Halloooo !
Like it's been a years ya saya nggak posting, rasanya tuh gemes banyak postingan nyangkut di draft aja karena rasa-rasanya dua bulan belakangan napsu ngeblog saya berkurang karenamalas sibuk. Biar keliatan ada kerjaan hehehe
Nah kali ini saya mau share pengalaman mengatasi stretch mark, masalah terpusing yang dialami buibu hamil karena akan tetap terpampang nyata sampai melahirkan bahkan sampai anaknya tumbuh besar, dewasa, dan menikah *lebay*. Hiks. Nih ya, saya kasih tau, stretch mark itu susyeee amat dihindari dan dihilangkan. Hingga detik ini, saya masih berperang dengan yang namanya stretch mark karena bener-bener nggak hilang dari kulit mulus saya. Kalau kalian mengikuti postingan-postingan kehamilan saya sebelumnya, saya sempat bahas pakai cream apa untuk mencegah stretch mark timbul, tapi hasilnya nggak ada. Hiks. Cerita lengkapnya disini.
Total kenaikan berat badan saya waktu hamil sekitar 20 kg. Sebelum hamil berat saya stabil di 49 kg. Dua bulan kemudian saat mulai diprediksi hamil, mulailah naik sedikit demi sedikit lalu melambung tinggi sampai di angka 70 kg. Pantastis (fakai P)!
Dari badan yang ringan bagaikan layangan, sampai seperti buibu gelonggongan. Kebayang nggak sih bentuknya huhuhu. Kaki dan tangan kurus tapi badannya melebaaaarrr :(
Dari situ lah masalah seputaran kulit muncul, yaitu stretch mark. Stretch mark timbul akibat peregangan kulit dalam waktu singkat. Seperti guratan-guratan di perut akibat kehamilan. Stertch mark di tubuh saya muncul hampir diseluruh bagian badan, perut, pinggul, paha, betis, sampai selangkangan pun ada stretch mark. Jujur ya, selain masalah jerawat yang bikin saya stress (cerita lengkapnya disini), stretch mark adalah masalah kedua yang muncul. Bikin saya sedih kalau ngaca :(
Dan keduanya masih jadi masalah terbesar saya :(
Like it's been a years ya saya nggak posting, rasanya tuh gemes banyak postingan nyangkut di draft aja karena rasa-rasanya dua bulan belakangan napsu ngeblog saya berkurang karena
Nah kali ini saya mau share pengalaman mengatasi stretch mark, masalah terpusing yang dialami buibu hamil karena akan tetap terpampang nyata sampai melahirkan bahkan sampai anaknya tumbuh besar, dewasa, dan menikah *lebay*. Hiks. Nih ya, saya kasih tau, stretch mark itu susyeee amat dihindari dan dihilangkan. Hingga detik ini, saya masih berperang dengan yang namanya stretch mark karena bener-bener nggak hilang dari kulit mulus saya. Kalau kalian mengikuti postingan-postingan kehamilan saya sebelumnya, saya sempat bahas pakai cream apa untuk mencegah stretch mark timbul, tapi hasilnya nggak ada. Hiks. Cerita lengkapnya disini.
Total kenaikan berat badan saya waktu hamil sekitar 20 kg. Sebelum hamil berat saya stabil di 49 kg. Dua bulan kemudian saat mulai diprediksi hamil, mulailah naik sedikit demi sedikit lalu melambung tinggi sampai di angka 70 kg. Pantastis (fakai P)!
Dari badan yang ringan bagaikan layangan, sampai seperti buibu gelonggongan. Kebayang nggak sih bentuknya huhuhu. Kaki dan tangan kurus tapi badannya melebaaaarrr :(
Dari situ lah masalah seputaran kulit muncul, yaitu stretch mark. Stretch mark timbul akibat peregangan kulit dalam waktu singkat. Seperti guratan-guratan di perut akibat kehamilan. Stertch mark di tubuh saya muncul hampir diseluruh bagian badan, perut, pinggul, paha, betis, sampai selangkangan pun ada stretch mark. Jujur ya, selain masalah jerawat yang bikin saya stress (cerita lengkapnya disini), stretch mark adalah masalah kedua yang muncul. Bikin saya sedih kalau ngaca :(
Dan keduanya masih jadi masalah terbesar saya :(