ada mini bar (dua kursi dan satu meja). Ada sofa panjang, empuk dan nyaman, dipakai suami saya tidur. Dilengkapi lemari baju dan kulkas. Compliment yang saya dapat ada teh kotak kurang lebih 5 kotak di kulkas dan buah, alat mandi, washlap, dan handuk. Setelah pulang, dikasih tas besar warna kuning ada tulisannya RSIA Hermina Depok yang berisi : paket dari produk johnson n johnson, Pigeon, Zwitsal, Pospak Merries isi 3 buah, dan baju bayi tangan buntung 1 buah.
Read More
Hola !
Been a long time since the last post, finally I have time to write the journey of maternity. The begining. Yes, awal dari kesempurnaan hidup. Tsah!

Saya akhirnya sudah melahirkan anak ganteng. Percampuran dari banyak suku, suami saya Padang Jawa dan saya sendiri Arab Betawi. Jadilah anak saya yang alhamdulillah ganteng. Ibu mana sih yang ga bilang anaknya sendiri ganteng hihihihi

Saya melahirkan dengan proses C - Sectio a.k.a Cesar. Kenapa ?

Jadi begini..
Beberapa hari menjelang HPL, saya belum merasakan tanda-tanda akan melahirkan. Keputusan sebenarnya ada dua: induksi atau operasi. Saya lalu memilih operasi. Harusnya memang tunggu beberapa minggu lagi, karena ada yang lebih dari 40 minggu, bahkan sampai 42 minggu. Tapi saya lebih sayang dengan anak yang sudah saya kandung lama. Kalau induksi berhasil ya selamat, tapi kalau tidak, tetap saya harus operasi kan ?
Read More
Foto atas: Usia kehamilan 26 minggu
Foto bawah: Usia kehamilan 32 minggu


Kaki bengkak yang dialami oleh ibu hamil atau yang biasa disebut Edema dalam dunia kedokteran, merupakan hal yang wajar terjadi di trimester tiga kehamilan. Yang tidak wajar adalah bengkak yang muncul di muka, leher dan seluruh badan, karena bisa diindikasikan terkena preeklampsia, dimana tekanan darah ibu naik dan si bayi tidak mendapatkan nutrisi yang baik sehingga tidak bisa berkembang. Satu-satunya cara menyelamatkan si bayi dengan operasi mengeluarkan bayi sedini mungkin.

Penjelasan mengenai endema atau kaki bengkak bisa di googling ya ibuk-ibuk. Karena eik agak malas nulis definisi panjangnya disini.

Yang jelas, sebagai ibuk-ibuk ngehits, saya mengalami yang namanya kaki bengkak ini. Di usia kehamilan 26 minggu, saya sudah melihat sedikit perbedaan di kaki saya. Bengkak ini semakin menjadi-jadi di usia kehamilan menginjak 28 minggu dan puncak ke-bengkak-an yang bikin nangis terjadi di usia kehamilan 32 minggu.

Awalnya saya kira memang karena makanan yang katanya nggak boleh kebanyakan garam. Tapi semakin hari, kok nggak hilang-hilang padahal kayanya makanan yang saya makan nggak terlalu asin. Saya juga sempat kepikiran mungkin karena saya kebanyakan jalan kaki. Lumayan deh jalan kaki dari Stasiun Kebayoran ke kantor sekitar 10 menit ditambah naik tangga ke lantai 4 gedung kantor. Sehari bisa olahraga ringan sekitar 20 menit jalan kaki plus naik turun tangga lantai 4. Lumayan kan tuh! Tapi bukannya malah ibu hamil harus banyak jalan ya ? Kok ini jalan kaki malah bengkak ? Trus gimana nih ? Apa saya Preeklempsia ?

Read More
#latepost :)
Seharusnya saya posting ini ketika janin berusia 28 minggu, tapi susah banget buat buka laptop, maklum tepat di minggu itu hari lebaran. Jadi, saya nggak mungkin dong masih di depan laptop.

