Hai hai !

Jumat minggu lalu saya, Maliq dan sepupu saya berkunjung ke Perpustakaan Anak Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Sudah sejak lama saya memang ingin sekali ngajak Maliq kesana, karena katanya selain banyak buku anak, juga ada playground dan banyak mainan untuk mengasah kepintaran anak.

Waktu saya masih SD, saya dan dua sepupu saya lainnya memang sering sekali datang ke perpustakaan anak di TIM ini. Maklum rumah kakek kami jaraknya nggak terlalu jauh, hanya jalan kaki kearah belakang. 

Dulu, perpustakaan TIM tak sebagus sekarang. Saya ingat letaknya dilantai 2, digedung yang sekarang menjadi bioskop XXI. Seingat saya, perpustakaannya sepi, banyak buku anak-anak, adem dan sedikit lembap. Tapi saya dan sepupu lainnya senang sekali main kesana karena bisa baca buku dongeng-dongeng anak. 

Letak perpustakaan ini tepat disamping kanan gedung Planetarium. Dari pintu masuk pun sudah terlihat gedung terpisah yang memang bentuknya bagus dibanding Planetariumnya. Kayaknya memang planetarium ini butuh direnovasi deh ya, kucel gitu :p

Masuk ke perpustakaan tidak dipungut biaya alias gratis, hanya bayar parkir saja bagi yang bawa kendaraan. 

Read More


Halooo !
Pernahkah buibu mikir apa aja sih vaksin atau imunisasi yang wajib dan nggak wajib diambil ?

Kalau saya sih sering hehehe

Tiga bulan lalu akhirnya jadwal vaksin Maliq lengkap, alhamdulillah! Jadi nanti tinggal pengulangan aja pas umur 5 tahun kata dokternya. Lumayan bikin dompet nafas hihihihi

Selain memang vaksin jaman sekarang sepertinya semakin beraneka ragam, harganya pun pricey sekali. Beda harga mungkin kalau buibu ke puskesmas atau rumah vaksin yang sekarang sudah semakin banyak dan mudah ditemui. Kalau saya, semuanya dilakukan di rumah sakit ibu dan anak. Bukan karena apa-apa tapi memang dekat dari rumah aja, jadi agak males kalau harus nyari tempat lain lagi. 

Saya pernah nanya sama dokter anak, kebetulan memang nggak pernah ganti dokter sejak Maliq lahir sampai sekarang pun. Maliq selalu vaksin di RS Hermina Depok dengan dr Rastra. Sebenarnya vaksin apa saja yang wajib dan nggak wajib diambil. Mengingat harga-harga vaksin tinggi-tinggi sekali dan kesemuanya masih asing buat kami. Jawaban dokter semuanya WAJIB. 

Duar! *elus elus dompet*

Read More


Halo semuanya !

Mengingat anak saya, Maliq, sudah masuk usia 1.5 tahun, rasa-rasanya saya harus dikit-dikit menyapih. Lebih tepatnya sih mengurangi ASI karena Maliq termasuk anak yang lebih milih nyusu dibanding makan. Kalau dipaksa makan, dia akan nangis minta nyusu. Mending kalau nyusunya pakai botol, nyusunya masih ASI. Agak syulit pula kalau lagi diluar rumah. Semakin besar, dia semakin pandai buka baju ibunya, jadi tragedi maksa-maksa nyusu depan umum sering terjadi. Nah, saya pun inisiatif mengajarkan Maliq nyusu botol lagi. Maliq pakai botol itu terakhir sekitar umur 5 bulan, jadi dikit-dikit saya sering kasih asi di dalam botol. Tapi, berhubung saya di rumah dan sudah lama nggak merah, saya pun urung kasih botol. Akibatnya, Maliq agak musuhan sama botol. 

Sebenarnya ini bertentangan dengan pendirian saya untuk tidak kasih susu lain selain ASI sampai 2 tahun tapi melihat badan Maliq yang semakin lama semakin kurus karena nggak mau makan, saya pun inisiatif mengurangi nyusu asi langsung. Tujuannya sih, Maliq harus tahu, dia butuh makan kalau lapar. Bukan hanya asi. Sumpah deh, saya sudah habis akal dan agak lelah karena Maliq seperti adiksi, nyusu asi setiap dua jam, kadang sejam sekali, bahkan haus pun mintanya asi bukan air mineral. Balik lagi seperti masa-masa bayi baru lahir. Lapar dikit minta mimik.

Makan hanya sedikit sekali, paling banyak 5 sendok. Buah pun semakin berkurang. Yang paling sering dimakan hanya biskuit, kue-kue atau roti. Sehatnya darimana naaaakkkk :(

Read More
Hai hai !

Adakah disini yang sudah mengurus KIA ? atau mungkin belum ada yang tahu tentang KIA ? Apa itu KIA ?

KIA kependekan dari Kartu Identitas Anak yang sedang digalakkan pemerintah awal tahun 2016 ini. Dibagi menjadi dua kategori, usia 0-4 tahun dan 5-16 tahun. Fungsinya untuk melengkapi pendataan anak-anak di Indonesia.

Sebenarnya saya sudah mencium gelagat-gelagat harus ngurus kartu tambahan ini sejak awal tahun lalu, tapi karena memang belum ada sosialisasi yang jelas, saya pun urung nanya sana sini, apalagi ngurus.

Akhir bulan lalu, tepatnya akhir April, saya diingatkan mertua saya untuk mengurus KIA anak saya. Saya masih belum jelas sih harus gimana gimana. Akhirnya saya melangkah berat (nggak berat sih karena naik motor haha) menuju kelurahan berbekal info dari mertua saya yang kebetulan memang ketua RT. Yang jelas, tanpa bawa perlengkapan macem-macem akhirnya saya pun ngurus KIA ini. Karena katanya dipertengahan tahun ini, KIA wajib buat anak-anak. Kebetulan, suami saya pun tipe yang nggak main-main kalau masalah dokumen, harus segera diurus sesegera mungkin kalau bisa. Jadilah, saya diutus ke kelurahan.


Berbekal surat pengantar dari RT dan RW, fotokopi KK, akta kelahiran dan fotokopi KTP orang tua (boleh ibu/ayah), lalu saya menuju Kelurahan yang ternyata rame pisan sama buibu yang ngurus juga. Sampai sana, ternyata harus dilengkapi foto anak ukuran 2x3 sebanyak 2 lembar. Nyari-nyari tukang foto sekitaran situ, yang memang rame buibu juga, nunggu setengah jam akhirnya fotonya jadi. Lalu saya kembali lagi ke kelurahan.

Read More