Nah mungkin beberapa buibu sudah sedikit paham istilah-istilah seperti itu sejak bayi kita memasuki tahap mpasi. GTM kependekan dari Gerakan Tutup Mulut, biasanya terjadi dari beberapa hal, salah satunya karena tumbuh gigi. Bayi jadi malas mengunyah makanan yang buibu sediakan. Biasanya GTM ini terjadi antara rentang umur 8-10 bulan.
Buibu bisa baca lengkap apa dan penyebab GTM disini.
Dari yang sudah saya baca, penyebab GTM diantaranya :
1. Masa tumbuh gigi
2. Bosan dengan tekstur halus
3. Perbedaan kenaikan tekstur makanan yang drastis
4. Sempat tercolek makanan / minuman lain yang ditambah gula-garam
5. Bosan dengan suasana makan
6 Trauma makan / sendok
7. Sakit / tidak enak badan
Dari masing-masing penyebab, tentu beda penanganannya. Kebetulan saya baru saja mengalami bayi GTM dengan penyebab 3 dan 6. Kok bisa siiiihhh ?
Awalnya, setelah masuk usia 8 bulan saya berniat menaikkan tekstur makanan Maliq dari yang halus ke agak kasar. Saya buat lah seperti biasa, Malis masih asik-asik aja makan. Beberapa hari masih sama, dia masih makan tapiiiii memang porsinya jadi berkurang. Tadinya dia bisa menghabiskan satu mangkuk, setelah teksturnya meningkat hanya habis setengah. Saya teteup kekeuh kasih makan agak kasar, sampai suatu siang saya pikir teksturnya harus dinaikin lagi. Jadilah, saya bikin lumayan kasar dari sebelumnya. Ternyata Maliq makan cuma 5 sendok. Seharian seperti itu, makanannya selalu dibuang.
Ada yang bilang, biarin aja biasain makan kasar lama-lama dia mau. Jadi ya besoknya saya kasih lagi sama kasar dari yang kemarin. Jangankan 5 sendok, satu sendok pun nggak mau di makan. Ibuk syediiiihhhhhh :(
Mikir berulang kali gimana caranya supaya Maliq mau makan, browsing kesana kesini dan nemu link yang saya tulis diatas. Indikasi saya, Maliq nggak suka tekstur kasar dan menyebabkan trauma sendok. Kok bisa trauma ? Saya sih merhatiin gerakan tangan dia, setiap dia ngeliat saya pegang sendok selalu ditepis. Saya simpulin lah dia trauma.
Nah, saya baca lagi kan itu website. Trauma sendok adalah GTM tersulit disembuhkan lah intinya. Saya mulai frustasi, gimana caraaaaa iniiiiii ? huhuhu.. nah berdasarkan bacaan, saya harus perkenalkan kembali sendok itu sebagai benda yang tidak menakutkan. Jadi, biarkan bayi main dengan sendok lah intinya diluar jam makan. Saya sih nangkepnya gitu. Kemudian, siang itu saya kasih Maliq sendok untuk mainan. Memang berhasil, dia main pakai sendok. Diketok ke lantai lah, digigit lah, dilempar lah, terserah deh nak, supaya kamu nggak takut lagi.
Saat tiba makan berikutnya, usahakan jangan pakai sendok, katanya gitu ditulisnya. Lah saya kan jadi bingung. Masa bubur pakai tangan. Di artikel itu sih ditulis gunakan pitpet, tapi akik nggak punya. Susah amat yak. Yaudin lah pakai sendok aja. Toh dia tadi mau kok main sama sendok.
Saya putuskan tetap pakai sendok. Tapiiiiiii.. teksturnya saya bikin halus banget, alias kental. Menu yang saya pilih pun yang sekiranya favorit buat Maliq, jadi dia makannya nggak pakai mikir. Akhirnya saya buatin jagung rebus + nasi doang, karena Maliq suka banget jagung, trus tambah aja nasi supaya kenyang hihihihi
Setelah banyak berdoa, suapan pertama masih nggak mau buka mulut. Saya bujuk-bujuk, jelasin ke dia ini halus nak, ini enak loh kesukaan Maliq, dll, akhirnya dia buka mulut. Suapan kedua, buka mulut lagi, dan lagi, dan lagi sampai habis. Horaaaaayyyy.. Ibuk bahagia :))
Makanannya habis tanpa sisa. Yihaaayyy..
Jadi penyelesaiannya buibu, bujuk rayu dulu ke bayi dengan setulus hati. Minta maaf kalau sebelumnya mungkin kita marah atau maksa makan sampai dia trauma. Pas Maliq main sendok pun, saya omongin ke dia sambil ngerayu ajak makan. Ya walaupun dia nggak nanggepin, tapi percaya deh, bayi itu ngerti.
Setelah tau penyebabnya apa, coba kita selesaikan berdasarkan penyebab. Misal karena tumbuh gigi, berarti teksturnya lebih dihalusin aja bu, atau porsinya dikitin, yang penting makan. Kasih makanan yang paling dia suka biar gampang di makan. Kalau seperti saya, penyebab tekstur terlalu kasar dan trauma sendok, solusinya saya sudah kasih diatas tu kaaaannnn.
Jangan panik!
Komunikasikan ke bayi baik-baik. Jangan di kasarin atau marah-marah apalagi memaksa sendok masuk ke mulut. Nanti bayi kita akan trauma. Pengalaman saya ini loh bu..
Yaudah cukup sekian info dari saya.
Semoga buibuk tercerahkan ya :)
Cheers,
L