Ketika saya dan suami kembali cek kandungan di usia 27 minggu, saya dibekali kertas berjudul "Monitor Gerak Janin". Suster menjelaskan bahwa, saat memasuki usia 28 minggu, saya diharuskan untuk memantau gerak janin. Janin berusia 28 minggu keatas harusnya bergerak minimal 10 kali gerakan selama kurun waktu 12 jam. Jika tidak, maka janin harus diwaspadai. Dokter akan melihat penyebab janin kurang aktif tersebut.

Tepat di usia 28 minggu, saya mulai memperhatikan gerakan janin saya. Misal, saya merasakan janin bergerak, kemudian saya harus catat jam berapa. Gerakan kedua dihitung setelah jeda dari gerakan pertama. Jika gerakan pertama janin menendang-nendang berkali-kali, hitungannya tetap satu. Hitungan kedua dihitung ketika janin kembali bergerak dengan rentang waktu / jeda cukup panjang dari gerakan pertama.

Waktu yang dicatat di kertas, tidak harus pagi sekali setelah bangun tidur. Tapi diusahakan dalam kurun waktu 12 jam yang akan dilalui kedepan, si ibu tidak dalam keadaan tidur. Misalnya, dimulai dari jam 10 pagi, maka si ibu harus terjaga sampai jam 10 malam apabila gerakan janin memang belum sampai 10 kali. Lain hal apabila si ibu mulai menghitung dari jam 12 siang, ternyata jam 15.00 sudah lengkap 10 kali gerakan, maka ibu tidak harus menunggu sampai jam 12 malam. Waktu akhir dari gerakan ke-10 dicatat dikertas sebagai pelengkap.

Read More
Akhirnya saya memasuki usia kandungan 30 minggu. Persiapan kelahiran sudah sekitar 60%. Kebutuhan pokok seperti baju, celana, kain bedong, dll, juga sudah punya (list kebutuhan bisa dilihat disini). Tinggal melengkapi aja sih, seperti alat mandi, box bayi, dan stroller. Karena menurut saya dan suami sih, kebutuhan pelengkap lainnya bisa dibeli ketika bayinya sudah lahir, jadi bisa disesuaikan sama keadaan bayinya besar atau kecil hihihi

Saya mau cerita tentang cek retina dulu yah. Oiya mungkin kalian belum tahu kalau saya penderita Miopi (baca: mata minus). Mata kanan dan kiri saya minus 4.75, lumayan gede. Jadi, dokter kandungan saya menyarankan saya harus cek retina apabila ingin lahiran normal. Kenapa ? Karena dikhawatirkan retina saya tidak kuat menerima tekanan saat mengejan.

Minggu lalu saat usia kandungan 29 minggu, akhirnya saya cek retina. Demi ingin ikut senam hamil, saya memaksakan suami saya untuk cek retina terlebih dahulu. Kalau ternyata retina saya tidak kuat untuk mengejan, berarti kan saya nggak usah ikut senam hamil dong ya, langsung aja di SC.

Kami memilih periksa di Jakarta Eyes Center (JEC) Kedoya. Kenapa harus di JEC ? Karena lokasinya dekat dengan kantor saya :p

Fyi, JEC Kedoya tidak menerima daftar via telpon. Nomor antrian diberikan saat kedatangan. Sebelumnya saya sudah coba daftar lewat telepon tapi operatornya bilang, saya hanya dijadwalkan saja bertemu dengan dokter yang saya mau, untuk nomor antrian diambil saat kedatangan. Sedangkan untuk JEC lainnya bisa daftar lewat telpon.

Read More
Masuk ke usia kandungan 22 minggu itu sudah semakin 'berasa' ada yang dibawa-bawa didalam perut. Karena postur tubuh saya 'langsing' banget (baca: kurus) jadi baru inilah terlihat hamil. Awalnya masih seperti cewek busung lapar, lama-lama ya tetep aja sih kaya cewe busung lapar :p

Disyukurilah apapun yang terjadi. Alhamdulillah :)

Ngomongin tentang kehamilan yang semakin membesar, pasti ada kekhawatiran tersendiri badan udah nggak sebagus dulu. Keliatan dari bentuk yang udah melebar walopun dikit, kaki agak gemuk, pinggul dan pantat mulai keliatan berisi, dan pasti perut yang dikhawatirkan timbul stretch mark. Saya sih nggak terlalu pusing, dikit sih, karena memang dari masih remaja saya rajin pakai body lotion sampe ke perut.

Entah kenapa, hampir seluruh badan saya oles lotion, padahal nggak kena sinar matahari juga. Awalnya karena saya suka wangi lotion yang nempel di kaos tapi lama-lama jadi kegiatan 'wajib' habis mandi dibalur lotion seluruh tubuh. Lalu ketika hamil jadi inget, kayanya harus ganti lotion khusus ibu hamil, hitung-hitung mencegah stretch mark.

Sebelum saya sempat beli, saya dikasih adik ipar saya lotion dari Mothercare khusus stretch mark. Karena dia sudah nggak pakai, jadi cream itu dilungsurkan ke saya. Bentuknya sama seperti cream pada umumnya. Tidak terlalu lengket, tapi wanginya menurut saya mengganggu. Mirip sekali dengan minyak kelapa. Karena saya nggak suka baunya, jadi itu cream cuma dipakai beberapa kali. Harganya sekitar Rp. 190.000 ,-
Read More


Di suatu sore yang indah, saya tiba-tiba anyang-anyangan. Tau kan ya perasaan mau pipis yang sering banget kerasa walopun udah pipis. Waktu itu usia kandungan saya baru 7 minggu, persis setelah saya flek. Semakin malam, pipis itu jadi nggak bisa berhenti setiap satu jam sekali. Tidur malam saya sempat bangun sebanyak 4 kali.

Saya pikir itu normal, karena katanya ketika kandungannya sudah menekan saluran kemih, perasaan ingin pipis semakin sering. Tapi kandungan saya kan masih kecil, kok bisa-bisanya udah menekan. 

Besok paginya, jadi semakin sering pipis. Siang hari semakin parah, malah saya bisa ke toilet tiap 15 menit sekali. Anehnya, setiap saya pipis itu sakit banget, malah saya seperti mengejan karena sakit sekali. Setelah pipis yang semakin sering itu, saya nggak sengaja melihat darah keluar berbarengan dengan air seni. Penasaran dong ya, saya browsing sana sini cari info. Info yang saya baca mirip dengan penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK).

Lalu, saya whatsapp dokter Bhim dan menjelaskan detil tentang perasaan yang nggak bisa ditahan ini. Cieeeeeee.. uhuy..

Dokter langsung menyuruh saya cek laboratorium, periksa urine lengkap. Tanpa berlama-lama, saya lalu cek lab. Malam itu juga hasilnya keluar. Saya langsung foto hasil lab untuk dikirim ke dokter Bhim. Dokter lagi nggak bisa ditemui dan lagi ijin nggak masuk di RSPI, karena ada tindakan lain.

So, atas instruksinya saya kirim hasil lab. Tanpa basa basi, dokter Bhim kemudian meresepkan saya Monuril 3g, diminum sekali saja. 

Penjelasannya, saya diindikasikan terkena Infeksi. Leukosit saya tinggi dan memang ada darah di urine saya. Saya cukup minum Monuril sekali saja. Bentuknya bubuk seperti Oralit lalu dicampur dengan air putih setengah gelas. Obat ini aman untuk ibu hamil.

Fyi, Monuril ini susah nyarinya. Saya baru nemu di apotik Kimia Farma, apotik ketiga yang saya kunjungi. Saya pikir itu obat murah karena cuma beli satu sachet, tapi ternyataaaaaaaaaa ... satu sachet harganya sekitar 180 ribu. 

Mau teriak rasanya ke petugas apotik yang ngelayanin. 
APAAAAA??? SEGINI DOANG 180 RIBU ???

Read More
Tiga bulan pertama (trimester pertama) saat kehamilan merupakan masa-masa dimana segala hal harus dilakukan dengan hati-hati sekali. Mengurangi mengangkat benda berat, mengurangi intensitas naik turun tangga yang terlalu sering, tidak boleh berlari-lari, istirahat yang cukup dan makan makanan sehat. Kalau terlalu lelah bisa mengakibatkan janin gagal berkembang atau sering kita sebut keguguran.

Saat tiga bulan awal ini, saya merasa menjadi wanita lemah dan sensitif. Tidak melakukan banyak bergerak. Kalau ada waktu sengang sebaiknya dipakai untuk tidur maupun hanya sekedar berleha-leha. Karena saat kehamilan saya berusia 7 minggu saya mengalami flek atau disebut juga Spotting.

Memang tidak terlalu banyak. Hanya terlihat bercak coklat berkali-kali di celana. Siang harinya, di hari yang sama saat saya melihat flek, saya langsung ke dokter. Sebelum sempat masuk ruangan, saya menyempatkan diri mengecek sekali lagi ke toilet, apakah masih ada bercak, dan ternyata masih ada, malahan ada sedikit merah seperti darah.

Setelah ketemu dokter saya langsung diperiksa dan diberi penguat lewat suntikan. Periksa USG pun lewat transvaginal. Janin didalam perut saya tidak bermasalah, semuanya normal. Saya disarankan untuk bedrest selama 3 hari. Alhamdulillah setelah bedrest semuanya kembali normal.

Dokter Bhim menjelaskan bahwa flek itu merupakan warning dari janin kita bahwa kita terlalu banyak gerak, terlalu lelah atau stress. Harus benar-benar istirahat total.

Obat yang diresepkan saat cek pertama usia kandungan 5w harus selalu diminum. Karena itu vitamin dan penguat. Saya diberi Duphaston 10 mg diminum sehari dua kali dan Emineton diminum sehari sekali. Sampai bulan ketiga kehamilan, Duphaston 10 mg diresepkan sehari sekali, emineton tidak diminum lagi hanya 2 bulan, dan diberi penambahan obat yaitu Cavit untuk tambahan kalsium.

"Persepsi saya jadi berubah. Saya melihat tumor itu semacam pemicu untuk saya mencari lebih dalam, mempertemukan saya dengan lebih banyak pengetahuan, membuka mata saya bahwa penyakit bukan sekedar gangguan. Tapi kode. Kode dari tubuh bahwa ada hal dalam hidup kita yang harus dibereskan." Dee, Partikel, hal 471.

Saran saya sih, kalau terjadi apa-apa menyangkut janin, usahakanlah secepatnya bertindak. Jangan dibiarkan, karena perlu perhatian khusus apalagi untuk yang menanti-nantikan bayi.

Cheers,
L

Read More
Saya tidak pernah mengerti benar apa yang saya alami saat remaja. Saya hanya tahu kalau siklus menstruasi saya tidak teratur. Kadang sebulan sekali kadang malah jeda dari bulan sebelumnya sampai kembali menstruasi bisa 2-3 bulan kemudian bahkan saat pertama kali saya menstruasi, jeda menstruasi pertama dan kedua hampir enam bulan. Waw !

Sebagai remaja yang cuek, saya pikir ini biasa, nanti juga datang lagi kok. Kejadian yang semakin sering saya alami ini menjadi biasa bagi saya. Saya tidak pernah tahu persis kapan selanjutnya saya akan menstruasi. Padahal siklus menstruasi wanita normal hanya 27-28 hari dihitung dari hari pertama menstruasi. Tapi bagi saya, tidak ada angka pasti.

Tahun 2012 lalu saya sudah merencanakan pernikahan dengan pacar saya (yang sekarang sudah menjadi suami saya). Rencana kami, di tahun 2013 kami menikah. Kami sudah mulai merencanakan detil akad nikah hingga resepsi tapi tiba-tiba suatu hari entah karena apa, saya teringat siklus menstruasi saya tidak stabil. Saya sangat takut penyakit 'entah apa itu' membuat saya lama punya anak. Akhirnya bulan Maret 2012 saya memberanikan diri mendatangi dokter kebidanan.

Saya memeriksakan diri ke RS Mitra Keluarga Bekasi, dokter yang saya pilih yaitu dr Herman Trisdiantono, SpOg. Saya telah mencatat siklus menstruasi saya dari enam bulan sebelum saya menemui dokter. Jadi ketika saya sudah diruangan si dokter, saya hanya menjelaskan mengenai siklus tersebut, yang memang kebetulan siklus yang saya catat sedang berantakan. 

Dokter Herman belum bisa banyak prediksi, ia hanya memeriksa saya lewat USG 2D dari atas perut untuk memastikan tidak ada kista di rahim saya. Setelah dicek memang rahim saya bersih dari kista. Kemudian dokter menyuruh saya cek darah. Cek darah yang dibutuhkan adalah mengecek kadar FSH dan LH, yaitu kadar hormon wanita dan pria dalam tubuh saya. Kemudian saya disuruh kembali datang minggu depan dengan hasil laboratorium tersebut.
Read More
Siapa sih wanita yang nggak bahagia di dunia ketika tahu dirinya hamil ?
Fase kedua setelah menikah ini adalah saat-saat yang ditunggu-tunggu pasangan yang baru menikah seperti saya. Bulan pertama setelah menikah pun sudah banyak sodara-sodara, teman-teman bahkan siapapun yang nggak sengaja ngobrol pasti nanya "udah hamil belum". Dan ini kayanya jadi pertanyaan wajib setelah menikah.

Saya sendiri mengalami ini dari yang jawab biasa aja sampai bosen. Ko nggak ada pertanyaan lain ya ?
Padahal punya anak itu sebenarnya pilihan. Setelah menikah siap kah si pasangan ini segera dikaruniai anak ? Atau kalaupun pasangan ini siap, apakah Tuhan siap memberikannya keturunan ? Siap atau nggak siap tergantung bagaimana pasangan tersebut membina rumah tangga mereka. Sudah masuk ke privasi masing-masing kan ya. Jadi, menurut saya tekanan pertanyaan "udah hamil belum" setelah menikah itu sangat-sangat mengganggu.

Saya harus rajin berusaha dan berdoa.
Usaha terus sih itu pasti. Hehehe. Berdoa juga pasti, karena itu tadi, tekanan yang kami dapatkan dari luar itu sungguh sangat pedih. Di jaman sekarang yang semakin terbuka, privasi hampir tidak dipahami lagi, termasuk pertanyaan gangguan tentang sudah punya anak belum itu yang bikin panas.

Alhamdulillah di bulan ketiga pernikahan kami, saya dan suami saya diberikan kepercayaan untuk menjaga dan merawat titipan Tuhan. Doa kami terjawab. Kami 'akhirnya' diberi anugerah indah itu. Saya pun sekarang sudah merasa mendekati sempurna sebagai seorang wanita. Mom to be. Menjadi seorang ibu bagi calon bayi didalam perut saya.

Usianya sekarang baru mencapai 20 minggu (5 bulan), semoga kami diberikan kesehatan terus dan kelancaran selama kehamilan ini hingga nanti kami dipertemukan empat bulan lagi. Amin.

Kehamilan ini sebenarnya seperti sebuah keajaiban bagi saya.
Kenapa ?
Karena saya pernah mengalami gangguan kesuburan, dikenal dengan nama PCOS. Mengenai penyakit ini akan saya bahas di postingan lain. Jadi, sebelum saya menikah, saya diprediksi susah punya anak. Tapi siapa sangka ? Jika Tuhan sudah berkehendak, maka terjadilah. Kuncinya usaha dan berdoa ^^

Cheers,
L




Read More